9

3.6K 216 2
                                    

Jungkook tertidur pulas di sofa rooftop kampus dengan jaehyun, eunwoo, Bambam dan Lisa yang sedang berceloteh banyak hal namun Jungkook tidak terganggu sama sekali entah apa yang ia mimpikan tapi tidurnya benar-benar pulas. Lisa menoleh kearah Jungkook untuk memastikan dia masih tertidur kemudian Lisa memajukan wajahnya memberikan aba-aba kepada yg lain agar mendekat.

"yak, kalian sudah di beritahu oleh irene?." Tanya Lisa dengan suara berbisik, yang lain saling memandang bingung lalu menggeleng.

"Brandal jeon ini.....,  dia berciuman dengan pemilik kampus." Lanjutnya sambil mengarahkan kepalanya kearah Jungkook.

"APAA?!!." suara berisik itu berasal dari tenggorokan eunwoo dan bambam yang tentu saja mendapat pukulan tidak main-main dari Lisa.

"Pelan kan suara kalian bodoh!." mereka bertiga memegangi kepalanya sambil tersenyum bak orang bodoh

"kapan Irene mengatakannya? Dari mana dia tau?." Bambam penasaran.

"saat malam kita balapan. kalian ingat?," Di jawab anggukan oleh keduanya, "nah saat kalian sibuk dengan Jungkook, dia melihat tuan Kim duduk santai di base milik kita. Kemudian ia mengaku sebagai kekasih Jungkook."

"lalu? Irene percaya?." tanya
Eunwoo penasaran

Lisa mengangkat pundaknya tanda tidak tau, "Irene bilang dia hanga menjawab 'oh' dan mengangguk ragu."

"Lalu ciuman itu?." Kali ini eunwoo

"saat kita semua akan kembali ke markas tapi menunggu Jungkook karena lama di base, irene berinsiatif untuk menghampiri si jeon itu dan...."

BRAK......

"apa kalian beralih profesi sebagai penggosip?." Suara berat khas orang bangun tidur terdengar sangat tajam dan dingin. Seketika keempat nyawa yang sedang bergosip menoleh ke belakang lalu bum, jeon brandal Jungkook bangun dari tidurnya.

"Eh jeon, kapan bangun? Kay lapar?." tanya bambam kikuk tak berani menatap mata Jungkook.

"kalian tuli, suara ponsel ku begitu berisik dan kalian berbicara hal tidak berguna." jawab Jungkook dengan tatapan menuju ke arah ponselnya yang pecah.

Lisa memunguti ponsel pecah itu, kemudian menatap bingung begitupun dengan yang lain. Jungkook berdecak kesal ekspresi dinginnya tampak marah walaupun wajahnya datar namun tatapan itu tidak bisa bohong, tatapan yang akan membuat siapa saja jatuh cinta dan takut di waktu bersamaan.

"malam ini, ke markas pukul 21.00, hubungi yg lain juga," Jungkook berdiri mengambil tasnya berjalan ke arah pintu rooftop namun berbalik dan berkata, "jika ada yang terlambat  jangan bermimpi masih bisa melihat dunia."

sementara Kim taehyung sedang melakukan mobilnya menuju garasi motor miliknya, khusus motor jadi tidak ada mobil di sana. Taeyong memberi tau taehyung jika motor yang ia inginkan sudah siap, taehyung hanya perlu memilih mana yang akan ia pakai untuk nanti malam.

Sudut bibir taehyung terangkat ketika pesannya dibalas kelinci galaknya dengan jawaban sinis, taehyung selalu dicaci oleh Jungkook didepan mata tapi hal itu tidak membuatnya marah justru membuatnya tersenyum entah apa alasannya.

mobil taehyung parkir di halaman garasi, garasi itu sangat luas dan berisi berbagai motor dengan harga yang tidak bisa di bilang murah. Pintu garasi terbuka otomatis, taehyung masuk dan beberapa orang yang berjaga membungkukkan tubuhnya sopan

"Kau datang Kim, silahkan pilih manapun yang akan kau pakai." Taeyong menepuk salah satu jok motor dan menatap taehyung.

Taehyung tampak melihat motor-motornya kemudian menyipitkan matanya dan kekehan ringan keluar dari mulutnya yang membuat taeyong bingung kemudian mengikuti arah mata taehyung. Dan benar saja mata tajam milik Kim taehyung tertuju pada motor kesayangannya.

"ini kuncinya Kim, dan selamat bersenang-senang." Taeyong melempar kunci pada taehyung yang langsung di tangkap tepat di telapak tangan taehyung.

"kalian pulanglah dulu ke mansion, aku akan ke suatu tempat dengan motor ku." ucap taehyung sembari berjalan menuju motornya, bersiul senang karena ia akan kembali ke jalanan dengan motor gagahnya.

menoleh sekilas pada Taeyong kemudian berucap, "kau bisa mengambil yang itu tae, dan jangan keseringan di garasi kau juga punya kantor omong-omong."

dengusan geli terlontar oleh taeyong, "oho tuan Kim taehyung terhormat sudah belajar berbicara panjang hm?."

"Tenang saja Kim, aku tidak terlalu sibuk dan berada di garasi membuat ku untung juga." Taeyong mengangkat kunci motor yang ia bawa didepan wajahnya hal itu membuat taehyung tertawa kecil.

"baiklah aku pergi." tiga kata terakhir kemudian taehyung meninggal garasi dengan suara berisik dari motornya, menuju ke sebuah tempat yang membuatnya bersemangat.

45 menit taehyung sampai di sini, tempat yang disebut kelinci galaknya markas tapi lebih terlihat seperti gudang tua bagi seorang Kim taehyung. Taehyung menaruh sebuah kain putih dengan tulisan
"SALAM DARI AIGÈAN" kemudian ia melajukan motornya menuju kantor.

*
*
*
*
*
*
*
*

sekarang pukul 20.45, di mana beberapa anggota atau lebih sering di sebut teman-teman Jungkook sudah ada di depan markas mereka dengan raut wajah terkejut juga takut?. Yugyeom merogoh saku celananya mengambil ponsel berencana untuk menghubungi sang pemimpin. Jungkook.

Namun, sebelum Yugyeom menekan no Jungkook. Suara motor khas milik Jungkook membuatnya terhenti kemudian menatap panik pada wajah Jungkook yang masih tertutup helm, begitu juga Lisa, irene dan beberapa orang lagi. Jungkook melepaskan helm full face nya kemudian matanya menelusuri wajah teman-temannya dan tertuju pada jendela markasnya.

Rahangnya mengeras seketika, Jungkook turun dari motornya meletakkan helmnya di atas motor berjalan cepat membelah teman-temannya kemudian membaca tulisan pada kain putih yang berada di jendela markas miliknya kemudian dengan cepat ia menarik kain itu menyobek nya tanpa beban dan membakarnya tanpa melepaskan tangannya dari kain itu. Yang lain khawatir jika tangannya terbakar, maka Lisa membuka mulut

"Jung-." tatapan tajam di layangkan Jungkook ke arahnya yang membuat Lisa menunduk takut, kemudian tatapan Jungkook mengarah kesemua anggotanya dan tentu bisa di tebak, mereka semua menunduk takut...

"Masuk." suara berat Jungkook menginstrupsi mereka semua untuk masuk kedalam markas. Mereka duduk melingkar di atas sofa masih dengan keadaan takut menatap sang pemimpin.

helaan nafas Jungkook terdengar berat, jujur ia tidak marah dengan kelompok yang memasang kain putih tadi karena alasan Jungkook marah adalah pemimpin kelompok aigèan. Di mana sang pemimpin dengan inisial K.TH mengirimkan pesan kepadanya tadi pagi dengan isi pesan yang... kurang ajar?

"angkat kepala kalian." suara itu terdengar tegas, namun lebih lembut dari sebelumnya.

"aku tau kalian takut, tapi aku tidak tau pimpinan mereka. dia tiba-tiba saja mengirimkan pesan dengan teks kurang ajar kepada ku." jelas Jungkook menatap satu persatu temannya.

"apakah kau punya masalah dengan pemimpin mereka kook." eunwoo bertanya dengan nada takut.

"bukankah aku mengatakan jika aku tidak kenal dengan pemimpin mereka eunwoo-sii." Jawaban penuh tekanan dari Jungkook berhasil membuat eunwoo mendapat senggolan dari Irene.

"a-ah ya sorry, lalu kau terima tantangan itu?." tanya eunwoo lagi dan Jungkook mengangguk.

"besok pukul 00.00 aku akan balapan dengannya, jika kalian takut dengan algèan Kalian tidak usah ikut. Cukup atur motor ku saja." Jungkook itu sangat peka terhadap teman-temannya, semunya menatap Jungkook dan sedikit menyunggingkan senyum.

"Kita akan ikut dengan mu kook, tenanglah mungkin tidak hanya aku yang takut. Tapi kita teman dan anggota kan? jadi aku akan ikut." Jelas Lisa dengan menepuk pundak Jungkook.

perkataan Lisa di angguki oleh semuanya membuat pemuda jeon menyunggingkan senyum tampannya. diam-diam ia mengepalkan tangannya tanpa sepengetahuan teman-temannya demi agar tidak membuat mereka semua takut lagi.

𝐁𝐄𝐑𝐀𝐍𝐃𝐀𝐋 & 𝐓𝐔𝐀𝐍 𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 (taekook/vkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang