2 JOVIAN 2

19 10 12
                                    

HAPPY READING!!

******

Di dalam kelas cewe itu

Dia kembali dengan ngos-ngosan akibat habis berlari. "eh? Cheline lo kenapa?" tanya seorang gadis yang merupakan teman sebangkunya sekaligus temannya.

"Gue buru buru berlari Grace.." kata Cheline sambil mengatur nafasnya lalu duduk dan meminum air. Dibalas anggukan dari Grace.

"lo tau ga, gw terserempak sama Jovian anjir" kata Cheline pelan agar tidak didengari teman kelasnya. "WHAT THE HELL?!" teriak kaget Grace. Oh sepertinya Cheline lupa bahawa temennya ini tidak bisa mengontrol suara.

Ia dengan cepat menutup mulut Grace dan meminta maaf kepada sekelas. "ANJIR DIEM GA SI" tekan Cheline. "iya maaf maaf" cemberut Grace. "Emang kenapa?" tanya ia kembali

Cheline pun menjelaskan semuanya secara detail. "Oooooouuuuhhhh"

Kringggg

Bel pertama berbunyi menandakan bahawa matpel pertama akan segera dimulai. Tak lama kemudian seorang guru wanita berjalan masuk dengan berkarisma. "Selamat pagi semuanya"

"Selamat pagi Bu Susie" ucap murid murid di kelas itu. "Baiklah keluarkan buku kalian pada halaman 167 dan catet apa yang saya kerjakan di papan tulis ya," perintah Bu Susie lembut tapi terkesan tegas.

Mereka pun menjalani pelajaran mereka.

*****
Disisi lain Jovian

Di kelas Jovian

Jovian tampak telah duduk di kerusinya sedangkan kedua temannya kali otw? Ya Jovian si nyuruh².

" Bro" sapa Devlin menepuk bahu Jovian. "Yo" balas Jovian menepuk lengannya. Devlin mengedarkan pandangan nya. "Arga sama Davis mana?" tanya nya. "Mereka-" terpotong

BRUKKK

Pintu kelas terbuka kasar. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Arga dan Davis? Mereka berdua menghembuskan nafas lega. "HUAARGHHHH AKHIRNYA NYAMPE" kesal Davis berteriak sekaligus menyindir Jovian. "HIYANIHH" sambung Arga dengan nada menekan.

Semua murid di kelas itu menatap mereka berdua heran. "Apa liat liat? Gue tau ko gue ganteng hiyaaa" pede Arga. Bunyi muntah palsu pun berbunyi oleh sekelas dan sesetengah tertawa.

Jovian mengangkat alis nya sebelah. "Kalian kenapa?" tanya dia. Mereka berdua tersenyum tersakiti dan saling menatap.

"terkadang sadar diri itu penting bro" drama Davis menepuk belakang Arga dan diangguk setuju olehnya. Jovian menyengir. "Eh cok" sapa Davis pada Devlin. "Lah elu Dev wkwk" sambung Arga. Baru sahaja Devlin ingin membuka suara. Tiba tiba..

KRINGGG..

Setelah itu guru pun masuk. Murid murid pada duduk ke tempatnya masing masing dan "Selamat pagi Pak Rio" ucap sekelas. "Baik silahkan duduk dan buka halaman 198". Mereka pun menjalankan pelajaran dengan tenang. Sesekali disertai oleh candaan Arga dan Davis.

*****
2 jam kemudian
KRINGG.. Di kelas Cheline

"Baik anak anak,, kalian bisa keluar" kata Bu Susie dan berkemas untuk keluar kelas. Bagaikan haiwan yang sekian lama tidak dilepaskan. Mereka semua berhamburan keluar bersama rakan rakan.

"Grace.. Udah?" tanya Cheline kepadanya. "Udah bentar yaa". Tak lama kemudian Grace telah mengemaskan barangnya dan membawa Cheline ke kantin.

****

Di kantin

Terlihat Cheline dan Grace berada di kerumunan ramai di kantin. "Mending lu cari meja kosong deh Cheline. Gw ordernya" suruh Grace. Ia pun bergerak mencari tempat duduk kosong di pojok kantin. Ia duduk menunggu sahabatnya.

***

Tak lama kemudian. Kantin menjadi histeris. Cheline telah terbiasa hal itu dan bisa menebak kalo itu pasti anggota 'ALVARES'.

Mereka tampak baru habis membeli makanan dan mencari tempat kosong. Kebetulan di meja Cheline masih ada 5 tempat kosong. Pasti muat dongg 1 Grace 4 buat anggota ALVAREZ

****

"Hai neng cantik, em bisa duduk disini ga? Gaada tempat kosong lagi nih" Tanya Devlin dengan wajah sok sedihnya.

Cheline yang tidak tega pun membenarkan mereka duduk di sana. Davis dan Arga menganga mengingat gara gara cewe itulah mereka berpeluh pagi pagi.

Cheline melirik sekilas ke arah Jovian dan ternyata telah diliat dari tadi. "Anjir anjir" batin Cheline salah tingkah. "Oh iya,, lo belum kasi tau nama lo" to the point Jovian.

Cheline menatap ke arah Jovian manakala 3 beruk itu menganga mendengar patah perkataan yang dikeluarkan oleh Jordan lebih banyak dari bias. Mereka bertiga beradu pandang dan ber smirk.

"Ah i-iya. Salken nama gw Cheline" katanya memperkenalkan diri berusaha sehormat mungkin karna mereka merupakan kakel. "Gw Devlin". "Gw Arga". "Halo maniezz gw Davis bisa dipanggil sayang juga" katanya lalu mengedipkan matanya. Ia mendapat sorotan tajam dari Jovian.

"E-Eh bu-buset ga ga ga canda ya canda hehehe" sengir Davis menyadari tatapan itu. Tak lama kemudian Grace pun kembali dengan nampan di tangannya. "Lho anggota ALVAREZ disini?" tanya Grace kepada Cheline bingung.

"Emm iyaa gpp kan? Lagian tempat juga penuh.." jelas Cheline. "Iyaa gpp kok,, santai aja" jawab Grace tersenyum. Mereka pun menikmati makanan yang dibeli

****

"WUUUUHHH MANA CAPER,, GATAL LAGI SAMA KAKEL, JIJIKS" teriak 1 siswi menyindir. "EMANG ANGGOTA ALVAREZ GA JIJIK? KALI GW YA EW BANGET DEH" sambung temannya diiringi ketawa dari geng nya.

ALVAREZ, Grace dan Cheline yang merasa di mention pun menengok.

****



JOVIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang