31

31.1K 2.3K 124
                                    

Kini hanya tinggal zuel dan lio yang masih setia memejamkan matanya. Pria dominan tersebut duduk dikasur sebelah lio lalu tangan nya mengusap perut lio yang datar tersebut. Baru beberapa kali mengusap perut itu, tak sadar air mata lio menetes karena dirinya yang sangat bahagia.

"Daddy tidak menyangka.. Maaf, maafin daddy sayang karena sikap daddy akhir akhir ini.. Maaf karena tadi pagi daddy mencueki mu. Maaff.." gumam zuel. Dia ikut berbaring di samping lio. Wajah yang manis, bibir pink menggoda,pipi gembul, hidung mancung, alis yang tidak terlalu tebal dan mata yang bulat itu.. Ah zuel menyukai nya. Zuel mengusap wajah lio sesekali dia mencium pipi sang anak.

"Enggh" erang lio. Perlahan mata bulat itu terbuka, dia merasakan pusing dikepala nya.

"Baby?" panggil zuel. Sedari tadi zuel memperhatikan pergerakan lio. "Daddy..." lirih lio.

Anak tersebut memeluk sang daddy erat. Dia mendusel kan wajah nya didada bidang sang daddy.

"Kenapa? Ada yang sakit? Kasi tau daddy sayang" ucap zuel.

"Noo" lio menggeleng, dia mendongak untuk melihat wajah tampan sang daddy. "Daddy~ miss" jujur saja lio itu merindukan sikap zuel yang lama, tidak cuek dan selalu memanjakan dirinya tapi akhir akhir ini sikap itu membuat sosok lio merindukan sikap daddy nya dulu.


"Me to babe" sedari tadi tangan zuel tak berhenti mengusap perut lio. Ada rasa nyaman tersendiri bagi keduanya.


"Daddy, lio capek. Dari tadi siang lio muntah muntah terusss, ughh ga enak banget" adu lio. Lantas zuel tersenyum mendengar keluhan sang anak.


"Umumu, kasian baby nya daddy. Kamu mual mual karena ada sesuatu didalam sini" ucap zuel sambil memegang perut lio.


"Huhh??" lio bingung, apa maksud zuel?


"Disni ada baby, anak daddy sama kamu sayang" jelas zuel. Lio menatap zuel tak percaya. Apa kata zuel tadi? Ada anak daddy nya dan dia didalam Perutnya itu??

"Daddy bohong ihh, daddy ga boleh bohong lohh. Nanti hidung daddy kayak Pinokio" kata lio, dia menganggap ucapan zuel hanya lah bualan.

"Daddy serius sayang.. Daddy tidak berbohong" ucap zuel menyakinkan lio , apa anaknya ini menganggap ini semua hanya bualan? Hal seserius ini dipikir nya hanya bahan bercandaan?

Lio terdiam. Tangan nya terbawa untuk mengusap perut nya itu (?) lalu menatap zuel. "Daddy, bagaimana ini? Bagaimana jika nenek dan orang-orang tau?? Daddy. Lio gamau mereka nanti menghina kitaa" ketakutan mulai muncul dipikiran lio. Dia takut orang-orang akan menghina dirinya dan daddy nya karena perbuatan tak senonoh mereka


"Shutt, tidak akan ada yang berani menghina kamu dan daddy sayang. Berani menghina maka mereka telah siap menjumpai ajal mereka" zuel menenangkan lio yang ketakutan. Lihat sekarang lio memeluk erat tubuh zuel .


"Tidak akan ada yang berani. Daddy mohon sama kamu, kita harus bisa rawat anak ini sama sama ya? Masa kamu tega sama anak kamu sayang" kata zuel agar bisa membuat lio tenang dan menerima kehadiran bayi di perut nya.


Lio masi berkutat dengan pikiran nya. Dia bisa menerima bayi ini tapi apa nanti kata orang-orang? Walaupun pas ngebikin nya enak tapi hasil nya ini yang lio pikir kan.


"Emmm... "


"Kamu percaya sama daddy, kita akn baik baik saja"


"Humm" lio mengangguk, tangan nya mengusap perut nya yang mana tanpa sadar air mata lio turun seiring tangannya mengusap perut nya itu.

.

Pagi hari pun tiba, zuel bangun terlebih dahulu daripada lio. Kesayangannya itu masih asik memeluk tubuh nya. Zuel tersenyum, dia mengecup pipi, hidung, bibir dan kening sang anak.

"Maafin daddy," itulah kata kata yang terlontar dari mulut zuel. Dia melepaskan pelukan lio dari badannya namun tak bisa, anaknya itu memeluk erat tubuhnya seakan tak boleh lepas.

"Astaga"

"Daddy.. Jangan pergi ughh" mendengar itu zuel menuruti nya dan kembali berbaring memeluk tubuh sang anak. Di cium rambut nya lio, Harum. Walaupun tidak mndi tapi tubuh lio masih wangi seperti biasanya.

Zuel mengusap punggung sang anak agar tidur nya pulas. Lio semakin nyenyak dialam mimpi nya, dia mendusel manja di dada zuel.

"Terimakasih telah hadir di hidup daddy sayang.. Terimakasih karena telah mau menggantikan dia ya" gumam zuel, dia tersenyum miris kala mengingat kembali kejdian akhir akhir ini.















Next?

Daddy? (Bl) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang