Ocho

116 7 3
                                    

"Kamu dan Sam adalah sepasang kakak beradik" kalimat pembuka dari awalan cerita tentang hidup Yeji

Flashback

"Sam jaga adiknya ..."

"Yeji ikut sama oppa Sam ya ..." sepasang anak kembar tampak saling bergandengan tanggan didepan pohon natal

"Senyum ... 1 ... 2 ... 3" sebuah flash cahaya muncul beberapa detik kemudian, memotret keduanya yang tersenyum bahagia kearah kamera

"Sini lihat fotonya ..." keduanya berlari kearah sang mama yang telah memegang lembaran hasil jepretan foto keduanya tadi

"Waaahhh oppa tampan!!!! Eji kecil" Yeji berujar dengan nada gembira saat hasil jepretan keduanya terpampang

"Yeji kecil sekali si! Tapi Yeji cantik ..." Yeji yang dipuji tertawa senang pada Sam sang kakak kembar

"Anak mama cantik dan tampan!!" Sang mama Hwang memeluk keduanya erat dan sayang

#######

"Wah astaga Hyunjin sekarang sudah besar ya ..." seorang anak kecil yang bernama Hyunjin tersenyum lembut pada mama Sam & Yeji

"Terimakasih tante ..." Hyunjin berujar dengan penuh sopan pada mama Hwang

"Ah ya Hyunjin main sama Sam dan Yeji ya ..." yang punya nama mengangguk sebagai jawaban, lantas dirinya berlari masuk kedalam rumah

Saat sedang bermain tak sengaja Hyunjin mendengar percakapan antara kedua orang tuanya

"Hemari aku ingin berterimaksih pada Haenari ... aku masih punya banyak hutang budi padanya ..." Hemari atau mama - nya Yeji & Sam tersenyum kecil

"Haenari sudah meninggal dunia ..." tampak kedua orang tua Hyunjin terkejut mendengarnya

"Haenari meninggal setelah melahirkan Hyunjin ...." mama Hyunjin menangis sesegukkan mendengarnya

"Aku berhutang budi padanya karna telah mau jadi ibu asuh bagi Hyunjin ... bagaimana aku menebus semua jasanya? ..." Hemari tersenyum kecil, lalu memegang bahu mama Hyunjin

"Karin ... Haenari menitipkan pesan padaku ... cukup besarkan saja Hyunjin dengan baik, maka dia akan senang disana .." Karin adalah nama dari mama  sambung  Hyunjin

"Haenari pasti tengah tersenyum senang melihat Hyunjin yang sudah besar dan tumbuh dengan sehat" Karin alias ibu sambung Hyunjin tidak kuasa untuk menahan air matanya lagi, dia menangis sejadi jadinya di hadapan Haemari sekarang

----------------------------------

Hal itu membekas dibenak Hyunjin hingga saat ini, sampai pada titik dimana Sam tinggal bersama Hyunjin, keduanya terlampaui mirip sehingga tak ada yang tau bahwa keduanya bukan saudara kandung

Hyunjin ingat saat dirinya berumur 12 tahun, 3 hari setelah ulang tahunnya Sam datang kerumahnya, kedua orang tuanya menjelaskan bahwa Sam akan tinggal dirumah mereka, karna kedua orang tua Sam tengah berpergian, Hyunjin kecil tentu senang saat mendapati teman baru

Hyunjin hanya seorang diri dirumahnya, mendapati Sam sebagai bagian keluarganya adalah hal yang menyenangkan baginya, sejak saat itu Hyunjin selalu memberi tahu kebanyak orang bahwa Sam adalah kakak kembarnya, dan tidak ada yang curiga sama sekali akan kebohongan yang diucapkan Hyunjin

Hingga tepat saat usia keduanya menginjak 19 tahun, kedua orang tua Hyunjin memutuskan untuk menua di Prancis, tempat pertama kali keduanya bertemu, Hyunjin memutuskan untuk tidak ikut karna dia akan melanjutkan study nya di negara kelahirannya, sementara Sam memilih untuk menemani Hyunjin

Awal awal semuanya baik baik saja, hingga tanpa sadar sikap Sam semakin diluar kendali, Hyunjin yang memang tidak suka saat Sam pulang dengan seorang gadis pun akhirnya menegur pemuda itu, tapi justru sebuah pukulan melayang kearah wajah Hyunjin

Hyunjin kepalang emosi akhirnya mengajak bertengkar Sam, keduanya saling menggejek hingga tak sadar Hyunjin mengusir Sam pergi, dan ya ... Sam akhirnya pergi menusul kedua orang tua Hyunjin di Prancis

Lama tak mendengar kabar dari Sam, Hyunjin dikejutkan saat tau bahwa pemuda itu berpacaran dengan calon tunangannya Yeji, bahkan Sam sudah bertindak berlebihan pada gadis itu, Hyunjin awalnya tak mengghiraukannya karna dia lebih memilih sibuk memikirkan cara agar dia dapat meluluhkan hati sang tunangan

Tapi sayang Yeji tak pernah mau membuka hatinya untuk Hyunjin, dikala mereka akan menikah dalam kurang dari sebulan, Hyunjin terlampaui menggerti, maka dia dengan lapang dada membatalkan pernikahan keduanya, Hyunjin terlampaui tau bahwa sebagai mana kerasnya dia mencoba untuk membuat Yeji suka padanya, hati gadis itu tetap hanya terikat pada satu sosok, yaitu Sam

######

"Kamu dengarkan? Aku harap —"

"Kau berbohong padaku kan???" Hyunjin menggeleng, saat mata keduanya beradu

"Terserah padamu, aku hanya menceritakan apa yang ku ketahui" Hyunjin memilih cuek dengan pikiran Yeji karna gadis itu pasti tidak akan pernah percaya padanya

"Katakan yang benar ..." Yeji menatap berharap pada Hyunjin

"Aku sudah menggatakan yang sebenarnya ... terserah padamu mau percaya atau tidak" Hyunjin bangkit dari posisi duduknya

"Kalau tidak percaya, tanyakan saja pada ayahmu ... beliau pasti tau" setelah berujar demikian Hyunjin pergi dari hadapan Yeji, pemuda itu memilih untuk duduk menenangkan dirinya di studio lukisnya

"Aku cuman ingin meluruskan semuanya ... bukan maksudku untuk berkata jahat padamu ..." dari kaca di salah satu sudut studio lukisnya terlihat jelas sosok Yeji yang masih duduk termenung sembari menunduk dan memegang erat kotak kayu itu

"Maaf ..."




















----------------------------------

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sure! {Yeji X Hyunjin}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang