Part 1

8.1K 190 9
                                    

"Emi, di mana kau?!" teriakku. Aku mencari dia di hutan.

Namaku Filk, aku sedang mencari adikku di hutan, dia pergi dariku saat di tengah perjalanan menuju pegunungan. Oh ya, kami sedang piknik di daerah hutan Gunma. Rencananya, aku dan Emi mau mendirikan tenda, tapi entah kenapa dia pergi begitu saja tanpa sebab.

"Emi, di mana kau? Jawab aku!" Aku teriak-teriak sambil berlari, berlari sampai jatuh di sisi hutan.

"Arghh! Lho, ada desa? Padahal tadi dari atas aku enggak melihatnya?" Aku menyusuri desa ini.

"Mungkin saja dia ada di sini? Hei, siapa di sana?" kataku. Aku menghampiri pohon yang ada di sana.

"Tidak ada siapa-siapa? Hm... apa ini?" Aku melihat ada sebuah buku harian, aku pun mengambilnya.

"Hmm, di sini tertulis hati-hati dengan hantu jubah hitam, jangan sampai kau terkena serangannya, terus adikmu ada di kuil yang dilingkari oleh gambar. Tunggu, kenapa yang mencatat ini bisa tahu kalau aku mencari adikku, aku akan pergi ke kuil itu!" Lalu aku pergi ke tempat yang dituju. Sampai di sana, tepatnya di gerbang depan.

"Sial! Ternyata terkunci, apa aku harus mendobraknya?" kataku. Lalu aku mencoba mendobraknya.

"Ternyata pintu ini kuat juga, mungkin aku bisa mencari sesuatu di sekitar kota ini."

Aku berjalan menelusuri tempat ini, berjalan tapi anehnya tidak ada satupun manusia atau makhluk hidup yang ada di sini, kecuali pohon. Aku sampai di sebuah rumah, ternyata rumah itu terkunci.

"Aduhh, terkunci, ya. Kenapa? Kenapa rasanya aku mengantuk?" Lalu aku tertidur di depan pintu rumah itu.

Saat aku membuka mata, hari sudah malam dan suasana kota ini berubah, seperti sudah bertahun-tahun yang akan datang, tanah lembab, pintu-pintu rumah yang lain lapuk, ada sarang laba-labanya juga.

"Apakah aku tertidur bertahun-tahun? Hah, siapa di sana?" Aku melihat ada seorang gadis berlari menuju rumah yang ada di depanku. Lalu aku mengikuti dia sampai ke dalam, di dalam kedaanya sangat mengerikan, dindingnya sudah kusam, langit-langitnya ada sarang laba-laba. Aku masih mengikuti gadis itu sampai di sebuah ruangan, ternyata ini ruangan kamar tidur.

"Di mana gadis tadi?" 'Dukkk!' terdengar suara sesuatu yang jatuh, aku mendekati suara itu dan ternyata ada bola kuning, di tengahnya ada gambar bintang merah. Di sampingnya ada sebuah kamera, kamera yang sudah kuno. Aku menghampiri kamera itu, saat memegang kamera itu, aku terbawa ke alam bawah sadar. Aku membayangkan adanya pebantaian di kota ini dan ada gadis yang datang kemari membawa kamera ini sedang mencari adikknya, dalam pikiranku sekarang adalah perjalanan gadis itu mencari adiknya, sampai dia bertemu lagi dengan gadis itu. Aku kembali lagi ke pikiran semulaku.

"Ha ha ha, jadi begitu ya?" Aku berdiri dan tiba-tiba di depanku sudah ada sesosok berambut putih, tangan kanannya besar dan dia hantu, dia menyerangku. Aku terkena serangannya, rasanya seperti kehilangan sebagian nyawaku, aku duduk lemas, dia menyerangku lagi, sekarang karena aku sangat lemas, aku pun tergeletak dan memperhatikan dia yang ingin menyerangku lagi.

DESA HANTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang