INTRODUCTION

668 95 26
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Aghniny El Haque (panggil saja Nien), seorang anak muda pendiam namun tak bisa diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aghniny El Haque (panggil saja Nien), seorang anak muda pendiam namun tak bisa diam. Tapi buat yang dekat dengan Nien, akan menganggapnya pribadi yang suka bercanda bahkan sedikit 'receh'. Di masukkan less olahraga martial art oleh ibunya adalah untuk meredam kelebihan energynya. Terkadang Nien membuat ibunya cemas karena ledakan emosinya yang gampang terpancing oleh ejekan teman-temannya. Teman-temannya selalu mengejek Nien yang pulang pergi sekolah dengan mengendarai sepeda bututnya sambil membawa dagangannya yang dititipkan di kantin sekolah. Dia terpaksa seperti itu untuk membiayai sekolahnya, karena ayah kandungnya yang merupakan warga negara Pakistan sudah meninggalkan Nien dan ibunya untuk kembali ke negaranya sejak Nien masih bayi. Ibunya, Nastiti Asih (panggil saja Titi) sempat menikah lagi, namun suaminya itu meninggal pada suatu kecelakaan ketika Nien duduk di kelas lima sekolah dasar. Dari pernikahannya, Bu Titi memiliki seorang anak lagi bernama, Diandra Adhinoto (panggil saja, Dian) yang umurnya terpaut tujuh tahun dengan Nien.

Awalnya Nien bergabung pada sebuah dojang atau tempat pelatihan taekwondo, dia sempat mengikuti Popda (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) di Semarang dan berhasil menyabet medali emas pada kategori kyorugi pemula dan prestasi pra cadet untuk usia 12-14 tahun. Namun cedera yang dialaminya saat latihan mengakibatkan robeknya meniskus pada lututnya. Dengan asuransi kesehatan dari pemerintah, Nien sudah menjalani operasi. Namun keharusan untuk bed rest dan fisiotheraphy tidak bisa dijalani Nien. Keinginannya untuk membantu ibunya berdagang, membuat proses penyembuhannya tidak berjalan sempurna. Dan Nien harus mengubur dalam-dalam impian di bidang taekwondonya. Padahal dia mengharapkan hadiah dan beasiswa dari taekwondonya itu.

Lalu Nien yang memang hobby martial art dan tidak bisa diam ini, banting stir ke cabang olahraga tinju atau boxing. Dia ikut di sebuah sasana yang nyaris bangkrut yang ada di kota Semarang. Riwayat cedera yang dialaminya sempat membuat ragu trainernya untuk serius melatih Nien. Bukan Nien namanya, kalau tak mau berlatih keras dan merubah persepsi orang padanya.

*****

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PERTARUNGAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang