31

834 87 10
                                    


Sudah siang hari namun sepasang kekasih yang dimabuk cinta ini masih saja terbaring manja dikasur empuk sambil berpelukan. Dengan berselimutan dikarenakan mereka berdua dalam keadaan telanjang, keduanya benar-benar sudah melakukan hubungan intim.

"Yang.."

Jennie bangun lebih dulu dan mencoba membangunkan kekasihnya. Tapi hanya deheman yang diberikan Jisoo sebagai bentuk respon.

"Sayang bangun hei. Udah siang." Bisik Jennie serak khas suara orang bangun tidur.

"Bentar lagi ayang, aku masih ngantuk." Jawab Jisoo masih memejamkan mata.

Jennie tersenyum mendengar rengekan Jisoo, suara kekasihnya sangat macho terlebih dipagi hari. Jennie memandangi kagum wajah Jisoo yang bersih mulus tanpa noda apapun. Gadisnya begitu cantik, sekalipun dalam kondisi tidur.

"Cantik banget sih pacar akuh." Gemas Jennie mengecup wajah Jisoo berkali-kali.

Jisoo sama sekali tidak terusik oleh kelakuan Jennie, malah dia tampak tersenyum senang dalam tidurnya. Jennie menelusuri muka Jisoo dengan jarinya begitu seduktif, bahkan Jennie juga menggigit bibirnya sendiri tidak tahan dengan pesona Jisoo.

"Bibirnya jangan digigit nanti berdarah." Tegur Jisoo padahal ia dalam keadaan mata terpejam.

"Gimana lagi, aku gemes sama bibir lope kamu yang." Akui Jennie tanpa malu.

"Kalau gemas dicium aja. Sekalian morning kiss." Jisoo tersenyum seraya membuka matanya.

"Mauan kamu itu mah dasar." Ledek Jennie menekan-nekan hidung Jisoo.

"Emang kamu gak mau cium bibir aku hm?" Jisoo menaikan satu alis matanya, terlihat cool kawan.

"Maulah pake ditanya lagi." Sahut Jennie menatap balik Jisoo.

"Tapi aku maunya kamu yang cium aku." Lanjutnya terlihat malu-malu. Padahal mah dia demen haha.

"Aku kan udah banyak cium kamu tadi subuh. Coba dihitung ada berapa banyak bekas yang aku tinggalin." Ungkap Jisoo enteng lalu mulai menghitung kissmark hasil ciptaannya ditubuh Jennie.

"Satu, dua, dileher kamu ada dua. Didada kamu ada empat.. trus disini pundak kamu ada dua juga sama yang sini ada berapa..."

"Ihh Jisoo diem. Jangan dihitung astaga kamu mah." Pekik Jennie malu lalu bersembunyi didada Jisoo.

Jisoo malah terkekeh-kekeh senang melihat tingkah Jennie yang dianggapnya lucu. Kemudian ia mengecup kepala Jennie dan berakhir dengan mengusap sayang rambut Jennie.

"Jennie. Jangan biarin orang lain sentuh kamu ya, kalau mereka ada yang aneh-aneh sama kamu. Buat kamu risih dan gak nyaman, kasih tahu aku ya." Ucap Jisoo lembut tapi terdengar seperti perintah.

Jennie mengangguk-angguk dalam pelukan hangat Jisoo, ia bahagia dengan sikap Jisoo yang seperti ini. Dimana, Jisoo terlihat sangat mencintainya dan tidak mau kehilangan dirinya.

"Aku sama seperti kamu kok yang. Gak suka apa yg jadi milik aku dibagi sama yg lain. Milik aku ya cukup jadi milik aku aja, aku juga cemburuan orangnya cuman gak terlalu aku tunjukin kek apa yg kamu lakuin." Lanjut Jisoo sedikit mengeluarkan isi hatinya seraya mengusap rambut Jennie.

"Ji, kamu cuek, galak aja aku masih cinta sama kamu. Apalagi saat kamu manis, perhatian gini, makin cinta aja deh aku sama kamu. Pinter banget kamu bikin aku kesemsem." Akui Jennie tersenyum menampakkan gummy smile nya, terlihat cantik.

"Itu udah jadi keharusan bikin kamu jatuh cinta tiap hari ke aku. Dan udah jadi kewajiban aku juga bikin kamu bahagia." Jisoo mengecup sekilas bibir Jennie.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Toxic FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang