1

21.6K 900 24
                                    

" Ingat pesan Ayah, Singkirkan semua orang yang menghalangi jalanmu, singkirkan semua yang membuatmu lemah, kamu harus kuat menghadapi musuh-musuhmu dan jangan tunjukkan kelemahanmu pada siapapun maka semua orang akan menghormatimu dan tunduk dikakimu ".

Mata berwarna coklat itu kembali terbuka ketika mengingat pesan mendiang ayahnya.

Sorot mata tajamnya menatap 3 orang pria yang saat ini berlutut dihadapannya.

" Apa yang akan kita lakukan mon bos ? ", tanya sekretaris pribadi sekaligus bodyguardnya Billy.

" Ampuni kami nona ", teriak ketiga pria itu dalam tangisnya.

" Kalian berani menghianatiku dan perusahaanku dan aku bukan orang yang baik yang memaafkan kalian begitu saja ", ucap wanita itu dengan senyum tipisnya.

" Ambil semua aset kekayaan mereka dan buat mereka menyesal seumur hidup karna sudah bermain api dengan seorang Samanun ", perintah wanita itu.

Ketiga pria itu hendak menyentuh kaki wanita itu namun dihalangi oleh Billy.

Dialah Lady Samanun Anuntrakul, sosok wanita yang terlahir kaya raya, pewaris Anuntrakul Group yang saat ini sedang berkembang pesat didunia bisnis.

Sedari kecil, Sam dididik keras oleh mendiang ayahnya hingga kini ia menjadi sosok wanita tak punya hati yang melakukan apapun pada siapapun yang menghianatinya.

Sam dinobatkan menjadi presiden direktur ketika usianya masih 18 tahun untuk menggantikan Ayahnya.

Kini diusianya yang sudah menginjak angka 25 tahun, Sam menjadi pengusaha berdarah dingin namun memiliki pemikiran yang cerdas jika itu mengenai bisnis.

" Kita sudah mendapatkan tanah yang berada di Chiang Mai Mom bos ", ucap Billy seraya memberikan beberapa dokumen pada Sam.

Sam mengambil dokumen itu dan membacanya beberapa kali hingga akhirnya dia menandatanginya.

" Bagaimana dengan Alexon Company? Apa mereka setuju dengan tawaran kita? ", tanya Sam.

Billy tersenyum lalu menyerahkan map hijaunya pada Sam.

" Siapa yang berani melawan anda mom bos? ", ucap Billy kemudian.

" Good job ", ucap Sam.

" Kalau begitu saya permisi mom bos ", ucap Billy.

Sam bangkit dari duduknya lalu berdiri dibalik jendela besar ruangannya dengan menyilangkan tangannya seraya melihat lalu lalang kendaraan di kota bangkok.

" Lihat ayah, saat ini dunia berada dalam genggamanku ", ucapnya dengan yakin.

********

Sam datang ke acara amal dengan ditemani oleh Billy.
Melihat kehadiran Sam, panitia pun menyambutnya dengan baik.

" Saya ucapkan terima kasih karena nona sudah mau datang ke kampus kami ", ucap rektor.

" Saya sudah berjanji jadi saya pasti akan datang ", ucap Sam.

Melihat kedatangan seorang Samanun membuat suasana kampus tampak ramai.

Penampilan Sam yang begitu cantik dengan balutan dress berwarna hitam coklat serta kacamata hitamnya dengan rambutnya yang tergerai indah membuatnya tampak cantik dan membuat siapapun yang melihatnya terpesona.

" Aura seorang CEO memang bukan maen ", bisik seorang mahasiswa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Aura seorang CEO memang bukan maen ", bisik seorang mahasiswa.

Sam pun diberikan kehormatan untuk berpidato sepatah dua kata untuk menyambut acara amal hari ini.

Tanpa ia tahu seorang gadis berkacamata dengan rambut yang dikepang tengah memperhatikannya dari kejauhan.

Ia menggunakan ponselnya untuk mengambil gambar Sam diam diam.

Senyumnya merekah ketika melihat foto foto Sam yang berada diponselnya.

" Ini sudah cukup ", ucapnya lalu pergi dari tempat itu.

Setelah menyelesaikan pidatonya, Sam pergi ke kamar mandi.
Tanpa sengaja ia melihat seorang gadis tengah tersenyum melihat fotonya yang berada diponsel gadis itu.

Sam mengambil ponsel itu tiba tiba membuat gadis itu terkejut.

" Khun Sam ", ucap gadis itu.

" Berani sekali kau mencuri foto dariku ", ucap Sam tajam.

Gadis itu terdiam, ia tak bergeming dan tak berkutik dihadapan Sam.
Kepalanya tertunduk kebawah dan tak berani menatap Sam.
Kakinya gemetar dan jantungnya berdegup kencang.

Sam menyentuh dagu gadis itu dan mendongakkan kepala gadis itu agar melihatnya.

" Cctt ... Cctt.. Cctt... Wajah yang buruk ", ucap Sam.

Gadis itu pun menjauh dari sam, air matanya sudah terbendung dan siap meledak kapanpun.

" Tolong kembalikan ponselku  ", pinta gadis itu.

Sam tersenyum licik melihat gadis itu..

" Ambillah ", ucap Sam.

Saat gadis itu hendak mengambil ponselnya, Sam dengan sengaja menjatuhkan ponsel itu lalu menginjaknya hingga hancur.

" Aku tidak suka siapapun mengambil fotoku tanpa ijin ", ucap Sam datar lalu meninggalkan gadis itu sendiri.

" Ponselku ", ucap gadis itu yang kini menangis melihat ponselnya sudah hancur.

BUTTERFLY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang