Bapak?

16 1 0
                                    

"Kau bahkan lebih kasihan pada kucing jalanan ini daripada keluargamu yang mengkhawatirkanmu dirumah?" suara itu? Ayla terkesiap kala mendapati dosen yang menggantikan pak pandu ada di belakangnya

"Apa urusannya dengan bapak?"

"Tentu saja ada urusanmu adalah urusanku" jawab Denta sambil berjalan mendekati Ayla

"Ayo pulang" Denta memegang tangan Ayla yang langsung di tepisnya

"Bapak ga usah ikut campur kalau mau pulang silahkan pulang sendiri"

"Saya tidak suka dibantah Ayla"

"Dan saya ga peduli " Ayla lantas berbalik dan hendak pergi meninggalkannya tapi sebelum itu terjadi

"Aaaaaa pakk turunin sayaa"

"Bapakk apa apaan sihh turunin sayaaaaa"

"Tidak semudah itu"

Ayla berakhir di mobil dosennya itu diam tanpa suara,hingga tiba tiba dia memikirkan sesuatu

Kenapa dosennya mencarinya? Kenapa dia sampai mau mengantarnya pulang? Tak mau pusing dengan hal itu akhirnya Ayla memutuskan untuk bertanya

"Pak kenapa bapak mencari saya?"

"Karna orang tuamu khawatir" jawab Denta cepat tanpa menoleh

"Tapi kenapa bapak tau mereka khawatir?"

"Orang tua mana yang tidak khawatir saat anak gadisnya kabur dari rumah?" tanya Denta sambil menoleh sekilas

"Bapak tuh ga ngerti permasalahannya jadi_"

"Saya tau permasalahannya makannya saya mencari kamu, dan juga belajar mendengarkan penjelasan orang lain terlebih dahulu baru memutuskan"

"Apa alasan saya kabur kalau bapak tau permasalahan saya?"

"Kamu menolak untuk dijodohkan" jawab Denta

"Kok bapak tau?" kaget Ayla

"Tentu saja karna yang menikah denganmu adalah sa_" denta tidak melanjutkan perkataannya

"Siapa?" tanya Ayla yang sudah merasa penasaran

"Ayah saya" lanjut Denta sambil menahan tawanya

"Pakkk pliss jangan bawa saya pulang lagian bapak ga mau kan punya ibu tiri seperti saya masa iya tua an anaknya daripada emaknya"

"Kenapa tidak? Umur bukan penghalang untuk menjalin hubungan bukan? Yang terpenting adalah komitmennya"

"Kalau begitu bapak aja yang nikah"

"Tentu"

Tak terasa mobil Denta sudah sampai pekarangan rumah Ayla

"Turun" Ayla tak bergeming dia masih setia duduk di dalam mobil

"Turun Ayla" ucap Denta lagi sambil membuka pintu mobil

"Ga"

"Turun atau saya gendong?" ancam Denta

"Ga" teguh pendirian memang sampai Denta maju untuk menggendongnya dan

"Ga usah digendong saya bisa sendiri" Ayla kira itu hanya sebuah ancaman biasa

Mereka memasuki rumah beriringan

"Astaga Ayla kamu kemana aja?" Dinda menghampiri putrinya

"Bunda seneng kamu menepati ucapanmu" Iren menghampiri putranya sambil memeluknya

"Memangnya kapan Denta tidak menepati perkataan Denta sendiri bund?" jawab Denta

"Ayla kenapa harus ada acara kabur segala" tiba tiba suara seorang pria terdengar

The CEO Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang