05- Azqila Azra Akasma

4 0 0
                                    

Waktu liburan, Aku dan Barqi tidak pernah memberi kabar satu sama lain.
Aku sibuk dengan keluargaku liburan di kampung. Rutinitas kami setiap tahun liburan di rumah orang tua Ibu dan Ayah yang jauh dari kota. Jangankan untuk WhatsApp, telfon saja harus memanjat pohon mangga, saking susahnya.
**
Liburanpun usai, hari pertamaku di kelas delapan dengan teman-teman yang berbeda. Aku tak lagi sekelas dengan Fiki, aku sekelas dengan Muthia. Muthia, perempuan yang sangat cantik. Jika di rangking dari 500 siswa, mngkin dia lah yng nomor 3 tercantik di sekolah ku. Orang tua ku dan orang tuanya saling kenal.
Kabarnya, aku selalu di agung-agungkan mama Muthia karena juara 1 tiap tahunnya. Kadang aku iri, katanya.

Muthia tau tentang perasaanku yang lumayan dalam untuk Barqi. Sayangnya, 3 hari setelah aku bercerita,  Barqi tiba-tiba nge-chat Muthia melalui line Hingga akhirnya mereka jadi Teman Tapi Mesra. Muthia dengan muka tak bersalah bercerita denganku.

Menangis terus menangis, isak tangis ku tak bisa dihentikan. Aku berusaha memaksa Muthia untuk menolaknya, namun Ternyata, Muthia juga sudah lama memendam rasa untuk Barqi.

Aku berantem hebat dengan Muthia, tidak pernah tegur sapa. Kemungkinan besar Barqi tahu tentang hal ini. Barqi pun sepertinya ikut membenciku.
**

Kini aku kehilangan teman-temanku, tak hanya itu, konsentrasi belajarku juga terganggu. Hari demi hari, jam demi jam, waktu demi waktu, aku berusaha mencari kesibukan, supaya wajah tampan yang berseri itu tak lagi ada di ingatanku.
Aku gabung organisasi pramuka, organisasi Rohis dan Kelas OSN di sekolah ku.

Namun sebulan setelah kejadian itu, aku dapat kabar bahwa mereka tidak jadian, entah apa penyebab nya, tapi yang jelas Muthia bukanlah teman yang cocok untuk ku. Menurutku dia pengkhianat. Aku tidak akan sanggup untuk mempercayai nya lagi. Dia bangga dengan kecantikan yang sempurna, bisa mendapatkan perhatian Barqi.

Di gerbang sekolah, aku duduk sambil menunggu abangku. Tak lama setelah itu Barqi lewat, dia melirik sambil tersenyum. Ternyata, di gerbang sebelah, Muthia sedang menunggu nya. Aku melihat Muthia berduan di Motor dengannya. Hmmm, sudahlah. Tak bisa berharap banyak, ucapku dalam hati.
Dan sesampainya di rumah, ada pesan masuk.

"Hi, aku Barqi. Bantu bikin jadwal rapat untuk Acara Osis bulan depan ya"
"Ok"
"Kamu kenapa?, sudah lama menghilang" ujarnya
"Kalau aku adapun kamu anggap ga ada kan"
"Jangan gitu aqil, aku tidak tau sebelumnya tentang perasaanmu, coba ceritakan"
"Iya, aku menyukaimu dulu, sekarang sudah biasa saja"
"Bener sudah berubah? Padahal aku berharap kamu masih sama seperti yang dulu"
"Maksudnya" ujarku.
"Sampai jumpa besok" katanya

Akupun heran, apa dia sudah mulai menyukaiku? Tapi kenapa tadi dia pulang bersama Muthia?

[Bersambung]
****
Jangan lupa follow ya, jangan lupa bintang biar aku makin semangat cerita tentang Azqila

Azqila Azra Akasma Where stories live. Discover now