Author POV
Malam ini sisi tengah menyiapkan diri untuk pergi ke acara ulang tahun Zee,
Ia sedang sibuk merias wajahnya di depan cermin, namun munafik jika sedetik pun sisi melewatkan harinya tanpa memikirkan biwa.Iya gadis itu bagai kupu kupu di kepalanya, yang tidak pernah hinggap namun tak juga terbang.
Malam ini sisi ingin mengajak biwa untuk pergi ke acara nya Zee, namun ia takut biwa menolak tawarannya.
Karena ia sendiri tahu bahwa biwa bukan lah orang yang suka dengan keramaian.Namun sisi bukan lah orang yang menyerah sebelum berperang, menang atau kalah, mau atau tidak nya biwa itu urusan belakangan yang penting ia sudah mencoba.
To biwa
Biw..
Hmmm..
Temenin Yuu...
Ke acaranya Zee..Males ahh
Ayolahh biww..
Sesekali kamu tuh perlu gabung sama manusia jugak tau biww..Lo kira gue apaan? Setan?
Mana ada setan' secantik kamu🤭
Gue ga di undang,
Lagian ngapain Lo ajak gue, ajak aja
crush Lo siKalo crush aku itu kamu gimana biww?
Entah beberapa menit, biwa mulai slow respon, pesan yang terakhir sisi kirim kan pun tak di balasnya. Sisi pun mengambil langkah cepat, takut jika biwa mulai merasa.
Sisi pun akhirnya kembali mengirim kan satu pesan untuk menyairkan keadaan keduanya.Candaaa...
Udah buruan besiap, aku jemput yaaa..Biwa POV
Apa maksudnya? Apa benar yang sedang ia bicarakan, apa benar yang ia sukai selama ini ternyata aku? Hah? Apa yang ia lihat dariku? Apa yang membuatnya tertarik?
Mana mungkin seorang sisi tertarik pada orang seperti ku ini.Pesan sisi masih bergeming di pikiran ku, aku masih sibuk menerka dan berharap itu tidak benar.
Aku segera bersiap siap, takut jika sisi sampai aku belum juga selesai.
Ya aku akhirnya menerima tawaran sisi untuk menemaninya ke pesta Zee.
Aku juga merasa ucapan sisi ada benarnya, bahwa aku butuh bersosialisasi, mungkin untuk memiliki beberapa orang teman.*
*
*Entah selang beberapa waktu, suara klakson mobil terdengar dari depan kost ku, itu dia gemingku sembari mendatangi sumber suara dan mententeng tas kecil dan menggenggam benda pipi kepunyaan ku.
Saat ku buka pintu kamar kost ku benar saja itu tak lain dan tak bukan adalah sisi.
Aku pun segera masuk ke mobilnya tanpa basa basi.
"Cantik" ucap sisi dengan sudut bibirnya yang terangkat penuh, matanya memang tak bisa di bohongi ia seperti kagum dengan diriku, namun diriku yang bagaimana, bahkan aku berdandan seperti biasanya, sederhana dengan polesan make up tipis yang hampir tak kasat mata.Aku pun hanya membalasnya dengan lirikan khas ku.
"Jalan kita?" Ucapnya dengan tatapannya yang semula tak berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
cold girl of my Dreams
Randomaku tidak tahu apa alasan tuhan mempertemukan, aku juga tidak tahu apa yang nanti tuhan perbuat untuk memisahkan, ya pasti aku tidak pernah menemukan semua yang kamu berikan padaku di orang orang sebelumnya. tetap bersamaku, tapi tidak dengan jatuh...