Chapter 8

741 53 11
                                    

Happy Reading

Setelah selesai makan siang Nanon membantu Drake kembali ke kamarnya. Dengan pelan Nanon mendudukkan Drake di ranjang.

"Kak Drake baik-baik saja?" tanya Nanon cemas. Sepertinya kakaknya sudah kelewatan

"Aku baik-baik saja Non" Drake menyamankan duduknya

"Ya sudah. Kak Drake istirahat saja. Non mau keluar."

"Non!" panggil Drake. "Terima kasih ya?"

"Tentu." Nanon tersenyum pada Drake. "Kak Drake istirahat saja"

Nanon pergi ke kamarnya. Saat dia masuk Win dan Chimon sudah menunggunya disana.

"Ada informasi apa?" tanya Nanon tanpa menoleh pada Win. Tapi pandangan Nanon tertuju pada sebuah foto di kamarnya

"Ohm Pawat ingin bertemu denganmu segera" Win menatap Nanon. Dia tahu kemana arah pandangan Nanon. "Non!"

"Ya" Nanon tidak menoleh pada Win.

"Nanon!" panggil Win lagi lebih keras

"Ya?" Nanon kaget saat Chimon memegang bahunya. "Ada apa?"

"Kau yang ada apa?" tanya Chimon cemas. Sejak mereka kembali Nanon sering kali melamun. "Apa yang kau pikirkan?"

"Sudah 6 tahun." gumam Nanon pelan. "Seandainya hari itu aku tidak sakit aku bisa mengantarnya periksa"

"Mereka sudah bahagia" Chimon memeluk Nanon. "Mereka pasti sudah berkumpul bersama sekarang. Ada ayah Tay ada bunda Newwie. Ada juga kekasih tercintanya. Ada baby juga disana. Dia pasti bahagia"

"Mon!" Nanon melepaskan pelukannya. Dia menatap Chimon. "Kita cari siapa yang menabrak mereka ya?" Nanon menatap Chimon memohon. "Aku ingin tahu siapa yang membuatnya pergi dariku"

"Iya." Chimon membelai kepala Nanon. "Kita akan cari tahu"

"Non!" panggil Win. "Kau harus bahagia untuk bagiannya juga"

"Aku akan bahagia jika Ohm Pawat jadi milikku" Nanon menatap Chimon dan Win penuh harap. "Aku menginginkan Ohm pawat"

"Dia akan jadi milikmu" janji Chimon. Dia memeluk Nanon erat. 'Aku janji Ohm Pawat akan jadi milikmu Non. Akan aku lakukan apapun untuk mewujudkannya' batin Chimon

"Aku janji akan bantu" Win menggenggam tangan Nanon erat. "Ohm Pawat Jongcheveevat akan jadi milikmu"

"Ya" Nanon cuma menganggukkan kepalanya pelan. Dia lalu menatap Win. "Apa yang diinginkan kak Ohm dariku?"

"Dia ingin kau membantunya membujuk bang Pluem tentang kerjasama yang mereka ajukan"

"Mon! Bagaimana menurutmu?" Nanon menoleh pada Chimon

"Kita harus fokus pada butik dulu Non" saran Chimon. "Setelah butik kita bisa berdiri semua bisa diatur"

"Mulailah cari beberapa model" suruh Nanon. "Aku ingin baju rancanganku diperagakan oleh model terkenal"

"Tentu." Chimon tersenyum yakin. "Kau bisa percaya padaku. Papi pasti punya model yang berkualitas"

"Bagus." Nanon mengambil dokumen di meja nakas. "Bagaimana produk yang akan kita keluarkan?"

"Masih aman" Chimon tersenyum licik. "Mereka pikir kita perusahaan baru jadi mereka meremehkan"

"Aku mau peluncuran produk kita secara besar-besaran." Nanon menatap Chimon. "Jika di Aussie kita bisa sukses kenapa disini tidak"

Affair With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang