(BAB 4) Murid Pindahan

4 0 0
                                    

Sesampainya dikelas Reno dan Kevin  langsung duduk di bangku belakang yang bersampingan dengan sebuah jendala yang langsung mengara ke gerbang tempat Reno membanting Farel.

Setelah meraka berdua duduk, Kevin langsung melemparkan banyak pertanyaan kepada Reno yang langsung dijawab Reno dengan cepat dan ada satu Pertayaan yang tidak dapat dijawab oleh Reno karna yang tau hanya Rian yang telah meninggal.

.....

"Rian siapa nama pacar mu? "Ucap Kevin sambil menatap Reno dengan tajam

Sejenak Reno terdiam sambil menatap mata Kevin dengan seribu bahasa.

.....

"Emmmm.....,itu....Rahasia~~~" jawab Reno dengan wajah cegegesan

"Ayolah,beri tau akuuuu!!! RIAN!!plissssssss,aku mohon~~"ucap Kevin dengan wajah yang memelas dengan kedua tangan yang disatukan satu sama lain dan dengan mata yang berbinar-binar  menatap reno  yang merasa jijik  melihat wajah memelasnya.
dan di dalam hati Reno berkata
"Mana gw tau siapa pacar adik gw, dia aja ga perna ngobrol sama cewek,apa lagi punya pacar"ucap Reno dalam hati

"Ayolah Rian....,beritau aku...,aku mohon..."Ucap Kevin dengan wajah memelasnya lagi

"Huh...sudah kukatakan bahwa itu rahasia..." ucap Reno sambil mengehela nafas

Walaupun Reno selalu mengatakan " itu rahasia" Kevin terus menerus membujuk Rian untuk memberi tau nama pacarannya,sampai-sampai mereka tidak sadar bahwa mereka di perhatikan seluruh siswa yang ada di kelas tersebut.
Tak lama kemudia guru yang akan mengajar mereka pun datang

°°°
"Baiklah anak-anak hari ini kita kedatanga murit pindahan,baiklah sialahkan masuk nak"ucap guru tersebut sambil tersenyum

Setelah guru itu mempersilahkan murit pindahan itu masuk,semua perhatian dari seluruh murid yang ada di kelas tersebut tertuju kepada murit pindahan itu yang sedang berjalan masuk.q

"Wah... ganteng panget..."ucap salah satu murit di sana yang tepesona dengan ketampanan murid pindahan itu

"Nah ini dia murit pindahan yang bapak maksud,nah silahkan perkenalkan dirimu, baru kita mulai pembelajaran kita hari ini"ucap guru tersebut

"kenalin aku Tristan"ucap murit pindahan itu singat dengan wajah yang datar

"Bailalah  terimakasih Tristan kamu bisa duduk di bangaku yang ada di belakang sana yang berdekat dengan bangku Rian "ucap guru itu sambil menujuk ke arah tempat duduk Rian

"Baik."ucap Tristan singkat  sambil berjalan munuju bangku yang di maksud

"Hai,kenalin aku Rian"ucap Rian yang sambil menjulukurakan tangan nya ke arah tristan berniat untuk jabat tanga

"Ya."ucap Tristan singakat tanpa balik membalas jabat tangan Rian

"Cih sombong banget"gumam Rian dalam hati sambil tersenyum ke arah Tristan

"Sebenaya siapa anak ini,aku pikir dia suduah di singkirkan"ucap Tristan dalam hati

"Kenapa aura dan aromah tubuh anak ini berbedah dari sebelumnya,sebelumnya auara nya tidak seperti ini dan bauh tubuh nya tidak berbau darah melainkan berbau lemon.Apa ini perasaanku saja yang keliru?" lanjut Tristan di dalam hati yang merasa aneh dengan Rian yang dia lihat sekarang.

"Tapi tidak mungkin aku keliru..,akan tapi saat di gerbag tadi,tidak mungkin aku salah lihat"lajunya dalam hati,sambil menatap Rian dengan tajam

Rian yang terus di tatap itu merasa agak tidak nyaman.

"Kanapa kau terus menatap ku, kau menyukai ku?"ucap Rian yang merasa tidak nyaman terus-menerus di tatap oleh Tristan sambil sedikit bercanda.

°°°
"Tidak.bukan apa apa."ucap Tristan datar sambil membalikan kepalanya ke arah guruh yg sedang menjelaskan mata melajaranya.

Siangkat waktu jam istirahat pun tiba.

"Hei Rian ayo ke kantin"ucap Kevin dengan penuh semangat

"Tidak kau saja aku tidak lapar"ucap Rian menolak ajakan Kevin

"Wah tumben baisanya kamu bakalan semangat kalo soal jajan, apa kau.... baik baik saja?"ucap Kevin  kahwatir

"Tidak.. maksud ku...aku sedang tidak nafsu makan"jawap Rian

°°°
Dari kejauahan Tristan memperhatikan gerak gerik dari Rian yang tak seperti biasanya.
"Biasanya Rian akan selalu membawa buku kemana-mana namu sekarang dia tidak mebawa buku lagi, apa.... mungkin dia lupa membawanya? "ucap Tristan dalam hati.

"Ah..!! bodoamat lah,ga penting.mo dia  bawa buku atau ga itu ga penting!,lebih baik aku harus terus mengawasinya sambil memberi tau tuan muda kalo Rian belum mati."lanjut Tristan dalam hati

°°°









Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Balas dendam Sang KakakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang