Kanemoto Yoshinori, pemuda berdarah Jepang yang tinggal di Korea bersama dengan orang tua nya, Yoshi adalah Manusia si pencinta hewan, jadi tidak heran jika rumah nya banyak hewan yang dia ambil dari jalan jalan lalu dia rawat tapi sekarang rumah nya sedang kekurangan hewan dikarenakan ibu nya sudah cape dengan kelakuan anaknya mangknya ibu nya membuang hewan hewan yang di bawa oleh Yoshi.
Pada suatu hari Yoshi sedang bersekolah bersama dengan teman temannya dia anak yang cukup pintar di sekolah, dan Yoshi cukup friendly dia cukup mempunyai banyak teman di sana, tapi Yoshi si manusia penghindar mana mau kumpul kumpul di tempat yang ramai, lebih baik juga dia mencari tempat yang sepi lalu bermain dengan hewan hewan di sana
Seperti yang saya katakan Yoshi itu tidak suka dengan tempat yang ramai, jadi sekarang dia sedang di belakang sekolah sambil bermain dengan kucing milik orang
"Lucu sih, pengen di bawa pulang, tapi nanti ibu membuang nya lagi" Yoshi mengingat hari lalu hewan-hewan yang di bawa nya sudah tidak ada dikarenakan ibu nya membuang hewan tersebut
"Andai saja jika aku mempunyai tempat untuk hewan hewan yang terlantar aku akan merawatnya tapi sayang aku tidak punya Haha"
Yoshi ini manusia baik hati, dia bisa bergaul dengan siapa pun, namun terhalang oleh sifat takut nya, mangknya dia selalu menghindar jika ada orang yang berkerumun
Lalu ada teman Yoshi yang datang dari arah sana, mungkin dia mencari Yoshi, lagian bel masuk sebentar lagi berbunyi
"Yos ayo balik ke kelas, bentar lagi bel masuk nih" ajak teman nya, dia Choi hyunsuk teman dekat nya Yoshi
Yoshi mengecek jam tangan, benar saja sebentar lagi bel masuk
"Eh iya, ayo ga kerasa kirain masih lama" Yoshi
"Gak kerasa karna kebanyakan menghindar jadi gak ngerasain ngobrol ngobrol sama yang lain" hyunsuk
"Males tau mending juga sendiri lebih tenang gak ada yang ganggu"
"Iya deh seterah mu saja" Yoshi dan hyunsuk kembali ke kelas, sebenarnya belakang sekolah ini indah karena seperti taman pada biasanya lalu ada tempat duduk untuk mereka yang ingin duduk, namun mereka pada malas karna mereka percaya di sana ada hantu tapi bagi Yoshi itu hanya omong kosong.
💌💌💌
Akhirnya Yoshi bisa pulang, tidak terasa dia pulang di saat sudah menjelang malam itu, Yoshi merebahkan tubuhnya di kasur
Dia belum sempat untuk membersikan badan nya karna malas dan juga lelah, dia melihat atap atap kamar nya
"Sepi sekali rasanya setelah ibu membuang hewan hewan itu" sungguh malang nasib hewan hewan itu
Yoshi bangun dari tidur nya, lalu pergi mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi, untuk memberikan badan nya yang cukup bau akibat sinar matahari, setelah selesai Yoshi melihat jam di kamar nya ternyata sudah jam 7 malam, tidak terasa Padahal Yoshi mandi hanya sebentar tapi waktu terasa cepat
Dia Kembali merebahkan tubuh nya, lalu mengambil handphone milik nya, ternyata banyak pesan yang masuk ke handphone nya, tapi yoshi tidak perduli dengan itu, dia melihat grup teman teman nya, di sana mereka janjian untuk kumpul di kafe mengajak jalan jalan, tapi Yoshi tidak sempat melihat pesan tersebut jadi dia tidak ikut, lagian Yoshi juga tidak perduli dengan hal itu
Malam yang gelap, angin yang berhembus cukup kencang, di tambah hujan yang turun lalu petir yang menggelegar
BRAK!
suara jendela Yoshi yang terbuka akibat angin yang menerpa, air hujan yang masuk ke dalam kamar Yoshi karna jendela yang terbuka"Yoshi tutup jendela nya, hujan nya deras banget ini" ucap ibu Yoshi dari pintu kamar Yoshi, Yoshi bangun dari tempat nya lalu melihat ibu nya
"Ibu kan yoshi udah bilang berapa kali, kalo mau masuk ketuk dulu pintunya"
"Lupa, udah cepat tutup jendela nya, air nya pada masuk itu" setelah ibu yoshi berucap kata itu dia lalu pergi dari kamar yoshi, sebelum itu ibu Yoshi menutup pintu kamar ya
Yoshi pergi ke jendela yang terbuka akibat angin, lalu di melihat ke luar di sana gelap, angin tiba tiba kembali menghembuskan angin yang cukup kencang, Yoshi bergegas menutup jendela nya, lalu menutup tirai jendela tersebut.
Dia pergi ke bawah di sana ada ibu nya yang sedang menonton, Yoshi duduk di dekat ibu yang yang tengah menonton
"Ibu aku khawatir dengan hewan hewan yang ibu buang" muka Yoshi pucat karna khawatir jika hewan hewan itu kenapa Napa
"Kenapa harus di khawatirkan, ibu bukan membuangnya, ibu hanya membawa mereka ke tempat yang lebih layak, alias penampungan hewan, kalo kamu ingin melihat mereka kamu boleh ke sana, biar ibu yang antarkan kamu ke sana" ternyata selama ini Yoshi salah sangka, dia kira ibu nya membuang hewan hewan tersebut, ternyata ibu nya membawa mereka ke penampungan hewan.
"Ibu kenapa gak bilang ah, Yoshi kira ibu buang kan yoshi jadi berpikiran yang tidak-tidak"
"Mana ibu tau kamu Nanya ke ibu juga enggak" Yoshi bangun lalu meninggalkan ibu nya yang kembali menonton TV, padahal sedang ada petir tapi ibu nya masih santai saja melihat tv
Dia pergi ke dapur untuk mengambil kue, sebelum itu yoshi membuat susu untuk dirinya, di dapur Yoshi kebetulan ada jendela kecil, jadi Yoshi bisa melihat di luar ada apa
Di sana Yoshi seperti melihat ada kucing yang sedang kehujanan, Yoshi mendekatkan dirinya pada jendela tersebut, dan benar saja itu kucing yang sedang kehujanan badan nya yang menggigil akibat kedinginan di sana
Yoshi ingin menolong kucing itu, namun tiba tiba di sana ada orang membawa payung senter dan juga handuk, orang itu membawa kucing tersebut dengan diselimuti oleh handuk tersebut, Yoshi menghembuskan nafas lega, untung saja ada yang membawa kucing itu
"Semoga kucing itu baik baik saja" setelah selesai, Yoshi ingin pergi kembali ke ruangan keluarga, tapi Yoshi malah melihat ayah nya yang sedang berpelukan dengan ibu nya, lalu mengendus-endus aroma tubuh ibu nya itu, Yoshi merasa geli melihat kelakuan ayah nya itu
Orang tua nya, masih belum menyadari kedatang Yoshi, ayah nya masih sibuk mengendus-endus badan ibu nya, sungguh pemandangan yang sangat menggelikan, sebab Yoshi tidak pernah melihat ayah nya yang bertingkah seperti itu , ini pertama kali nya dia melihat ayah nya bertingkah layaknya anak kecil.
"Udah tua inget umur atuh" Yoshi datang sambil membawa susu dan kue di nampan, niat Yoshi ingin duduk di sana tapi Yoshi mengurungkan niatnya saja, karna dia geli lihat pemandangan romantis itu
"Biarin aja, dari pada kamu udah besar masih juga belum laku" asik ayah Yoshi mulut nya cabe
"Gapapa, Yoshi kan manusia mahal mangkanya belum laku, daripada ayah" sebelum Yoshi melanjutkan omongan nya itu dia malah bergegas pergi ke atas
Ayah Yoshi bisa saja memukul mulut anak nya itu, tapi dia ingat jika anak nya terjadi sesuatu bisa habis dia di tangan istri nya, karna yoshi anak satu satunya, dan penerus keluarga satu satunya
Ibu Yoshi hanya terbawa melihat suami nya yang kesal akibat ulah anaknya.
..
.
.
.
.
Thanks for reading.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Magic [YOSHIHO]
Teen Fiction"tidak mungkin...." Keberuntungan tidak selalu menyertai and this is the magic of life in yoshi's world.