10

3.6K 234 4
                                    

Jungkook mengacak rambutnya frustasi memandang marah kearah orang berhelm full face berwarna biru navy sedangkan semua teman Jungkook masih syok karena kekalahan Jungkook. Apa apaan ini, jeon Jungkook seorang pembalap handal kalah? Ya walaupun kekalahan yang akan di terima Jungkook sebesar 80% tapi segerombol mahasiswa itu tetap tidak percaya.

mereka juga penasaran siapa pemimpin AIGÈAN sebenarnya? kenapa ia mengincar Jungkook? apa Jungkook berbuat onar di markasnya?. Kacau pikiran teman-teman Jungkook, sedangkan Jungkook sendiri sedang kacau dengan pikiran dan kemarahannya.

pertama ia Kacau dengan pikirannya karena sebelum balapan sang eomma menelfon dan mengatakan ia harus tinggal di mansion Kim taehyung. Bukan mansion keluarga Kim namun mansion pribadi taehyung. Dengan alasan eomma, appa, dan Hyungnya akan pergi ke nepal beberapa minggu.

Kedua, dengan kemarahannya karena ia kalah dengan Kim taehyung dan menatap jengkel mata tajam bak elang itu. Dan kata-kata taehyung "kau akan menjadi milikku lagi sayang."

wtf? Miliknya lagi? apa artinya dulu Jungkook pernah menjadi miliknya? tapi kapan? kenapa ia tidak ingat?,
"Arghh sialan." Geram Jungkook lagi kemudian melenggang pergi melihat sudut mata taehyung yang terangkat menandakan bahwa ia sedang tersenyum.

Setelah kepergian Jungkook dkk, taehyung menaiki motornya saat hendak menyalakan mesin itu tiba-tiba seorang perempuan dengan pakaian yang  errr kurang bahan. Memeluk lengan taehyung yang menimbulkan pekikan heboh dari penonton. Kang mina

"Lepas." Suara rendah dengan nada tidak suka keluar dari mulut tipis taehyung.

"Oppa kekasihmu datang, dan mendukungmu sejak tadi. Tidak berniat mengantar ku pulang?." Ucap Mina Masih bergelayut manja dan hendak baik ke belakang motor taehyung. Dengan kepekaan taehyung, ia langsung menjalankan motornya tidak peduli pada Mina yang kini menahan malu karena terjatuh dan rok mini nya sedikit tersingkap memperlihatkan bagian bawahnya yang tidak tertutupi celana sama sekali.

#######
############

"Sabar saja joen, mungkin ini bukan keberuntungan mu." Nada santai di ucapkan oleh Lisa sambil menyesap nikotin nya.

"Yak kau gila? santai? kau bilang santai saat taruhan balapan tadi adalah aku di suruh tinggal dengannya 3 hari?-"

"-3 hari Lisa." Tekan Jungkook di akhir kalimat.

"ayolah jeon, toh kalian tidak akan berbuat hal aneh. Kenapa takut." Celetuk mingyu jengah.

"Sialan." Setelahnya Jungkook pergi tentu saja untuk mendatangi mansion Kim taehyung karena ia sedang tidak ingin berbicara dengan taehyung jadi dia segera datang.

Karena ia datang terlalu malam ia akan di wawancarai oleh Kim posesif taehyung.
Setalah satu setengah jam Jungkook Sampai di rumah mewah bak istana. Bernuansa elegan dengan cat hitam dan gold yang berkombinasi.

"kim taehyung ini memang elegant." Pikir Jungkook. Gerbang besar itu terbuka otomatis, semua penjaga menunduk hormat menyambut tuan muda mereka. Apa? tuan muda? Ya itu karena informasi dari Taehyung jika kekasihnya datang maka para penjaga dan main di suruh menunduk.

"Halo ahjusi, saya-."

"tuan jeon Jungkook, oh tidak saya salah. Tuan Kim Jungkook, silahkan masuk tuan. Tuan besar sudah menunggu anda." Dengan menunduk sopan lelaki paruh baya itu terkekeh ringan.

"a-ah ya terimakasih." Jungkook menunduk tak kalah sopan kemudian masuk dan ya lagi-lagi pemandangan elegan di depan matanya.

"Selamat datang tuan muda." maid dan penjaga ikut menunduk menyambut Jungkook.

"ahjusi, bibi Tolong jangan panggil kookie tuan. Cukup Jungkook atau kookie saja Nee?." Ucap Jungkook dengan nada sedikit keras karena demi apapun Jungkook tidak suka di panggil tuan.

"tidak bisa tuan, jika kami memanggil mu seperti itu maka tuan besar akan marah dan memecat kami." Jungkook mendelik kaget namun wajahnya terlihat lucu.

"jangan menampilkan wajah lucu mu bayi." Suara bariton dengan nada dalam menginstrupsi pendengaran mereka. Para bawahan tertunduk namun Jungkook malah mendelik tajam.

"dasar idiot. dimana kamar ku kau tau aku lelah dan ingin berendam!." Penuturan Jungkook membuat yang lain ketakutan karena baru kali ini ada yang membentak tuan besar mereka.

"Naik." satu kata entah perintah atau jawaban namun Jungkook mengikutinya.

"Selain elegan Kim sialan ini juga arogan."  Batin Jungkook tanpa sadar ia mengerucutkan bibirnya lucu.

CEKLEK

"Di sini kamar mu. Dengan ku." Belum sempat protes taehyung lebih dulu menutup pintu kemudian membuka kaos nya, Jungkook acuh saja melempar tasnya di kasur kemudian ia membuka jaketnya.

nata Jungkook menelisik seisi kamar dan mencium aroma dominan yang bercampur alkohol dan rokok? "Kenapa jeon." satu pertanyaan dan Jungkook hanya menggeleng.

"Kau tau Kim aku seperti tidak asing dengan bau ini." ucap Jungkook sambil mendudukan dirinya di sebelah taehyung.

"Alkohol dan rokok? tentu saja kau selalu meminum dan mengisapnya." Celetuk taehyung, Jungkook memukul lengan kokoh taehyung main-main.

"Bukan bodoh! Tapi aroma dominan ini. Aku sanggup tidak asing." Jawaban Jungkook membuat senyum taehyung merekah senang.

Taehyung mengusap kepala Jungkook sayang dan berucap. "Tunggu taetae mu ini pulang ke Korea dan menjadikan mu milik ku."

Jungkook mengernyit, kalimat itu seperti pernah ia dengar, Jungkook tersadar dari lamunannya setelah sebuah pukulan Pelan di pundaknya.

"Jangan di pikirkan. Sudah terlalu malam untuk berendam. Sebaiknya kau ganti baju lalu tidur, saya akan tidur di sofa kalau tuan bayi ini tidak nyaman seranjang dengan saya." ucap taehyung panjang. Jungkook menggeleng ribut tanpa sadar memeluk lengan sang dominan.

"Tidak jangan di sofa. Eum dengan aku saja tak masalah." Ucap Jungkook ragu namun mereka tetap tidur bersama hingga pagi datang, selama semalam Mereka tidur dengan saling berpelukan entah mereka sadar atau tidak dengan hal itu.

6.30 AM

Jungkook sedang berkutat di dapur membuat roti bakar dan omlet telur, padahal dirinya sudah di larang maid tapi Jungkook terus menjawab "tidak apa bibi, kookie Sudah biasa melakukannya di rumah." dengan cengiran lucu andalannya.

Hilang sudah vibes Jungkook sebagai brandalan jika sudah menampilkan cengiran itu, hingga membuat orang yang melihatnya harus menggigit pipi dalamnya karena gemas.

Begitu juga dengan seseorang yang sedang memperhatikannya dengan bersandar ditembok dengan keadaan Shirtless dan bersedekap dada. Senyumnya sedikit tercetak di bibirnya, tatapan dingin itu perlahan menghangat jika menatap pemuda di hadapannya ini.

"Apa 10 tahun terlalu lama babe? hingga kau tidak ingat. Padahal cincin itu juga masih di jari lentik mu." Monolognya dalam hati.

Si pemuda jeon membalik badannya dengan tangan yang membawa sepiring omlet dan tangan lainnya dengan roti bakar. Matanya bersibobrok dengan taehyung, Jungkook tersenyum dan berbicara dengan lembut. Tidak ada nada kebencian atau rasa tidak suka, hanya ada tatapan hangat yang di layangkan oleh Jungkook.

Taehyung dan Jungkook berada di meja makan, dengan Jungkook menikmati masakannya dan taehyung yang menikmati masakan Jungkook. "Mood ku sedang baik, jadi aku tidak akan bersikap kasar." Lontar Jungkook sambil tersenyum lucu dan mengunyah rotinya.

𝐁𝐄𝐑𝐀𝐍𝐃𝐀𝐋 & 𝐓𝐔𝐀𝐍 𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 (taekook/vkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang