Salah Paham

0 0 0
                                    

"Belajarlah untuk berprasangka baik, agar hidupmu tidak gelisah"

~K.H.Maemun Zubair

Selamat membaca:)

Setelah menunaikan ibadah sholat subuh, mala merasakan kepalanya sangat sakit. Mala pun kembali merebahkan tubuhnya di tempat tidur, dan tanpa sadar ia kembali tertidur.

Sampai pukul 06.30, mala belum juga menampakkan diri. Ibunya pun menghampiri ke kamar.

"Nak,, bangun sayang.. ini udah hampir jam tujuh" ibu membangunkan mala dengan menggoyangkan tubuhnya.

Mala membuka matanya, tetapi tidak berkata apa-apa. Dia masih mencoba mengumpulkan seluruh tenaganya untuk bangun.

"Kamu kenapa sayang?? Demam?" Ibunya meletakkan tangan di keningnya. Terasa panas, tetapi tidak terlalu. 

Mala mengangguk, "Tadi sehabis sholat, kepala mala rasanya sakit bu.. makanya mala tiduran lagi, eh mala malah ketiduran" ujar mala pelan.

"Ya udah, kamu gak usah ikut ibu ke warung"

"Maaf ya bu, mala gak bantu ibu hari ini" ucap mala.

"Gak apa-apa kok sayang,, ya udah.. ibu berangkat ya,, kan lebih awal lebih baik" di ciumnya kening putrinya itu, lalu pergi.

Sebelum pergi, ibu juga menyempatkan ke kamar fiza.

Fiza masih tidur sangat pulas, terlihat tempat tidur yang masih sangat acak-acakan. Dan tidak ada mukenah tergantung di tempat biasanya.

"Fiza! Bangun nak... ini sudah siang"

"Ten minute!.. ya bu" ucap fiza dengan tubuh yang menghadap tembok.

"Kapan sidang nya nak?" Tanya ibunya.

"Two week again bu" jawab fiza.

"Ya udah,,  sepuluh menit lagi kamu harus bangun!.. buat sarapan sendiri ya, kakak mu lagi sakit, jadi gak ada yang buatkan kamu sarapan" ujar ibu sambil menutup pintu kamar fiza.

..........

Pukul 10.00 baru lah fiza keluar dari kamarnya untuk mandi.

Di liriknya kamar kakaknya yang masih tertutup rapat, bahkan tak ada tanda-tanda kakaknya sudah keluar kamar.

"Tumben banget!,," ujar fiza.

Setelah selesai mandi dan mengenakan baju, fiza merebus sebungkus mie kuah. Lalu memakan nya.

(Tok, tok)

Fiza mengetuk pintu kamar kakaknya, tetapi tak ada jawaban.

Dengan hati-hati dia membawa semangkuk mie yang sudah di buat nya setelah dia makan, dan segelas air putih.

Karena tak ada jawaban, dia pun membuka kamar kakaknya.

"Nih aku buatkan kamu mie,," ujar fiza saat sudah berada di dalam kamar. Terlihat mala sedang duduk menghadap jendela.

Mendengar itu, mala pun menoleh.

"Eh,, makasih ya udah repot-repot buatkan kakak makanan" ucap mala tersenyum, lalu menghampiri adiknya.

Di Ujung DoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang