Seis

185 11 2
                                    

Seoul, 18 Agustus 20XX

Yeji tiba di bandara Internasional Seoul pukul 4 dini hari, perjalanan yang cukup panjang membuat Yeji khawatir setengah mati

Tiba di Seoul Yeji bingung harus melakukan apa, dia tidak mendapat taksi yang biasanya ada disekitar bandara, hujan turun cukup deras menggujur tubub Yeji

Gadis itu kelimpungan mencari taxi atau bus yang bisa membawanya pergi menuju ke rumah ayahnya, tidak ada yang ingin membantu Yeji detik itu, tidak ada yang peduli padanya, beberapa pasang mata yang melihatnya menatap aneh ke arah gadis itu

Yeji tidak aneh! Yeji hanya panik! Dia panik saat dijam sepagi ini dirinya masih berada dibandara dan tak dapat pergi kemanapun, untung ada sebuah mobil berhenti tepat didekatnya, seseorang yang keluar dari mobil itu untuk dapat Yeji kenali

Dengan terburu buru keduanya masuk kedalam mobil tanpa berujar apapun, bergegas meninggalkan bandara dengan kecepatan tinggi

#

Sampai di rumah sang ayah, Yeji tanpa berbasa basi segera mengghampiri keadaan lelaki itu, ayahnya sudah terbaring lemah diatas kasur kamarnya dengan selang infus dimana mana, dan alat bantu pernapasan

Yeji rasanya tidak kuat hanya sekedar untuk mendekat, rasanya dunianya hancur detik itu juga, ayahnya yang selalu melindunginya sekarang sudah terbaring lemah, ayahnya yang dulu selalu menggajarinya banyak hal sudah tidak bisa melakukan apapun, ayahnya yang dulu selalu menemaninya kemana pun sekarang tidak bisa berjalan lagi, ayahnya ....

Ayah nya ....

Ayah nya ....

"Kenapa? Kenapa seperti ini ...." Yeji berujar putus asa saat kakaknya tepat berdiri dibelakang tubuhnya

"Aku bahkan belum bisa membanggakan ayah .... kenapa seperti ini?!" Yeji rasanya kesal sendiri

"Ayah menitipkan surat untukmu" hanya balasan itu yang didengar oleh Yeji, tidak ada perkataan lain yang Yeji dengar dari bibir sang kakak

Sebuah surat berwarna putih diterima oleh Yeji, surat dengan tulisan tanggan sang ayah sebelum beliau jatuh sakit

"Ayah ... jika semua ini berhubungan dengan dendam mu maka aku akan membalasnya" ujaran dengan nada kebencian itu terucap dari bibir Yeji

Disana

Disurat itu tertulis kecil nama orang yang amat Yeji benci, orang yang selalu saja meremehkannya hingga sekarang

Yeji benci orang itu ...

Bahkan jika bisa dia harus melenyapkan orang itu detik itu juga

Yeji membencinya

Yeji benci

Bahkan sangat

















----------------------------------

Sure! {Yeji X Hyunjin}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang