Part 3

2.5K 56 1
                                    

Aku bangun dan pergi ke tempat pintu gudang itu dan memfotonya, yang keluar adalah gambar anak-anak yang sedang melihat keluar jendela gudang itu. Tiba-tiba di jendela itu keluar anak kecil, aku memfotonya dan yang keluar adalah kolam ikan. Aku memfoto kolam itu dan keluar gambar makanan ikan.

"Ada di mana, ya? Eh, siapa itu?" Secara tiba-tiba ada seorang gadis yang sudah membawaku ke kamar itu. Dia berlari ke luar kuil, aku mengikuti dia sampai di rumah yang sudah aku buka dengan kunci yang aku temukan.

"Hmm kemana gadis itu, ya? Ahhh!" Aku melihat sekeliling, dan menemukan dia berdiri di belakangku.

"Bikin kaget. Eh, maksudnya aku harus ke sana?" Dia menunjuk ke arah ruangan doa. Lalu aku pergi ke sana. Sesampainya di sana, aku melihat ada beberapa dupa dan akuarium, di atasnya ada makanan untuk ikan, aku mengambilnya dan tiba-tiba perutku terasa sakit. Ternyata di depanku sudah ada hantu putih itu, aku jatuh, dia menyerangku, namun aku meloncat ke belakang, dengan susah payah menahan sakit, aku tergeletak. Dia menyerang dan aku menggulingkan badan ke kanan, lalu aku bangun dan lari menembus badannya menuju kuil itu. Sesampainya di sana aku melihat gadis itu sedang berdiri di dekat kolam ikan.

"Ha ha ha, kau sebenarnya siapa?" Aku mencoba memfotonya, tapi tidak sempat karena aku sudah tertidur.

Aku bangun, berjalan menuju kuil. Aku memberi makan kepada ikan-ikan itu dan tiba-tiba muncullah kunci, karena aku sudah biasa, jadi aku langsung saja menggunakan kunci itu untuk membuka gudang itu. Saat aku membukanya dan memasukinya, aku melihat kejadian pembunuhan di sini, banyak anak-anak yang dibantai di sini, pelakunya adalah pria berjubah hitam itu. Selesai melihat penampakan mengerikan itu, aku maju dan menuju tempat pembantaian itu, di sana ada kunci dan sebuah roll film.

"Ini dia, cuma ada satu film, aku simpan saja buat nanti." Aku pergi menuju kuil itu dan membuka pintu kuil itu. Saat sudah di dalam, aku melihat penampakan lagi, pria berjubah hitam itu membawa pedang dan melawan para penjaga kuil, tapi di sini dia seperti memiliki sihir yang sangat dahsyat, mereka semua mati dengan mudah olehnya, pria itu maju dan aku mengikuti dia dari belakang. Saat terus maju dan membuka pintu, aku melihat di tengah ruangan ada pohon yang cukup besar, ruangan ini luas, aku melihat penampakan banyak sekali orang berkumpul di sana. Pria itu membunuh mereka dengan sihirnya dan pedangnya, mereka semua mati bahkan bayi pun dibunuh olehnya.

"Ha ha ha, sial!" Aku merasa bersalah, aku hanya bisa melihat mereka dan tidak bisa membantu, walau mungkin aku juga akan mati. Aku berjalan ke kanan. Oh ya, pohon besar itu ada di bawah dan dikelilingi oleh jalan kayu, aku menuju pintu selanjutnya.

"Baiklah, ini dia." Aku tertidur setelah memfoto pintu itu.

DESA HANTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang