¹⁴Berbaikan

16 3 0
                                    


HAPPY READING

***

Setiap masalah pasti ada
jalan keluarnya, setiap
pertemuan pasti ada
perpisahan. Setiap perasaan
pasti menumbuhkan cinta,
setiap cinta pasti
menumbuhkan sakit hati.
dan sakit hati pasti ada obatnya.

***

Bright menemani Khanza datang ke rumah Daniel. Bukan hanya mereka berdua yang datang, tapi kelurga Khanza pun ada di sana.

"Lebih baik kita batalkan saja!." Kata Agino.

"Tidak bisa!." Kata Erlan, orang tua Daniel.

"Bagaimana tidak bisa, anak kamu sudah menghamili perempuan lain. Masa iya mau nikahin anak saya juga!." Kata Gita.

"Tapi Daniel sudah terikat pertunangan dengan Khanza. Tidak bisa di batalkan begitu saja!." Kata indah, orang tua Daniel.

"Pah, mah." Kata Daniel melerai mereka. "Daniel sudah sepakat dengan Khanza, lebih baik kita batalkan saja. Lagipula Daniel lebih mencintai Livy daripada dia." Lanjutnya, di akhir kalimat ia menunjuk ke arah Khanza.

"Benar yang di katakan Daniel." Ucapku, untuk menyakinkan keduanya.

"Lagipula hubungan aku dan Khanza berawal dari perjodohan tidak ada perasaan apapun di antara kita." Kata Daniel.

Khanza yang mendengar langsung menatap ke arah Daniel, tidak ada hubungan apa-apa. Mungkin dari dulu yang terlalu berharap kepada mu hanya cuma aku. Lebih baik kita memang tidak berjodoh daripada harus bersama-sama, dan mencintai sepihak.

"Pah, mah. Khanza mau hari ini juga hubungan Khanza dan Daniel berakhir sama di sini." Ucapku melepas cincin tunangan dan memberikan nya kepada Daniel. Aku langsung keluar dari rumahnya.

Tidak aku hiraukan rintikan hujan yang mengenai ku. Aku terus berlari, menangis di bawah guyuran air hujan. Bright melihat di luar turun hujan, ia menyuruh orang tua Khanza agar langsung masuk ke dalam mobil sedangkan dirinya berlari mengejar Khanza.

Mungkin dari sini ia lebih baik menahan trauma masa lalunya daripada ia harus melihat Khanza yang terpuruk saat ini. Ia melihat Khanza yang terduduk lemas di pinggir jalan, ia langsung memeluknya.

"Bai, hujan." Isak Khanza di dalam pelukannya. Dia tahu bahwa Bright sangat membenci hujan dan takut jika hujan turun tapi mengapa dia malah berlari menghampiri nya. Dia bahkan memeluk diri ku, biasanya saat hujan turun aku yang selalu memeluknya. Tapi saat ini, malah dia yang memeluk ku.

"Aku enggak perduli Ca, sekarang masuk mobil ya." Kata Bright membantu Khanza berdiri, ia langsung masuk ke dalam mobil.

Mobil tersebut melaju meninggalkan area rumah Daniel. Bright terus memeluk Khanza dari samping, sedangkan kedua orang tua nya yang duduk di depan hanya bisa terdiam sedih menatap putrinya. Dulu saat turun hujan Bright yang selalu di peluk olehnya, tapi sekarang keadaan berubah.

----------------

Sampai di rumah Khanza, Bright mengantarkan Khanza ke dalam kamar nya. Setelah itu ia langsung turun ke bawah menemui kedua orang tua Khanza yang berada di ruang tamu.

IMAGINATION [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang