Di kantin sekolah..
"Bro, yuk ngopilah" ajak Dean ke Alean setelah selesai menghadapi perang dunia yang mengerikan(Ulangan Harian).
"Gua beneran ngasal dari tadi, gua ga berharap apa-apa lagi dah, udah pasrah banget gua... gilaaa" ucap Alean dengan lesu.
"Alah boii, santai aja dong... palingan ga telor ceplok juga itu nilai kita" seru si Sugut sambil cekikin minum es teh manis tawar di tangannya.
Alean cuman bisa geleng-geleng aja ngeliat tingkah kawan-kawannya yang masih santai setelah menghadapi ulangan harian. Padahal dalam hati mereka udsh ketar-ketir dengan nilai yang sedang menanti mereka, karena mereka sudah menaiki kelas 3 SMA dan tahun ini adalah masa penentu masa depan mereka.
"Lu mikirin apa, an?" Tanya si Dean ke Alean.
Seketika lamunan Alean buyar. "Oh,... gaada sih" elak Alean yang membuat Dean menatap curiga pada sohibnya itu."Halah ketauan amat boong lu, cerita aja ke kita kali." dibalas anggukan Sigit dan Sugut.
"Gaada broo, santui aja ah,... serius amat" balas Alean.
Dean semakin curiga dengan sohibnya itu, dan dalam pikir Alean, kalau orangnya gamau bicara gausah dipaksa juga.
Lalu Dean kembali menikmati kopinya, mengambil android miliknya di meja dan memainkannya.Suasana hening,... semuanya berada pada dunianya masing-masing, namun Sigit merasa kawan-kawannya ini lebih sering menghabiskan waktu sendiri dibanding menikmati waktu berkumpul bersama seperti saat ini. Dalam pikir Sigit, padahal mereka sudah berteman sejak di bangku SMP.
"Lu pada habis ini mau kemana?" Tanya Sigit yang membuat fokus semua temannya kepadanya.
"Kemana?" Tanya si dean bingung.
Sigit menghela nafas lalu berkata. "Habis tamat ini kalian udah ada tujuan?".
Kalimat dari Sigit sukses membuat mereka bertiga terdiam sejenak,... hal penting yang tidak pernah terpikirkan akan dibicarakan bersama seperti ini. Alean nampak mengerutkan alisnya seperti sedang berfikir.
"Gua.. mau ke UGM" ucap Alean.
Sontak Dean, Sigit, dan Sugut kaget. Impian temannya satu ini sangat besar padahal dirinya tidak pintar amat.
"Wehh, lu seriusan itu?" Tanya si sugut sambil memelototi Alean.
"Serius banget lah bro, gua udah pikirin ini dari lama. Nyokap bokap gua pengennya gua ke situ, karena merekakan juga alumni di situ, yakali anaknya kagak ngikutin jejak orang tuanya. Tapi ya gitu bro, berat di guanya, udahlah gua kaga pinter-pinter amat anjer" ucap Alean dengan tawa pasrah.
Mereka yang melihat itu sontak menepuk pundak sohibnya. Dean mengerti apa yang dipikirkan sohibnya, pantas saja akhir-akhir ini dia terlihat suka melamun pikir Dean.
"Gua tau itu berat untuk lu, bro. Tapi dicoba aja dulu, kalo emang lu ga mampu lu ga perlu ngikutin jejak ortu lu. Lakuin apa yang lu mau." Ucap si Dean bijak diimbangi anggukan si kembaran(Sigit dan Sugut). Alean menghela nafas dan mengulum senyuman sambil memberi jempol pada Dean.
"Iya bro, aman" ucap Alean dengan lega.
"Kalo kita dua mau kemana Gut?" tanya si Sigit.
"Hehe, kita dua mah maunya jadi juragan sawit lah biar bisa letak muka ayang di truk sawit" ucap Sugut cekikikan lalu diberi toyoran oleh Sigit.
"Bukan itu dodol, kan kita mau nerusin ternak bapak" ucap Sigit kesal.
"Gua gamau bang, aslinya gua pengen jadi fotografer" ucap Sugut dengan wajah cemberut dan sontak membuat Sigit kaget.
Ternyata adiknya yang bloon ini memiliki impian yang hebat. Sigit pun tersenyum.
"Gua baru tau,... tapi kalo emang lu maunya itu, kejar aja impian lu. Gua yang nerusin usaha bapak" ucap Sigit membuat Sugut terharu pada abangnya itu.
Dean yang melihat impian kawan-kawannya inipun juga merasa terharu yang membuat dirinya tidak perlu merasa khawatir lagi.
"Ringgggg....." (Bunyi lonceng sekolah).
Bel jam istirahatpun berakhir. Mereka berempat bergegas masuk ke kelas karena sebentar lagi adalah jam pelajaran pak Abadi yang notabennya guru kejam dan sadis di sekolah mereka.
"Woe sabar gua blom makan mi ayam gua!" ucap Sugut sambil makan terburu-buru karena ingin mengejar kawan-kawannya yang sudah bergegas pergi dari kantin.
BERSAMBUNG...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kopi Coffee
HumorIni adalah novelet yang menceritakan aktifitas para pemuda yang bernama Manto dengan teman-temannya Dean, Sigit, Sugut, Alean, Lili, Lulu dengan kopi yang selalu menemani mereka. Enjoy it