2.demam

1K 67 4
                                    


























"Chenle ayok bangun" ucap haechan membangunkan chenle dengan lembut

"Eungg... Papi? " ucap chenle yang mulai terbangun lalu duduk dan mengucek ngucek mata nya, lalu chenle menatap hordeng yang belum di buka oleh haechan

"Ini minum air hangat dulu ya sayang abis tuh mandi, kebawah buat sarapan ya" ucap haechan berjalan ke pintu balkon lalu membuka hordeng nya agar angin masuk ke dalam, katanya sih seger

"Ini masih jam setengah enam mae, aku masuk jam 7 pas" ucap chenle menatap haechan

"Jangan malas sayang, biasanya kamu semangat bangun jam segini kok, bahkan kadang kamu yang bangun duluan dari pada papi, kamu gapapa? " ucap haechan lalu duduk di pinggiran dan menatap chenle lalu tangan haechan menempel di jidat chenle untuk mengecek suhu

"Astaga badan kamu panas.. Gausah sekolah ya sayang? " ucap haechan khawatir

"Umm.. Aku masih mau sekolah pi, soalnya kan aku ada janji sama icung, mau ke mcd hari ini, aku mau nyobain es cream yang rasa oreo itu enak" ucap chenle lalu meminum air hangat nya

"Jangan ya, nanti papi suruh beliin papa kamu beliin sehabis pulang kerja ya sayang?" ucap haechan lalu berdirii

"Eh tapi papi.. Aku mau ketemu ajis" ucap chenle ingin turun namun di berhentikan oleh haechan

"Jangan keras kepala ya sayang, inget apa kata papi ya, jangan kemana mana badan kamu itu hangat, dirumah aja ya, nanti sehabis pulang sekolah papi suruh ajis kesini, kamu bobo aja di temenin sama jihan ya anak nya om lucas, atau gak sama Yukio anak tante yuqi" ucap haechan lalu meng usap usap rambut chenle lalu pergi

"Eh.. Uhmm yukio siapa ya? Kalo jihan kan aku kenal" ucap chenle bingung

3 jam kemudian chenle hanya bosan menonton TV terus menerus dirumah, tak lama kemudian ada yang mengetuk ngetik pintu kamar chenle.

"Ya masuk aja! " teriak chenle yang masih fokus dengan TV sambil memakan cemilan yang di kasih oleh haechan

"Chenle yaa! Kamu sakit? " ucap jihan ke chenle lalu jihan duduk di pinggiran kasur

"Humm.. Aku cuman panas ajasih sebenarnya aku masuk sekolah aja aku bosan" ucap chenle

"Yaudah main monopoli yuk? " ucap jihan

"Gak ah aku bosan" ucap chenle menolak jihan

"Ehhh kamu mau nya apa dong? " ucap jihan lalu menatap chenle

"Umm kunci dulu deh pintu nya, aku mau bilang sesuatu sama kamu" ucap chenle lalu menatap jihan

"Oh okay" ucap jihan lalu berlari ke pintu dan mengunci nya, lalu jihan balik ke kasur dan duduk menatap chenle

Chenle menghela nafas nya dengan berat "menurut kamu, kalo suka sama saudara itu wajar gak sih? " ucap chenle

"Hah? Kamu gila le? Kamu suka sama siapa? Jisung? Yang bener aja" ucap jihan tidak percaya dengan perkataan chenle

"Aku beneran.. Aku mau kasih tau tapi mulut mu minta di tampol, kamu mah asal ceplas ceplos aja aku males" ucap chenle lalu menghela nafas nya lagi

"Huftt.. Enggak kok, aku jaga, jadi siapa? " ucap jihan lalu menghela nafas dan menatap chenle dengan serius karena ia ingin tau siapa itu

"Jisung, aku suka jisung dari semenjak aku SMP, ya aku tau aku salah kenapa aku bisa suka sama jadi jisung.. " ucap chenle lalu menunduk

"Anjing gila lo le bangsat, ihh jihan jadi ngomong kasar kan gara gara lele nih" ucap jihan lalu menepuk mulut nya

saudara | [S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang