Bab 6

393 67 16
                                    


"Tell me tell me, What do you see, In the water that's clinging onto my skin"

   Greeny kembali bernyanyi. Namun suaranya tidak menyadarkanku ditengah kebingunganku sama sekali, suara ini seakan menghipnotisku untuk membuatku semakin ingin terjun ke laut.

"Cut me cut me, Please make it deep, If I'm covered in scars, Will you look at me"

   Bahkan setiap lirik yang ia nyanyikan seakan membuatku semakin jatuh kedalam pesonannya.

"Kiss me kiss me, Don't leave me be"

   Alunan lagu yang Greeny nyanyikan semakin menarik jiwaku, meski hatiku memberikan alarm keras tanda berbahaya untuk segera menjauhinya.

"I'm a bathtub mermaid, I cannot swim but only sing"

   Wajah tampannya tampak begitu megah seiring nada-nada indah nan menyakitkan itu keluar dari bibirnya. Kini wajahnya menghadap kearah lautan, tampak sendu mempehatikan ombak yang mulai pasang karena matahari sudah bersembunyi, seakan-akan Grenny tidak peduli akan kehadiranku.

"Greeny..."Ucapku pelan.

"Just pull the plug, Flush down all your memories"

"Into the sea....."

  Greeny mengabaikanku. Nada-nada perih terus terselip keluar dari bibirnya yang ranum. Aku semakin pusing mendengarnya hingga aku memaksakan diri untuk duduk dipinggir dermaga, didekat Greeny. Dan dia masih mengabaikanku.

"Greeny..."

"Aa-kku tidak tahu jika suaramu...Indah..." lirihku pelan berusaha memancing atensinya.

'Tunggu, rasanya aku pernah membaca ini di buku. Nyanyian Siren.. Ada sesuatu tentang nyanyian siren. Tapi apa ya? Kenapa aku mendadak tidak mengingat apapun yang aku baca ya?'.

   Syair-syair indah itu kini berganti dengan senandung nada-nada tanpa makna dari bibir ranum Greeny. Tidak hanya itu, dari pandanganku yang mulai berkabut ini, samar-samar aku melihat Greeny bergerak. Dia mendekatiku. Bulu kudukku sedikit berdiri saat sosok hijau emerald itu mendekat dalam buram.

   Aku tidak percaya dengan indera penglihatanku. Tetapi samar-samar aku melihat pigmen kulit Greeny berubah seperti manusia, rambutnya tetap sama sewarna dengan keindahannya. Insang, taring, dan iris matanya juga mulai berubah seperti manusia bahkan dengan warna yang sama seperti manusia pada umumnya. Hanya semakin lama aku memandangi kulitnya, kulit Greeny terlihat semakin eksotis dimataku.

"Mile..."Panggilnya. 'Bahkan suaranya yang biasanya seperti bayi paus itu sekarang terdengar sama seperti suara manusia dan dia tahu namaku?'.

   Tangannya perlahan mendekat kemudian menyentuh pelan pipiku seketika aku sulit membedakan apakah ini mimpi atau kenyataan. Rasa sentuhannya seperti manusia pada umumnya, kulit bertemu kulit. Teksturnya tidak lagi bersisik seperti sebelumnya. Kepalaku mendadak sakit, akal sehatku dipenuhi asap hitam.

"Grenn..yy.. aa-kku."

BRUG

Lidahku kelu dan tiba-tiba aku tidak bisa mengingat apa yang ingin aku katakan. Bahkan sebelum aku bisa menyelesaikan kalimatku, kesadaranku sudah hilang. Dengan cepat aku jatuh kedalam pelukan Greeny.


++++++++++

"Mile di pelukanku" Senandungku riang.

"Aku tidak menyangka, nyanyian Siren berhasil menjeratnya".

"Dia tidak sadar jika sedari tadi sihirku sudah mengikatnya. Dia tidak bisa melihat asap hitam yang sejak awal mengelilinginya dan menuntunnya kearahku".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SIRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang