Aku bangun dan di depan pohon sudah ada gadis itu, dia menunjuk ke atas dan di bagian atas pohon ada sesuatu yang biru, aku memfotonya. Oh ya, hasil dari foto pintu itu adalah pohon itu. Yang keluar adalah foto dupa dan sesajian. Aku melihat gadis itu pergi ke atas dan jalan menuju pintu keluar kuil.
"Siapa dia, ya? Kalau dia bukan hantu, sudah kujadikan pacarku," gumamku. Dia sangat cantik dengan rambut pendek coklat, mata sayu, postur tubuhnya bagus. Aku mengikuti dia, terus mengikuti dia sampai di dalam gudang itu, di dalam dia berdiri tepat di tempat aku menemukan kunci kuil ini. Aku melihat di bagian bawahnya ada sesuatu yang biru, aku memfoto itu, yang keluar adalah boneka yang tertancap di pohon kuil. Saat aku membalikkan badan, di depan sudah ada hantu putih itu.
"Sial! Eh? Apa yang kau lakukan?" Tiba-tiba gadis hantu itu menghalangi hantu putih itu, hantu putih itu menyerang gadis itu, dan gadis itu bisa menghindarinya, mereka berdua keluar dari gedung itu.
"Terima kasih," kataku, sedikit sedih. Aku pergi ke pohon kuil itu dan melihat ada boneka tertancap di batangnya, aku berpikir mencabutnya dan yang terjadi adalah ada yang jatuh di atas pohon itu. Aku menghampiri benda itu dan ternyata sebuah bola Kristal bening kecil. Tak lama, hantu putih datang dari samping tembok, aku berlari menuju gedung tapi sedikit sulit karena dia menyerangku dengan gesit, aku terkena beberapa serangan kecilnya, aku memaksa menerobos badannya dan berhasil. Aku berlari sampai di gudang itu, lalu aku tertidur.
"Aduhh, apa yang terjadi?" Aku bangun dan tanganku memegang Kristal itu, aku melihat di depanku ada sebuah nampan sesajian, sudah ada makanan dan dupa. Aku mengambilnya dan membawanya ke tempat pohon itu.
"Nah sudah selesai. Lho, tidak terjadi apa-apa? Biasanya akan ada kunci muncul buat pintu itu? Tapi mungkin saja ada sesuatu yang lupa? Oh ya, pasti Kristal ini." Aku menyimpan Kristal itu, tapi tidak terjadi apa-apa.
"Aneh? Eh, ternyata kamu." Aku melihat ke belakang dan ada gadis hantu itu, dia berjalan keluar dari kuil itu, aku mengikutinya sampai di rumah yang sebelumnya aku mengambil makanan ikan. Sesampainya di sana, aku menuju ruang doa, di sana ada sebuah mangkuk air minum kembang, aku mengambilnya, dan gadis itu hilang di belakangku.
"Terima kasih sekali lagi," kataku. Aku kembali ke kuil dan menyimpan mangkuk air itu di sesajian. Tak lama kemudian kunci dan lensa jatuh dari atas pohon itu.
"Lensa apa ini? Mungkin aku akan menggunakannya." Aku memasang lensa itu ke kamera dan mengambil kunci itu.
Aku membuka pintu itu dan melihat penampakan pria berjubah hitam mendekati seorang biksu. Entah apa yang mereka bicarakan, setelah mereka cukup lama berbicara, pria itu menebas kepala biksu itu. Pria itu melihat ke arahku, aku berpikir mungkin dia melihatku dan ingin membunuhku, tapi salah, dia melihat sesosok yang ada di belakangku, yaitu gadis hantu itu. Gadis itu berlari ke arah pria itu dan memeluknya, entah apa yang dia bicarakan, tak lama pria itu mendorong gadis itu hingga jatuh dan menusuk badannya.
"Ha ha ha. Sudah hilang, ya." Aku menutup mata saat melihat adegan itu, aku membuka mata dan berjalan menuju dinding di depan saya dan duduk menunggu aku akan tertidur lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESA HANTU
HorrorSaat aku membuka mata, hari sudah malam dan suasana kota ini berubah, seperti sudah bertahun-tahun yang akan datang, tanah lembab, pintu-pintu rumah yang lain lapuk, ada sarang laba-labanya juga. "Apakah aku tertidur bertahun-tahun? Hah, siapa di sa...