part 2 -wegenwacher gengs-

166 29 17
                                    

"Ucapan lo memang sangat bijak dan benar, tapi kelakuan lo kayak nggak sesuai sama apa yang lo ucapin"
_vindicta_

*****

Setelah 1 minggu ospek berlangsung, selama itu pula Raina harus berdiam diri di dalam appartemen seorang diri, hanya jika di malam hari raina memiliki teman yaitu azka dan nisa, namun azka tidak menemaninya sampai pagi.

Nisa sudah tinggal satu kamar dengan raina, pertama azka ragu saat raina meminta izin agar boleh mengajak nisa untuk tinggal bersama.

pasalnya sebelum Raina meminta izin, Azka sudah bertemu dengan Nisa 2 hari sebelum ospek, Azka dan Nisa bertemu di salah satu pusat perbelanjaan yang ada di kota yogyakarta tersebut.

jadi 2 hari sebelum ospek Raina dan Azka memutuskan untuk membeli perlengkapan ospek sekaligus berbelanja sayuran dan bumbu dapur, saat sudah sampai Raina meminta agar mereka berpencar agar cepat selesai.

Raina menyuruh Azka untuk membeli peralatan ospek, sementara dirinya akan membeli sayuran dan bumbu dapur.

Saat Azka sedang berjongkok tiba tiba dia di kagetkan dengan seorang gadis yang menendang nya secara tiba tiba sampai dia hampir tersungkur.

"Eh maaf maaf nggak sengaja, nggak liat soalnya, lagian lo ngapain sih kok nggak berdiri aja biar bisa dilihat dan nggak ditendang," Gadis itu meminta maaf sambil terus mengomel.

"Oh, oke," Cuek Azka lalu pergi meninggalkan gadis itu tanpa mengucapkan apa apa lagi.

Jadi seperti itulah awal pertemuan antara Azka dan Nisa.

Namun Nisa tidak tinggal diam, dia ikut meyakinkan Azka dengan alasan kondisi raina yang seperti inj masih butuh banyak perhatian.

Nisa menjadikan itu kesempatan yang bagus untuk membuat Azka mengizinkan agar dia bisa satu kamar dengan Raina.

Nisa bilang kepada Azka kalau dia yang akan menjaga Raina saat Azka ada urusan diluar.

melihat Azka yang berbeda prodi dengan Raina, Nisa yakin kalau nantinya Azka pasti sering keluar, mengerjakan tugas bareng teman teman nya atau hanya sekadar nongkrong bersama teman satu circle nya.

Dan berakhir Azka mengizinkan Nisa tinggal satu kamar dengan sepupunya itu.

***

Pagi harinya Azka sudah siap di depan mobilnya sambil menunggu Raina keluar dari appartemennya.


Azka berniat untuk berangkat bersama sepupunya itu karena Azka sedikit khawatir akan kondisi Raina yang baru sembuh.

Raina keluar dari appartemennya bersama Nisa lalu mereka menghampiri Azka yang sepertinya akan berangkat juga.

"Hai, morning Azka," Sapa Raina sambil tersenyum.

"Hai, morning too," Balas Azka.

"Pagi Azka," Nisa juga ikut menyapa Azka, namun sayang Azka hanya melihatnya sekilas lalu kembali melihat Raina.

"Lo berangkat bareng gue," Azka menunjuk Raina lalu langsung masuk ke dalam mobilnya.

Raina yang tak enak kepada Nisa pun tersenyenyum canggung.

Azka kalau bukan sama orang terdekatnya memang gitu nis," Raina memegang lengan Azka.

"Nisa juga bareng sama kita kan?" Tanya Raina sambil tersenyum sangat lebar sampai ke dua matanya menyipit.

VindictaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang