Jisoo dan Taehyung tanpa sengaja terlibat dengan sebuah sekte di kampusnya.
Bagaimana mereka berdua bisa keluar dari sekte tersebut?
⚠️Warning !!
◽ Adegan 18+
◽Kekerasan Verbal
◽ Kekerasan Psikis
◽ Kekerasan Fisik
◽Pelecehan Seksual
◽ Sekte dan Ajar...
by the way, di part 15, author kasih layout anak cowok disitu, kalian gak ada yang ngeh,, hihihi
*****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di aula persidangan, semua petinggi elit berkumpul, Taehyung dan Rose sedang duduk di kursi sebagai pelaku pelanggaran berat. Jimin menatap Rose dengan amarah di matanya dari tempat ia duduk. Kasus ini terbongkar saat Jimin menyadari kalau anak laki-lakinya tidak ada kemiripan dengan dirinya, ia tes DNA dan membuktikan kalau bayi mereka tidak mempunyai DNA Jimin dan Rose.
" Kau membohongiku Rose." Teriak Jimin dari kursinya.
" Dia bukan anakku." Jimin melemparkan bayi itu ke kobaran api hidup-hidup, Rose menutup matanya dengan tangan terikat di kursi, ia sungguh merasa bersalah dengan bayi laki-laki tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Kau tega Jimin, kau tidak kasihan bayi yang sempat kau rawat kau bakar hidup-hidup?" Taehyung ingin sekali menyelamatkan bayi itu, ia ingat dengan anak laki-lakinya, namun tangannya terikat di kursi.
" Diam kau V, kau bersekongkol dengan kekasihku saat itu, apa kalian ada main di belakangku?"
" Tenang Jimin, kau harus menahan emosimu, penghakiman ini akan segera di mulai. Dewan hakim akan masuk ke Aula." Jhope mengingatkan Jimin. Dengan nafas yang masih menahan amarah ia kemudian duduk melihata bagaimana Rose dan Taehyung akan di hukum.
Irene, Namjoon dan Suga masuk ke ruangan dengan jubah kebesaran mereka. Jennie, Eun Woo, Jungkook dan Lisa duduk di pinggir seperti biasa.
Irene turun ke bawah, ia mendekati Rose dan tanpa berkata-kata langsung menampar pipi Rose. PLAK.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.