Chapter 16

726 56 6
                                    

Sudah terhitung satu bulan, Ezra dan Hani pacaran.

Sekarang dia lagi di kelas, nunggu bel masuk berbunyi.

Saat bel sudah berbunyi, tiba-tiba guru bk masuk bersama murid laki-laki.

"Anak-anak, mohon perhatian nya sebentar. Jadi ada anak baru yang bakal masuk kelas ini. Silahkan nak, perkenalkan diri," kata guru bk itu.

Hani ga minat liat wajah laki-laki itu. Dia menundukkan wajahnya .

"Halo semua. Perkenalkan nama saya Xavier Anggasta, kalian bisa panggil Xavier atau Angga. Saya pindahan dari Australia."

"What the fuck? Xavier Anggasta?" batin Hani.

"Kamu bisa duduk di bangku yang kosong, silahkan." Guru bk pun pergi meninggalkan kelas.

Hani masih terkejut, dia bilang nama nya siapa tadi? Xavier?

Dengan cepat Hani mengangkat kepala nya dan melihat ke arah murid baru itu.

"Sial."

***

Bel pulang sudah berbunyi, para siswa berlarian menuju gerbang.

Dari tadi Hani selalu menghindari kontak mata dengan Xavier. Hingga saat ini.

Saat kelas sudah mulai sepi, Hani berniat untuk segera pulang. Ia melangkah kan kaki nya menuju keluar kelas.

Tapi langkah nya tertahan saat seorang laki-laki memegang tangan nya.

"Hani," panggil nya.

Hani tak menengok, ia meluruskan pandangan nya.

"Rahani, look at my eyes. Aku mau kita bicara sebentar,"

"A-aku ga bisa," jawab Hani ragu.

"Sebentar, please," mohon nya.

Akhirnya Hani menuruti apa kata Xavier, yaps yang tadi itu Xavier.

Sekarang mereka udah ada di taman deket sekolah yang cukup sepi. Mereka duduk di kursi yang tersedia. Tak ada percakapan diantara mereka berdua, akhirnya Xavier membuka pembicaraan.

"Aku gatau, ternyata kamu di sekolah ini juga."

"Kenapa pindah ke Indonesia lagi?" tanya Hani enggan menatap Xavier.

"Kamu ga suka aku ada disini?"

"Aku tanya, kenapa pindah ke Indonesia lagi?"

Xavier menghela napas nya. "Gapapa," jawab nya singkat.

"I miss you," ungkap Xavier.

Hani diam saja tak membalas ucapan Xavier. Inilah yang paling ia hindari dari tadi pagi.

"Kita bisa kaya dulu lagi, kan?" tanya Xavier penuh harapan.

Lagi dan lagi Hani terdiam.

"Please jawab aku, Rahani. Kita bisa kaya dulu lagi, kan?" tanya Xavier lagi.

Hani menghela napas nya bingung, terlihat ia sedang menahan air mata nya agar tak terjatuh.

"Sa, tolong jangan berharap sama aku," jawab Hani.

Mine [GxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang