Di pagi yang cerah..Jeyyan mulai menjalani hidupnya seperti biasa. Tidak pernah lagi ia terlambat untuk pergi ke sekolah.
Namun.. Jeyyan berpikir.
"Seharusnya.. bukan ini yang kulakukan sekarang"
.
.
.
.Jeyyan mulai berjalan keluar kelas, niat untuk pergi ke kantin.
Saat melewati kelas 3, Jeyyan bertanya-tanya. Mengapa kelas itu begitu ramai.
Banyak murid berkumpul di sana. Sepertinya sedang ada perkelahian.
"Syukurlah hari ini kamu sudah resmi keluar dari sekolah ini! Beraninya kamu menggoda pacarku! Padahal statusmu adalah guru di sini, tidak punya malu!"
"Aku, tidak tahu apapun.."
"Suara itu.."
Seorang lelaki berlari keluar dari kelas itu. Namun sebelum ia benar-benar pergi. Matanya dan Jeyyan saling beradu tatap.
Jeyyan terdiam.. kedua tangannya sudah mengepal kuat sekarang.
Beberapa bisikan mulai terdengar.
"Guru itu tidak bersalah, mengapa anak kelas 3 begitu membencinya?."
"Pacar mereka yang menyukai guru itu! Guru itu bahkan tidak tahu apapun"
"Guru itu terlalu baik.. jika aku jadi dia, aku pasti sudah membawa masalah ini ke pihak kepolisian saja"
Suara tawa penuh rasa puas mulai terdengar dari dalam kelas 3 itu.
"Hey, bukankah kamu terlalu jahat? Karna kamu memfitnahnya, dia sampai di keluarkan dari sekolah ini. Aku sedikit kasihan dengan guru itu"
"Biarlah saja, guru itu sangat payah!"
Jeyyan mendobrak pintu kelas 3 itu kasar, semua orang menatap kaget ke arahnya. Terutama.. dua gadis dan dua laki-laki yang duduk dengan santai di meja guru tanpa rasa bersalah sedikit pun.
Empat orang itu.. adalah orang yang sudah memfitnah guru malang itu.
"Anak kelas 2! Bukankah tidak sopan mendobrak pintu kelas orang lain seperti itu?"
Jeyyan berjalan mendekati empat orang itu.
"Minta maaf.."
"Hah?"
"Minta maaflah dengan guru itu"
Salah satu gadis dari empat orang itu mulai berdiri dari duduknya, ia mendekati Jeyyan.
"Ehh.. apakah kamu menyukai guru itu?"
Dua laki-laki di belakangnya tertawa.
"Bocah sinting! Apa kamu tidak tahu berapa usia guru itu? Dia terlalu tua untukmu!"
Gadis di depan Jeyyan ikut tertawa.
"Selain tua, guru itu juga pantas di sebut jalang"
"Akhh!"
Jeyyan mencekik leher gadis yang ada di hadapannya. Tatapan dingin ia berikan.
"Selain jelek, ternyata kamu juga banyak bicara ya.. pantas saja pacarmu meninggalkanmu"
Ucap Jeyyan, datar.
Jeyyan mencekik leher gadis itu, semakin kuat.
Tatapan penuh kebencian, Jeyyan berikan untuk gadis itu.
Buk!!
Satu tamparan Jeyyan dapatkan di pipi kirinya.
Cekikannya pun terlepas.
"Ternyata kamu benar menyukai guru itu? Dasar gila"
Perkelahian terjadi, antara Jeyyan dan teman laki-laki dari gadis yang tadinya ia cekik.
Membuat mereka semua berakhir di ruang BK.
Jeyyan di skorsing selama 3 minggu.
Empat orang dari kelas 3 itu di keluarkan dari sekolah. Bukan hanya karna mereka memfitnah guru, tapi juga karna sudah banyak kenakalan dan perbuatan tidak senonoh yang mereka lakukan. Sebelum mereka benar-benar keluar dari sekolah, mereka juga di haruskan untuk meminta maaf kepada guru yang sudah mereka fitnah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainy season [Hwanshi]
Teen Fiction"Ketika hujan turun, apakah kamu akan tetap di sini bersama ku?" "Walau hujan tidak turun.. aku akan tetap di sini, bersama denganmu" Disclaimer : - BxB - FIKSI just FIKSI - Cerita lokal kecil