(BAB 2) Muncul nya dendam

29 8 16
                                    


▨◌▨◌▧◌

"Hey, tua bangka apa tujuanmu mengirim cecunguk bodoh itu ke apartemen ku hah?"

ucap Reno sambil berjalan kearah seorang kakek tua yang duduk tenang menikmati teh hangat nya di sebuah taman yang luas dengan bunga Higanbana

"Oh, ternyata kau" jawab kakek tua itu sambil menaruh cangkir teh nya

"Jawab aku!!, mengapa kau mengirim anjing anjing bodoh mu itu ke apartemen ku huh?, kau sudah tak sayang dengan nyawamu!" pekik Reno yang sudah berdiri di depan kekek itu, sambil menodong nya dengan sebuah pedang yang tepat ada di leher kakek itu

"singkirkan pisau itu dulu, baru aku akan menjawab nya, dan jika kau bertingkah sopan aku akan menjawab semuaa pertanyaan mu " ucap kakek tua itu tenang

"Dan satu lagi jangan panggil aku tua bangka, panggil aku dengan nama ku. Jika kau tidak menurut perintah ku sekarang sama saja kau akan membahayakan nyawa adik mu"lanjut kakek itu

Setelah menyingkirkan pisau nya, Reno kemabli bertanya ke pada kake tua itu dengan sopan, dan memanggilnya dengan nama nya dengan.

" tuan Adensa apa alasan anda menyuruh anak buah anda menyusub ke apartemen saya saat malam hari? "Tanya Reno sambil menahan amarahnya

Lalu Adensa Menjawab pertanyaan Reno dengan tenang, wlaupun nyawanya ampir saja di cabut oleh Reno

" orang orang yang menyerang mu malam itu bukan lagi anak buah ku, mereka telah keluar dari organisasi kami, jadi aku tidak ada hubungannya dengan merek"

"Lalu siapa yang memerintahkan mereka untuk menyerang saya? "Balas Reno lirih

Lalu Adensa menjawab nya dengan tatapan tajam

" bukan kau yang mereka incar tetapi adik mu"balas Adensa Tenang sambil menyeruput teh nya

"Apa!? Adiku!? Kenapa adiku, apa hubungan nya dengan adiku!! " balas Reno tak percaya ucapan Adensa

"Dari informasi yang kudapat yang memerintah kan mereka adalah seorang pengacara yang cukup terkenal, mereka tidak berniat untuk membunuh,melainkan hanya untuk menggertak adikmu saja" jawab Adensa dingin

"Jadi maksudmu tidak ada niatan untuk membunuh? Lalu mengapa mereka membawa senjata, Huh? " timpa Reno sambil menyertakan giginya

Namun kakek tua itu Hanya menatap Reno dingin lalu kakek itu berdiri dari duduk dan akan beranjak bergi, meninggalkan Reno yang tertunduk.

Lalu reno yang melihat kakek itu pergi menyerangnya dari belakang menggunakan pedang nya.

Wusshs!!

Dengan cepat kakek itu menghindari serangan tiba-tiba Reno dan menjatuhkan tubuh Reno dengan keras ke tanah

Brukk!!

"Aku sudah berkata padamu untuk sopan kepadaku, anak sazam sekarang tidak ada sopan santun nya ya" ucap kakek itu sambil menindih tubuh Reno dengan tangan nya

"Eeng.... Lepas kan aku SIALAN!!!"teriak Reno yang merasa sesak di dadanya sehabis di jatuhkan

"Aku sudah mengatakan kepadamu beberapa saat lalu untuk sopan"balas kake itu dengan tatapan sinis nya

"sudah lah, pergi dari sini sebelum para penjaga yang mengusir mu dengan paksa,seharusnya kau berterima kasih padaku telah memberimu infor masi dan pekerjaan, aku masih mengingat kau yang dulu bersujud di depan rentenir itu dengan wajah babak belur,dan menagis" lanjut kakek itu melepaskan cengkraman nya

Balas dendam Sang KakakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang