Bercerita tentang Izakeil yang hidup di pinggiran kota di dunia baru bersama neneknya, namun beberapa minggu setelah ia berusia 5 tahun sang nenek akhirnya berpulang ke pangkuan tuhan, Keil yang hidup sendiri setelah meninggalnya sang nenek membuat...
Disekolah ini ada banyak murid kaya, miskin,beasiswa , yatim, piatu, bahkan yatim piatu, walaupun ada beberapa anak yang sering membuly tapi tak membuat nama sekolah menjadi buruk, namun bagi anak-anak orang kaya mungkin akan sulit masuk karena ketatnya seleksi, karena yang masuk ke sekolah tersebut adalah anak-anak yang kelewat pintar, walaupun mereka dari kalangan bawah tetapi mereka yang masuk adalah anak-anak terpilih,
~ Selanjutnya~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Wahhh....sangat indah ", mulutnya menganga takjub melihat bangunan besar di depannya, mata bulatnya berbinar senang membuat siapapun yang melihatnya pasti akan jatuh cinta dalam waktu singkat.
Kaki kecilnya melangkah masuk tanpa memperdulikan tatapan para murid lain yang melihatnya gemas, dia tetap berjalan mencari ruang kepala sekolah dan beruntung ia tak tersesat saat mencarinya,
Tok
Tok
Tok
" Masuk ", setelah mendengar jawaban dari dalam ruangan tersebut akhirnya ia masuk dengan sedikit susah karena pintu kayu yang berat dan mengharuskannya menggunakan setengah tenaganya,
" Pak, pelmisi saya Izakeil bapak bisa panggil saya Keil "
" ohh kau murid baru itu yah? "
" iya pak itu saya "
Izakeil, nama tanpa marga namun tetaplah sangat indah, orang tuanya meninggal disaat dia masih bayi, ibu dan ayahnya adalah orang besar itulah yang dikatakan oleh neneknya, Keil tak masalah siapa kedua orangtuanya yang pasti mereka pasti menyayanginya dimanapun mereka berada,
" Baiklah, kamu ada dikelas 1-A, apa perlu bantuan? "
" telima kasih pak, tapi saya bisa sendili "
" baiklah, berhati-hati saat dijalan "
Keil mengangguk singkat dan membungkuk lalu keluar dari ruangan kepala sekolah dan berjalan menjauh untuk mencari kelasnya, bel masuk masih belum berbunyi karena itu dikoridor masih banyak murid, Keil tak terlalu memikirkan mereka yang melihatnya dengan tatapan yang seakan-akan ingin memakannya itu,
' uhh..kenapa meleka natap keil begitu? '
' keil takut '
Tapi lama-kelamaan dirinya merasa takut dengan tatapan mereka, Keil menemukan kelasnya dan mengetuk pintunya 2 kali, dan ketukan tersebut sukses membuat semua murid didalamnya menoleh kearah keil dan memekik karena keimutan keil, Keil yang mendengar teriakan mereka tentu terkejut bukan main dan matanya kini sudah berkaca-kaca tanda ingin menangis, karena sepanjang hidupnya semua orang yang berada di sekelilingnya tak pernah menaikkan nada bicara mereka dan selalu berbicara dengan lembut pada Keil karena itulah Keil terkejut,