6. Tetangga

44 5 0
                                    

Di pagi hari suara berisik berasal dari rumah yang berada di paling ujung perumahan.

"Yelena! Kita bagiin cake nya, nanti kasih ke tetangga," Lilian yang teguh dengan kebaikan nya.

"Gak usah Li! Gak ada gunanya," Yelena yang terus membantah.

"Ada Yel, biar kita akrab dan kenal sama tetangga,"

"Ya tinggal kenalan aja sih gak usah pake bawa cake segala,"

"Yelena Isabell!"

Kalo sudah begini Yelena hanya bisa menuruti perintah sahabatnya itu.

🏢🏢🏢

Disaat yang bersamaan keadaan di rumah Sergio juga sama ributnya.

"Bang, Gue dulu yang mandi,"

"Enggak Gue yang duluan bangun, harus Gue dulu," Ucap Terry menggebu- gebu.

"Lo kagak mau ngalah banget sih cuman mandi doang," Yuena menimpali.

"Heh! budayakan antri, Lo langsung nyerobot gitu aja,"

"Ya Gue mau mandi elah Bang, lagian kenapa Lo gak mandi di kamar Bang Gio aja sih,"

"Ada Bang Gio lagi mandi cil,"

"Kenapa gak bareng aja sih, sesama cowok juga,"

"Heh! jangan asal ngomong ya Lo, walaupun sama gender harus ada privacy yang harus dijaga,"

"Cih, lebay deh,"

"Kalian berdua masih belum selesai juga?" Sergio menengahi perdebatan kedua nya.

Sergio sudah berpakaian santai dengan kaos pendek putih polos dan celana training hitam nya tak lupa dengan jam tangan hitam yang selalu terpasang di tangan kanannya.

"Terry Lo mandi di Kamar mandi bawah aja,"

"Lah di bawah ada kamar mandi Bang?"

"Iya,"

"Kenapa gak bilang dari tadi sih,"

"Gue kira kalian dah tau."

Rencananya mereka akan lari pagi mengelilingi kompleks sekalian melihat tetangga-tetangga baru.

🏢🏢🏢

"Renzy! Ayo cepetan larinya,"

"Capek anjing! Duduk dulu Napa!"

"Lo dari tadi minta istirahat mulu,"

"Daripada Lo ngoceh mulu, Bodo amat lah, Gue mau duduk di bawah pohon itu."

Rupanya Yeron dan Renzy sedang melakukan lari pagi juga.

Awalnya sih Renzy males pagi-pagi disuruh lari tetapi karna Manusia bernama Yeron Shankara yang tidak punya akal menggedor pintu rumah Renzy, mau tidak mau ia harus ikut.

"Bang Gio!" Teriak Renzy memanggil Sergio yang sedang berlari.

"Weh ngapain Lo?" Sergio menghampiri Renzy dan Yeron yang sedang beristirahat di bawah pohon.

"Lagi neduh lah," Renzy menimpali.

"Kok Lo bisa disini Zy?" tanya Sergio.

"Yakan Gue beli Rumahnya disini, lagian Lo juga ngapain disini?" Renzy menanyakan balik.

"Gue juga beli Rumah disini, masa Gue ketemu sama Lo lagi sih,"

"Gue juga bosen kali Bang, ketemu Lo lagi,"

"Bye the way kenalin ini sahabat Gue, Bang Sergio," lanjut Renzy mengenalkan Sergio pada Yeron.

"Gue Yeron temen nya Renzy,"

"Nah kan udah kenal Gimana sekarang kita nyari makan dulu yuk," Renzy berjalan mendahului kedua lelaki tersebut.

"Bentar dulu! Sepupu Gue kemana nih?!" Sergio menengok kearah kanan dan kiri berusaha mencari kedua sepupu nya.

"Sekarang kita cari sepupu Lo dulu aja." usul Yeron yang langsung disetujui.

Mereka mencari memutari taman yang kompleks perumahan dan tidak menemukan lubang kehidupan keduanya.

Sementara, orang yang mereka cari sedang asyik makan dirumah tetangga baru nya.

"Kak Claudia, Kakak tinggal sendiri?" Yuena bertanya dengan mulut yang penuh makanan.

"Iya Na, cuman sendiri, kalo kamu cuman berdua doang?"timpal Claudia.

"Enggak kita tinggal bertiga sama Bang Sergio,"jawab Yuena.

Terry masih melanjutkan makannya tidak memedulikan kedua perempuan itu.

Selesai makan mereka memutuskan untuk berkeliling di sekitar perumahan.

Baru saja mereka melangkah keluar gerbang terdengar suara keributan diujung jalan.

"Yelena! Lo ke Rumah kanan, Gue Rumah Kiri biar cepet,"

"Gak mau, kita barengan aja sih!,"

"Habis ini Gue mau bersih-bersih kamar, Yel!"

"Yaudah Gue bantuin,"

"Oke deh, Awas kalo Lo malah bikin berantakan!"

"Iya, iya janji deh,"

Dua perempuan itu selesai berdebat ketika mereka melihat tetangga-tetangga nya sedang memperhatikan keduanya.

🏢🏢🏢

Sehabis membagikan cake dan berkenalan juga dengan tetangga sebelah rumah.

Yelena dan Lilian kembali ke rumah untuk membersihkan kamar mereka.

Sedang asyik membereskan baju ke lemari Lilian tidak sengaja menemukan sebuah kotak kayu.

"Yel! Sini dulu deh," Lilian memanggil.

"Napa lagi sih?" Dengan gontai Yelena menghampirinya.

"Gue nemuin ini di Lemari," ujar Lilian menunjukkan kotak kayu tersebut.

Yelena memperhatikan barang tersebut, "Antik banget, Gue jual aja ya Li,"

"Sembarangan, ini mungkin punya orang, atau Gue simpen aja kali ya, kalo ada yang nyari kan tinggal dikasihkan aja,"

"Emang tadi Lo Nemu nya dimana?" Yelena penasaran.

"Di dalem Lemari ini." jawabnya sambil melanjutkan menata pakaiannya.

🏢🏢🏢


Semenjak ia sampai dirumah ini. Claudia belum menjelajahi ruangan dirumah ini sepenuhnya.

Rumah pemberian Nenek yang ditolongnya waktu itu. Entah apa maksud Nenek itu memberinya Rumah ini yang pasti ia sudah lebih tenang sekarang tidak perlu mendengar Omelan ibunya lagi.

Sewaktu Claudia membereskan sisa-sisa makanan nya tadi, ia tak sengaja melihat sebuah tombol aneh yang berada diujung meja makan.

Karna menuruti rasa penasarannya, Claudia menekan tombol tersebut. Lalu dari bagian atas meja makan terbelah menjadi dua bagian menampilkan sekotak kayu antik di tengahnya.

Kotak kayu yang terdapat banyak ukiran-ukiran aneh menurut nya.

Rasa penasaran yang tinggi membuat Claudia memberanikan diri untuk membuka isi kotak kayu tersebut.

Sewaktu Claudia membuka kotak nya, ia menemukan sebuah pecahan rubik berwarna ungu pastel yang sangat unik dan lucu.

🏢🏢🏢

Halooo

Maaf ya lama update nya
Semoga masih ada yang nungguin.

Thank youuu








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Athena Palace | txtzy (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang