Hal'5

2 2 0
                                    

Follow ig:
@silvamm_228

Setelah hari dimana Viola menunggu Elbara hampir dua jam,tanpa kabar apapun.

"Viola!" Panggil Elbara.

Acuh,seolah olah dia tidak melihatnya. Viola melewati Elbara tanpa menoleh sedikitpun,wajah nya sedikit sembab hasil tadi malam.

Elbara sadar dengan kesalahan nya itu,dia mengejar dan menahan Viola agar tidak pergi begitu saja.

"Viola tunggu!" Elbara menahan tangan nya. Viola justru tak ingin menatap Elbara.

"Viola,lo nungguin gue kemarin?" Tanya Elbara. Viola tak menjawab.

Gita hanya tersenyum melihat kejadian itu. Dia tau pasti akan terjadi keributan di antara mereka. Dan ini adalah sebagian rencana nya Gita.

"Viola...gue minta maaf," ucap Elbara melas.

"Gue sa-" ucapan Elbara terpotong.

"Dan lo emang salah! Kalo lo gak bisa atau bahkan gak mau! Lo harusnya ngomong,atau ngabarin gue Elbara!" Teriak Viola. Elbara benar benar merasa bersalah,untuk ke dua kalinya dia mengingkari janjinya itu.

"Gue bukan nya gak mau. Tapi plis lo denger penjelasan gue! Gue emang salah,tapi alasan gue berhak lo dengerin." Elbara meminta Viola untuk meminta penjelasan nya.

"Gue kemarin ketemu si Gita jatuh dari motor. Disana dia sendiri,masa gue mau biarin dia sendirian di sana?" Jelas Elbara.

"Tapi di taman itu gue posisinya sendiri juga loh El!" Balas Viola.

"Maksud gue bukan nya gitu Viola. Gue minta maaf banget sama lo,gue sadar kok. Gue mau ngechat lo juga hp gue mati,gue juga gelisah mikirin lo sendirian nunggu gue di sana,tapi gue terus di tahan tahan sama ayah nya Gita," jelas Elbara. Dia terus memelas pada Viola supaya dia bisa memaafkan nya.

"Apaan sih! Si El sampe gitu banget biar di maafin si Viola," gerutu Gita kesal melihat hal itu.

"Tetep aja lo salah," ujar Viola kemudian dia pergi meninggalkan Elbara,dengan perasaan nya yang masih kesal.

"Eh! Viola!" Panggil Elbara ketika Viola baru saja pergi meninggalkannya.

"Akhirnya,hal yang gue harep harepin terjadi juga. Si El sama si Viola marahan,ya minimal mereka gak saling bicara lah," ujar Gita yang senang melihat mereka berantem.

"Sabar El! Cewe emang gitu! Lo yang sabar sabar aja," kata Malvin,menghampiri Elbara dan sedikit merangkulnya.

"Mending bujuk aja deh kalo menurut gue! Kasian juga si Viola El," ujar Virmine ada benar nya juga.

"Caranya?" tanya Elbara.

"Lo ngelakuin apa yang dia mau kek! Atau beliin sesuatu kesukan dia,misal martabak,kerak telor,ketoprak,cilok," kata Virmine, menyebutkan makanan yang mirip dengan makanan kesukaan nya sendiri.

"Itu mah makanan kesukaan lo badrul!" balas Malvin.

"Ya bisa aja dia suka,gimana kalo beneran suka?" tanya Virmine.

"Gue makan semua," jawab Malvin.

Bel jam pertama berbunyi,lantas seluruh siswa siswi memasuki kelas nya masing masing untuk memulai pembelajaran di pagi ini.

▶▶

Raut wajah Elbara seperti pusing memikirkan sesuatu,dari tadi pagi setelah dia berdebat dengan Viola. Kedua teman nya pun heran sebab mereka tidak pernah melihatnya seperti ini.

"Heh! Lo pernah gak liat si El kayak gitu?" tanya Malvin yang berdiri di lawang pintu,melihat Elbara yang berdiri di luar depan kelas,dengan tangan sebelah kirinya yang bersandar pada tembok penyangga.

HAL '143Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang