Tapi setauku Barqi anak yang suka jahili teman temannya.
"Ayok bareng, jam 3 aku tunggu di gerbang sekolah"
Gerbang sekolah? (dalam hati)
"Baik" ucapku dengan muka bahagia.Padahal, sebenarnya aku keberatan. Kenapa ga langsung jemput ke rumah ku aja. Kalau gitu aku harus jalan dong ke sekolah.
Krinng.... Kringgg.... kriiing
[bel Pulang]Aku pulang!
"Izin praktik renang di Nusa Indah jam 16.00 ya bang, berangkat bareng temen". Oke!
Alhamdulillahnya abang ku yang ke-2 ini tidak butuh jawaban yang detail.14.30 aku jalan ke sekolah, dan ternyata laki laki itu sudah menungguku.
"Maaf ya, aku telat. Tadi aku..." (tak sempat menjelaskan)
Iya, gapapaDi perjalanan, satu katapun tak ada yang keluar dari mulutnya. Batuk pun mungkin ditahan.
Sesampainya di kolam renang, kita pisah karena beda kelas.Pertemuan dengan guru olahragapun usai. Setelah itu, aku langsung ke parkiran. Dan ternyata, motor barqi tidak ada...
Hah? Aku ditinggal....?
10 menit menunggu, barqi datang. Padahal baru saja ingin menelpon ayahku.
"Ayok"
Di perjalanan pulang, rintik-rintik air turun dari langit Yang Maha Kuasa membasahi bumi dan isinya.Bingung, mau berhenti apa lanjut, karena sudah mulai berganti malam. "Aku lanjut ya"
Barqi memberikan tas nya untuk melindungi kepala ku dari rintik itu. Adelia dan teman lain pun kaget.
Hah Barqi. Demi apa?Dilfa menangis. Aku melihatnya!
"Dilfa kenapa?" Pertanyaan inipun meronta-ronta di kepalaku.Makasih ya sudah membantuku. Hati-hati sampai rumah.
"Dia hanya tersenyum"**
Sepanjang malam, aku hanya memikirkan laki-laki ini. Cinta pertama yang orang-orang bilang, ternyata aku rasakan hari ini. Hah?
Gitu doang?
Tapi wajah lelaki ini selalu merasuki otak ku. Namanya melekat indah diingatanku. Aroma tas hitam yang ia pinjamkan tadi melekat di kerudungku. Lekat dan pekat."Jatuh cinta?... ahhh gamungkin!!"
Barqi itu hanya sebatas kasihan. Apa pantas laki-laki jahil itu aku cintai?[Bersambung]
YOU ARE READING
Azqila Azra Akasma
RomanceAzqila Azra Akasma, perempuan suci seperti mawar putih, Itulah arti namaku. Nama ini gabungan nama orang-orang turki yang dijumpai oleh Ayah dan Ibuku semasa hidupnya. "Sepertinya ini harapan ibuku, untuk memiliki anak cantik, putih, mancung dan ti...