3| tarung pelepas rindu

457 81 43
                                    

"Ndie!! Ndie!!", Nien yang baru saja pulang dari kuliah masuk ke kamar kostnya sambil memanggil-manggil nama Indie. Mendengar namanya dipanggi-panggil, Indie yang memang sudah pulang lebih dahulu itu keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih basah. Rupanya dia baru selesai mandi dan keramas.

"Kenapa, Nien. Lu barusan ngeliat jurig (=hantu) ??", tanya Indie sambil membelitkan handuk menutup rambutnya yang basah.

"Ada pertandingan tinju antar kampus, ndie. UTA Boxing Championship. Gue udah daftar. Akhirnya gue bisa ikut tarung tinju lagi, ndie!!!! ", kata Nien dengan ekspresi bahagianya. Indie tersenyum melihat Nien yang terlihat sangat bahagia itu.

"Gue sebelum ngajar less mau ke sasana dulu lah. Latihan bentar, soalnya minggu depan pertandingan udah mulai. Doa in gue ntar menang yaaa", kata Nien lagi bersemangat.

"Ummhh. Kalo doa gue sih lebih ke biar lu ketemu tarung sama Jihane", kata Indie enteng.

"Hngah??!! Emang Jihane ikut?? Emang dia kuliah di UTA juga??", tanya Nien penasaran. Nien memang belum mengetahui bahwa Jijie adalah anak Fakultas Hukum UTA.

"Doa gue, Nien... Doa gueeeeee", kata Indie yang masih menyembunyikan fakta bahwa Jijie juga adalah anak UTA.

"Oooooohhhh", ada kecewa di raut wajah Nien. Indie tersenyum melihatnya. Lalu Nien menyambar handuknya dan masuk ke kamar mandi bersiap untuk pergi latihan. Indie menahan tawanya.

Lalu Indie duduk di atas kasur dan mulai bermain dengan aplikasi edit photonya. Karena sudah cukup mahir dengan aplikasi itu, sebentar saja dia sudah menyelesaikan mengedit sebuah photo Nien dan Jijie. Lalu mengirimkannya ke insta story disertai sebuah caption dan memberikan tag untuk Jijie dan Nien, yang sudah pasti hingga 24 jam pun Nien tak akan pernah melihatnya.

Baru kali ini dia berani memberikan tag untuk Jijie dan Nien pada editan gambar yang melibatkan keduanya dalam sebuah photo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baru kali ini dia berani memberikan tag untuk Jijie dan Nien pada editan gambar yang melibatkan keduanya dalam sebuah photo. Indie tersenyum menunggu mereka melihat igs nya, terutama Jijie. Karena pada Nien, Indie sudah mengatakan bahwa Jijie ketemu tarung dengan Nien merupakan harapan hatinya.

"Ngapain lu senyum-senyum, ndie?? Kaya wong edan", kata Nien saat baru keluar dari kamar mandi dan melihat Indie tersenyum-senyum sendiri. Indie tak menjawab, dia masih setia menatap layar handphonenya. Tapi tiba-tiba dia terpekik bahagia. Nien jadi terkejut.

"Heyyyy!! Liat opo tho???", Nien dibuat penasaran.

"Ada deh!!", kata Indie berahasia.
Ternyata Indie bahagia karena Jijie sudah melihat igs nya. Kini Indie menunggu direct message dari Jijie. Tapi tidak juga ada tertulis 'typing' di bawah nama Jijie, Jijie kini malah tidak terlihat aktif. Indie menatap hampa layar handphonenya. Dan Nien memperhatikan perubahan ekspresi Indie itu.

"Dhasar edan. Wau nembe kowe ngguyu, saiki koq malah arep nangis (=dasar gila, tadi barusan ketawa, sekarang malah mau nangis) ", kata Nien melihat kelakuan Indie itu. Nien yang telah selesai memakai pakaian olahraga dan menyiapkan pakaian ganti di ranselnya, kini bersiap untuk pergi latihan. Indie memandangi Nien yang kini terlihat ganteng dengan out fit olahraganya. Pesona Nien memang tak main-main kalau dia sudah tampil sporty seperti itu.

PERTARUNGAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang