6

3.9K 237 2
                                    

Jungkook menggerutu kesal dengan respon Hyungnya saat ia bercerita tentang Kim posesif taehyung yang sangat posesif padanya, padahal mereka baru saking kenal selama satu minggu tapi sikap Kim taehyung itu sangat menyebalkan.

"Ayolah hyung suruh teman menyebalkan mu itu berhenti posesif pada ku." Jungkook berucap dengan memasang wajah melas

Seokjin terkekeh sambil mengusak rambut Jungkook, "bukankah bagus hm? ada yang posesif pada mu selain Hyung, appa, dan eomma."

"Iya tapi kan aku tidak punya hubungan apapun dengannya hyung, dia hanya teman mu yang berkenalan dengan ku."

"Ohh jadi adik Hyung ini ingin memiliki hubungan dengan Kim taehyung hm." Seok-jin menggoda Jungkook dengan kata-katanya di tambah alisnya yang naik turun.

Jungkook tentu saja terkejut dengan penuturan Hyung nya, matanya membola seketika.

"Hyung mau kookie pukul? tentu saja tidak hyung, aku hanya ingin taehyung itu berhenti posesif padaku."

"biarkan kookie, siapa tau kim taehyung suka dengan mu makanya dia posesif pada mu."

perdebatan antara Seok-jin dan Jungkook terus terjadi di ruang tengah Mension mewah itu, sedangkan di tempat lain beberapa orang sedang berbicara soal penjualan ilegal dunia bawah.

"Bagaimana penjualan tadi malam Hyung?."
Namja dengan mata setajam elang kini fokus pada namja berdimpel yang sedang mengotak atik sebuah tablet di tangannya.

"lancar seperti biasa, 5 revolver telah dikirimkan ke Denmark, 3 Pistol Mitraliur, 10 kg obat-obatan di kirimkan ke Australia dan beberapa katana telah sampai ke Belanda."

"Semunya lancar-lancar saja, dan uangnya sudah ada di rekening mu. Ada tugas lagi untuk Hyung? jika tidak Hyung akan pergi."

Yang lebih muda mengangguk tanda faham dengan perkataan yang lebih muda, sedangkan salah satu dari mereka tengah sibuk dengan sesuatu.

"Baiklah kim, Hyung akan kembali ke kantor."

"hm thanks Hyung. Dan kau juga Kim ngomong-ngomong."

"dasar Kim taehyung dan Kim Namjoon." Jung hoseok menggerutu smabil terus fokus pada sesuatu sedang dia orang yang di sebut namanya hanya terkekeh.

namjoon sudah pergi kembali ke kantor miliknya, sisa Taehyung dan Hoseok yang kini saking menatap serius. Tatapan yang sulit di artikan.

taehyung mengambil ponselnya dan mengetik sesuatu, setelahnya ia menempelkan benda pipih itu di telinganya tangannya mengetuk-ngetuk meja pelan sambil ekor matanya melirik hoseok yang sedang membaca sesuatu.

"halo," suara seorang lelaki yang sangat ia kenal, seokjin.

"hyung, kau sibuk?,"

"Ani Tae, ada apa semalam ini kau telfon? hal penting?." Sudah kebiasaan seokjin jika bertanya selalu beruntun.

"tidak, aku ingin bicara sesuatu padamu."
"besok temui aku di cafe red value, pukul 8 malam. Bisa?." taehyung to the point.

"iya tentu bisa, apa dengan hobi? namu? yoongi? Jimin juga?." lagi dan lagi ia bertanya secara beruntun.

Taehyung berdehem sebagai jawaban kemudian seokjin berpamitan untuk mematikan telfon karena adiknya, kelinci nakalnya pulang.

#########

SKIP, 6.00 AM

Dua namja tampan dengan kepribadian berbeda melakukan kegiatannya masing-masing, yang lebih tua sudah memasuki kamar mandi sedangkan yang lebih muda memilih untuk setia bergelung selimut di atas ranjang king size miliknya.

Yang lebih muda adalah seorang jeon Jungkook, adik kandung Jeon seokjin. Walaupun pintu kamar miliknya sudah di ketuk atau lebih tepatnya di gedor dengan keras oleh sang eomma tapi Jungkook tetap memilih untuk terus memejamkan matanya.

Jujur saja dia lelah lagipula dia juga tidak ada kelas pagi jadi dia ingin istri setelah tadi malam ia pulang hampir pukul 3 pagi. Teriakan dari luar kamarnya Semakin keras hingga akhirnya…

BRAKK

pintu putih itu terbuka paksa dengan sosok Yeoja masuk dengan wajah sedikit marah dengan anak bungsunya, berjalan menuju ranjang sang bungsu kemudian menghela nafas berat dan duduk di tepi ranjang Jungkook.

Mengusap surai anaknya dengan sayang kemudian tersenyum tipis. "Eomma tidak bisa marah pada mu kookie-a, bangun sayang sarapan dulu."

Lee ji Eun terus mengusap kepala sang putra dengan sayang, sedangkan yang di usap merasa terganggu kemudian memeluk lengan sang eomma. "ayo bangun kookie, matahari hampir di atas sayang."

"Eung eomma, sebentar lagi Nee? kookie lelah." Sedikit merengek dan menduselkan kepala pada lengan sang eomma.

"itu salah mu karena pulang sangat larut, cepat bangun kelinci atau tidak ada cookies dan permen." Lee ji Eun mengancam Jungkook kayaknya anak kecil tapi hal itu justru membuat Jungkook perlahan membuka matanya.

"Aish eomma ini kookie kan lelah, lagipula bagaimana eomma bisa masuk? kookie mengunci pintunya tadi malam." Jungkook merancau dengan memajukan bibirnya dan mata setengah tertutup.

Lee ji Eun terkekeh gemas, melepaskan pelukan putranya pada lengannya kemudian tersenyum cantik. "Kookie lupa siapa eomma? jika hanya mendobrak pintu kamar mu bukan urusan besar sayang." berbicara santai sambil menatap wajah Jungkook.

Jungkook membelalakkan matanya kemudian mencium pipi sang eomma "dasar eomma, siapa yang akan membenarkannya nanti?,"

"Tentu saja tinggal bilang appa mu, siapa lagi?"
"Cepat bersihkan dirimu lalu turun untuk sarapan, eomma yakin appa dan hyungmu sudah berangkat."

Jungkook mengangguk sebelum sang eomma benar-benar meninggalkan kamarnya, sedikit meringis menatap pintunya yang rusak (?)

Sedangkan yang lebih tua alias kim taehyung berdecak kesal karena ponselnya yang terus berbunyi, berjalan ke arah nakas kemudian menatap layar ponselnya dan tertera nama "taeyong" taehyung menjawab telepon dengan mode loss spiker kemudian ia fokus pada kancing kemejanya lagi.

"Halo" suara taeyong dari seberang

"Kim, sesuatu yang kau minta kemarin sudah siap. Kau bisa melihatnya nanti malam atau kapanpun."

"Thank you atas bantuan mu." Jawab taehyung singkat.

"Santai kim, sudah aku matikan ya."

panggilan itu terputus bersamaan saat taehyung sudah siap untuk berangkat ke kantor, tersenyum lebar mendengar kabar dari temannya.

keluar dari kamar bernuansa gelap miliknya, membawa tas kantornya kemudian berjalan ke arah dapur untuk mengambil senwich sebagai sarapan. Keluar dari rumah dan menaiki mobil sport mewah nya dengan suasana hati senang.

"Tunggu saya baby, tunggu sampai saya mendapatkan mu." Gumamnya dengan senyum tampan.

𝐁𝐄𝐑𝐀𝐍𝐃𝐀𝐋 & 𝐓𝐔𝐀𝐍 𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 (taekook/vkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang