Light in The Dark (Part VIII)

1.3K 125 11
                                    

Setelah menghabiskan sepuluh hari perjalanan, akhirnya Jang Uk dan Cho Yeong tiba di Laut Timur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menghabiskan sepuluh hari perjalanan, akhirnya Jang Uk dan Cho Yeong tiba di Laut Timur. Keduanya menatap lautan itu sejauh mata memandang. Benar kata sang ibu, Laut Timur tampak seperti lautan pada umumnya. Sangat indah, tapi menyembunyikan aura kengerian didalamnya. Tidak ada pengunjung disini membuat siapapun tidak tahu ada rahasia dibalik kesunyiannya.

"Penyihir biasa mungkin tidak bisa menemukan pintu itu. Tapi kau berbeda Buyeon-a. Kau penyihir berbakat sejak lahir. Kau pasti bisa menemukan pintu rahasianya." Ucap Jin Ho Gyeong pada putrinya itu, sangat yakin dengan bakat luar biasa Jin Buyeon.

"Eomeoni, kalau mereka membuat pintu khusus, bukankah artinya orang lain tidak boleh masuk?"

"Benar. Tapi aku dan Bai Seongho adalah teman dekat. Aku akan memberimu tanda pengenalku, supaya kau diperlakukan dengan baik disana."

Ya, ketua klan Baifengdu -- begitu mereka menyebutnya -- sengaja membuat semacam pintu rahasia untuk masuk ke Dataran Laut Timur. Mereka tidak ingin berkomunikasi dengan dunia luar. Bahkan sesama penyihir lain pun mereka tak mau ikut campur. Berbeda dengan penyihir yang kita kenal seperti keluarga Jang, Jin, Park, Seo, Heo dan keluarga penyihir lainnya yang sering mengadakan pertemuan untuk berdiskusi terkait isu-isu yang tengah terjadi di masyarakat.

Saat ini, Cho Yeong melangkahkan kakinya mendekati air yang biru, melambaikan tangan sambil memejamkan matanya. Beberapa detik kemudian, ia merasa ada semacam tarikan yang membuat tangannya tergerak ke selatan beberapa meter, membuat tubuhnya ikut bergerak mendekati tarikan itu.

"Jang Uk," panggilnya, melihat kearah Jang Uk yang sedang berdiri satu langkah dibelakangnya. Cho Yeong memberi kode, seolah ia sudah menemukan pintu tersebut.

Jang Uk menganggukkan kepalanya dengan yakin, lalu mengeluarkan pedang dari selongsongnya, dan menebas udara yang ada dihadapannya. Akibat dari tebasannya itu, muncullah dihadapan mereka sebuah pintu. Ah tidak, lebih tepatnya gerbang, yang panjangnya sekitar 3 meter. Gerbang itu sangat luas, dan didalamnya terdapat jembatan yang sama lebarnya dengan gerbang. Jembatan itu tersusun dari ratusan ribu atau mungkin jutaan ribu batu --mengingat jembatan ini tampaknya sangat panjang dan dalam-- berwarna coklat kehitaman yang berbentuk prisma segi delapan. Permukaan batu-batu itu juga datar seperti lempengan piring kecil yang tebal.

Kali ini Jang Uk melangkah lebih dulu, memastikan tidak ada tipu muslihat sebelum Cho Yeong mengikutinya dibelakang sambil menggandeng lengan pria itu. Mereka terus berjalan masuk kedalamnya tanpa mereka sadari, jalanan itu adalah turunan yang sangat mulus dan halus. Namun tidak membuat keduanya tergelincir apalagi jatuh.

"Apa kita sekarang ada didasar laut?" tanya Jang Uk, rasa takut terlukis diwajahnya. Ia mulai sedikit ragu dengan tempat yang mereka kunjungi.

"Kurasa begitu," jawab Cho Yeong, yang anehnya malah tenang. Wanita itu tersenyum simpul melihat ekspresi takut Jang Uk, lalu mengeratkan genggaman tangannya supaya suaminya ini sedikit tenang.

Alchemy of Souls 3 : Light in The Dark Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang