6

92 10 4
                                    

Miya Atsumu terbaring lemas di brankar UKS perawat disana bilang Atsumu hanya kelelahan dan sebentar lagi akan siuman. Osamu tak berhenti menangis saat Atsumu diperiksa tadi. Ia taku, takut akan terjadi sesuatu pada kakaknya. Baru pertama kali ini Suna melihat titik lemah Osamu, pertama kali kekasihnya menangis seperti ini. Tapi untungnya Osamu sudah berhenti menangis setelah perawat bilang seperti itu. Sedangkan Sakusa hanya diam berdiri dan menyandarkan tubuhnya di tembok.

"Sak, lo gak mau lia Atsumu? Temenin dia gih. Gue sama Samu mau cari makan buat dia." Pinta Suna.

"Iya, Sak. Lo temenin Atsumu dulu. Atsumu tadi juga belum sarapan." Timpal Osamu.

Sakusa hanya mengangguk kemudian masuk keruangan tempat Atsumu dirawat. Atsumu belum sadarkan diri sejak tadi. Sudah terhitung satu jam berlalu semenjak Atsumu pingsan tadi. Sakusa memandang Atsumu yang terbaring sebentar kemudian ia duduk dikursi samping brankar. Atsumu yang biasanya bersemangat kini terlihat lemah. Wajahnya sedikit pucat dari biasanya.

Dengan ragu Sakusa meraih tangan Atsumu yang ada disamping tubuhnya kemudian menggenggamnya. Sakusa mengusap lembut tangan yang lebih kecil darinya itu.

"Gue gak tau lo kenapa, tapi ayo bangun, Atsumu."

Setelah beberapa saat akhirnya Sakusa tertidur dengan tangan Atsumu yang masih digenggamnya.

Jam sudah menunjukkan pukul 13.00 Atsumu perlahan membuka matanya. Ia merasakan ada sesuatu yang menggenggam tangannya. Sedikit terkejutt ketika dia melihat Sakusa ada disampingnya apalagi tangannya masih megenggam erat tangan Atsumu.

Sebuah senyum tipis terbit di wajah Atsumu. Sebelah tangannya terulur untuk mengusap surai ikal milik Sakusa.

Sakusa merasakan ada sesuatu yang menyentuh kepalanya sontak ia terbangun dari tidurnya. Pandangan pertama yang ia lihat adalah wajah Atsumu yang menatapnya dengan penuh senyum. Sakusa lega melihat Atsumu baik-baik saja sekarang.

"Omi, dari tadi lo nungguin gue disini?" tanya Atsumu.

"Gue disuruh sama Osamu." Bohong, Sakusa sendiri yang ingin menjaga Atsumu. Disuruh Osamu hanyalah sebuah alasan untuknya.

"Apa iya? Terus sekarang Osamu ada dimana?"

"Ga tau." Jawab Sakusa sambil mengalihkan pandangannya.

Atsumu tersenyum lembut, kemudian ia bangun dan memeluk Sakusa. Tubuh Sakusa seketika menegang, pelukan Atsumu terasa hangat dan nyaman. Rasanya ia ingin seperti ini hingga nanti.

Tangannya terangkat hendak membalas pelukan Atsumu, tapi ia urungkan ketika mengingat masa lalu nya.

"Aku sayang sama kamu, Sakusa Kiyoomi. Mulai dulu, hari ini, hingga tiba bab terakhir dihidupku." Atsumu memeluk Sakusa erat, menenggelamkan wajahnya diceruk leher laki-laki itu.

Sakusa membeku, bibirnya terasa kelu untuk bicara, tangannya terasa berat hanya untuk membalas pelukan Atsumu. Perlahan tapi pasti ia mengangkat tangannya untuk membalas pelukan Atsumu.

Atsumu terkejut Sakusa membalas pelukannya, lantas ia tersenyum, "Aku benci menunggu, tapi kalo buat kamu, akan ku tunggu sampai kapan pun."

"Mulai hari ini, kamu gak perlu menunggu lagi, Atsumu."











Apa? Gimana maksudnya?

Tbc.

Kamu dan Kenangan - SAKUATSUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang