5 | secret admirer

518 80 35
                                    

Nien melipat surat pemberitahuan bahwa Nien akan diikutsertakan pada Kejuaraan Tinju antar Mahasiswa se DKI Jakarta untuk petinju wanita, dua orang petinju wanita pemenangnya akan di kirim pada Kejuaraan Amatir Tinju antar Mahasiswa. Nien terpilih untuk mewakili UTA. Tapi dia tidak sendiri, ada sebuah nama yang selalu menimbulkan getaran tersendiri di hatinya, Jihane Andara Chedid, si pemenang UTA Boxing Championship kemaren. Kejuaraan akan dimulai bulan depan. Sama-sama mewakili universitas tentu akan memberi banyak kesempatan bagi mereka untuk berinteraksi.

Nien mengusap wajahnya kasar. Di dalam hatinya, Jijie adalah sosok petinju cantik yang mengagumkan. Namun berbeda saat bertemu langsung, kesan yang didapatnya adalah Jijie sebagai sosok yang sombong. Nien lebih menyukai Jijie yang ada dihatinya, bukan Jijie yang ditemuinya saat berinteraksi langsung.

"Hi, Nien. Itu surat pemberitahuan kowe ikut kejuaraan mewakili UTA yaa?", Pratiwi datang dan duduk di kursi sebelah Nien. Nien mengangguk. Mereka sedang duduk di kelas untuk menunggu dimulainya ujian teori mata kuliah Dasar Design.

"Karo dheknen maneh tho, Nien (=bareng dia lagi kan, Nien) ??", tanya Pratiwi. Nien mengangguk lagi. Pratiwi menepuk bahu Nien.

"Good luck, Nien. Sama-sama wong Semarang mewakili UTA. Apik tenan!", kata Pratiwi mengacungkan jempol. Nien hanya mengangguk lagi.

Nien sedang memikirkan bahwa bila dia dan Jijie mewakili UTA, seharusnya dia dan Jijie berkomunikasi dengan baik. Atau mungkin latihan bersama. Tapi mungkin kah? Sikap Jijie terlalu dingin padanya. Atau mungkin ini terjadi karena mereka belum cukup saling mengenal??. Nien teringat, bahwa dia memiliki account instagram. Dia bisa memantau Jijie melalui instagram, supaya dia bisa melihat dan memahami Jijie dengan melihat keseharian Jijie.

'Arghh, kenapa gue baru nyadar', fikir Nien. Lalu dia membuka instagramnya. Banyak sekali notifikasi yang belum dilihat Nien selama ini, terutama dari Indie.

'Si kemlinthi ngirimin apa aja sih?", kata Nien yang sudah tak bisa membuka postingan instastory itu lagi karena sudah lebih dari 24 jam bahkan sudah beberapa hari yang lalu. Lalu Nien membuka instagram Jijie dan melihat-lihat photo Jijie yang ada disitu. Ternyata Indie sudah membuatnya berteman dengan Jijie di instagram. Matanya membulat setiap kali melihat photo Jijie yang terlihat cantik dan sexy.

'Ngapain sih, Jihane. Kamu photonya pake baju sexy kayak gini??', bathin Nien dengan bibir mengerucut. Ada rasa tidak rela dihatinya.

'Urhh.. Ayu tenan kowe, Jie', bathin Nien yang diam-diam melihat photo-photo Jijie. Dia tak ingin bila ada yang melihatnya sedang memandangi photo-photo Jijie. Ini terjadi karena sejak pertarungan finalnya melawan Jijie dan beredarnya photo mereka clinch saat bertarung, beredar issue kalau mereka saling suka.

"Kowe ndelok in instagramnya si sok kemayu ki, ndes? Ati-atiiii...", kata Pratiwi saat menangkap basah Nien yang sedang memandangi photo Jijie.

"Lhaaa nopo ik?? (=lhaaa, emang knapa??) ", Nien pura-pura tak mengerti.

"Ati-ati jatuh cinta beneran yang kayak gossip ituuu. Ojoooo, ngko semehmu nesuuu (=jangan, nanti ibumu marah) ", kata Pratiwi.

"Asem ikk!", kata Nien mengibaskan tangannya.

"Nien, itu instagram kowe koq kayak kuburan sih. Sepiiiii. Gak ada kegiatan", kata Pratiwi.

"Aku gak hobby, Wi. Ini aja yang bikinin si Indie kemlinthi. Gak tau juga, mau ngeliatin apa an disitu", kata Nien beralasan.

"Sini!!! ", kata Pratiwi mengambil handphone Nien lalu mengarahkan kameranya dan mengambil sebuah photo Nien.

"Kowe ngapain, Wi??", Nien sedikit protes. Pratiwi diam saja, dia malah membuka instagram Nien dan memposting photo yang baru diambilnya itu.

PERTARUNGAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang