꒰ 𝟎𝟕 : 𝐃𝐄𝐓𝐄𝐍𝐓𝐈𝐎𝐍 𝐖𝐈𝐓𝐇 𝐇𝐀𝐑𝐑𝐘 ꒱

265 28 6
                                    

——————————
-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
-———————————————

——————————-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ--———————————————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⊱┊꒰ 𝗽𝗲𝗿𝗽𝘂𝘀𝘁𝗮𝗸𝗮𝗮𝗻 ꒱

"Halo, Harry." sapa Ella, dia tersenyum ramah kepada Harry.

"Halo, El." sapa Harry balik. "Mau berjalan bersama?"

"Tentu."

Mereka berdua pada pukul lima, berjalan menaiki tangga-tangga yang terus berubah ke lantai tiga, dimana kantor Umbridge berada.

"Kau kelihatan kacau akhir-akhir ini," kata Ella, ketika mereka berdiri menunggu tangga itu berubah. "Apa kau ada masalah? kau bisa bercerita denganku."

"Yeah, sedikit," kata Harry tersenyum. "Aku sampai bingung harus bagaimana menceritakannya."

Harry dapat melihat gadis bersurai platina disampingnya tersenyum, matanya masih menatap lurus. "Aku juga, sampai-sampai bingung harus bagaimana menceritakan."

"Masalahmu memangnya tentang apa?" kata Harry, menoleh untuk menatap wajah cantik cewek Slytherin itu.

"Entahlah," ucapnya santai. "Aku tidak tahu harus bilang ini masalah keluarga, masalah sekolah, masalah Voldemort, atau masalahmu."

Harry mengernyit sampai terlihat garis-garis didahinya. "Voldemort?"

"Iya," kata Ella, masih tersenyum. "Melelahkan, kan?"

"O-oh, yeah," kata Harry. "Benar sekali."

"Aku mengatasinya dengan bersenang-senang bersama orang yang aku sayangi. Bagaimana denganmu?"

Wajah Harry berubah, terlihat gusar. "Bahkan aku tidak tahu."

"Kupikir kau perlu menghabiskan waktumu sebentar dengan teman-temanmu, Harry. Mengobrol dan bercerita. Itu akan membuatmu lebih baikan."

"Kurasa," kata Harry, juga tersenyum. "Terimakasih, El."

"Tidak masalah."

Mereka sampai didepan pintu kantor Umbridge, yang kini berwarna merah muda.

"Sudah siap, El?" kata Harry, mencoba menghibur dirinya sendiri.

"Selalu siap, as always."

Harry membuka pintu itu, dia masuk diikuti oleh Ella. Ruangan itu permukaannya semua telah ditutupi dengan kain renda. Ada beberapa vas penuh bunga kering, masing-masing terletak di atas alas sendiri, dan di salah satu dinding ada sekumpulan plakat hiasan, masing-masing dihiasi dengan seekor anak kucing besar berwarna cerah yang memakai pita dengan warna berlainan di sekeliling lehernya. Anak-anak kucing ini begitu jelek sehingga Harry memandangi mereka, terpaku. Sementara Ella hanya berwajah datar, ekspresi wajahnya berbeda sekali sampai mereka memasuki ruangan sialan itu.

𝐄𝐕𝐄𝐑𝐘𝐓𝐇𝐈𝐍𝐆 || 𝗁𝖺𝗋𝗋𝗒 𝗉𝗈𝗍𝗍𝖾𝗋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang