36

9.1K 686 24
                                    

Mon terbangun dari tidurnya, mimpinya benar benar membuatnya takut.

Ia langsung melihat sam yang masih belum sadar diruang ICU.

" Tenang mon tenang ! Ini hanya mimpi ", ucapnya menghibur dirinya sendiri.

Air mata Mon kembali membasahi kedua pipinya melihat Sam yang masih juga belum membuka matanya.

" Khun sam bangunlah ! Jangan membuatku takut ", lirih mon.

Seminggu sudah Sam berada dirumah sakit dengan kondisi yang masih sama.

Dan setiap hari itu juga mon selalu berada disamping sam, ia tak mau meninggalkan sam.

Billy datang membawa Sam kecil ke rumah sakit.

" Mommy ", teriak sam pada Mon.

Ya kini sam kecil sudah memutuskan untuk memanggil Mon dengan sebutan Mommy dan memanggil Sam dengan sebutan Daddy.

Mon langsung memeluk putrinya itu.
Sam kecil menghapus air mata Mon dengan tangan kecilnya.
Ia benar² tak bisa melihat Mon menangis.

" Jangan menangis lagi mom ! Aku tidak suka melihatnya ", ucap sam kecil.

Lalu sam kecil melihat ke arah Sam yang masih menutup matanya diatas ranjang.

Sam kecil naik ke atas ranjang sam dan memperhatikan wajah sam.

Lalu sam kecil berbaring disamping sam dengan memeluk tubuh sam dengan tangan mungilnya.

" Aku rindu daddy ... Kenapa daddy tidak bangun²? Apa daddy sudah tidak sayang sama Sam? Daddy buka mata daddy ayo kita main...
Sam rindu banget sama daddy ", ucap anak kecil itu yang kini mulai menangis.

" Daddy bangun daddy ", ucap sam kecil menggoyangkan tubuh sam.

Mon langsung memeluk putrinya yang kini menangis sesenggukan dalam pelukannya.

" Bangunlah Khun Sam ! Apa kamu tidak kasihan melihat putrimu seperti ini ", ucap mon dalam hati.
.
.
.

Keesokan paginya mon yang masih tertidur disisi ranjang sam dengan menggenggam tangan sam merasakan sesuatu menggenggam tangannya.

Mon terjaga dari tidurnya, ia mengusap matanya berkali kali hingga kini ia yakin dengan penglihatannya.

" Khun sam kamu sudah bangun ", ucap mon senang.

Sam tersenyum tipis pada Mon.

" Mon ", ucap sam.

Mon langsung memeluk sam begitu erat.
Mon menangis terisak mengingat apa yang sudah terjadi pada sam.

" Kenapa kamu lama sekali bangunnya? Kamu membuatmu takut ", ucap mon.

" Aku samanun ! Aku tidak akan mati semudah itu mon ", ucap sam mencoba tertawa.

" Bodoh ", ucap mon kesal.

" Maafkan aku sudah membuatmu khawatir ", ucap sam.

" Aku takut kehilanganmu khun sam ", ucap mon lirih.

Sam tersenyum lalu mengangkat tangannya untuk menghapus air mata mon.

" Aku tidak suka melihatmu menangis ", ucap sam.
.
.
.

Sesuai permintaan sam, kini billy datang membawa sam Junior.

Sam mendelik senang melihat seseorang yang tengah duduk diranjang tersenyum padanya.

" Daadddyyyy ", teriak Sam Jun.

Sam melihat ke arah mon saat mendengar Sam Jun memanggilnya  daddy.

Sam Jun langsung memeluk Sam dengan erat begitu pun dengan Sam.

Ia sangat merindukan putrinya itu.

" Aku sudah menceritakan semuanya pada Sam Jun tentang kita makanya sekarang dia memanggilmu daddy dan memanggilku mommy ", jelas mon.

" Benarkah itu? ", tanya sam.

" That's right dad ", jawab sam jun.

" Mungkin daddy bukan pria seperti ayah temanku yang lain tapi bagiku daddy itu adalah sosok ayah yang selalu menjagaku dan membuatku bahagia jadi aku tidak peduli mau daddy itu perempuan atau laki laki, aku akan tetap memanggilmu daddy ", ucap gadis cilik itu.

Sam mencium kedua pipi putrinya lalu memeluknya dengan erat.

" Sam sayang daddy ", ucap Sam Jun.

" Sama mommy gak? ", tanya mon.

" Mommy juga ", ucap Sam Jun.

" Kemarilah ", pinta sam pada Mon.

Mereka bertiga pun berpelukan seperti keluarga pada umumnya.
.
.
.

Kini Sam telah keluar dari rumah sakit dan kembali ke rumahnya.

" Mon bisakah kamu memanggilkan billy, ada yang ingin aku bicarakan dengannya ", ucap sam yang kini duduk diranjangnya.

" Khun sam kamu baru keluar dari rumah sakit ", ucap mon.

" Aku hanya ingin bicara bukan bekerja ", ucap sam.

Tak lama billy pun datang kekamar sam dimana mon juga berdiri disamping sam.

" Ada apa sam? ", tanya billy.

" Apa kamu sudah tahu siapa pelaku penusukan itu? ", tanya sam.

" Pria itu suruhan Mr. David ", jawab billy.

" Jadi dia tidak bisa menerima kekalahannya ", ucap sam.

" Kamu tidak usah khawatir aku sudah mengurus semuanya ", ucap billy.

" Baiklah kamu bisa keluar sekarang ", ucap sam.

" Siapa Mr. David? ", tanya mon.

" Salah satu musuh didunia bisnis ", ucap sam.

Mon pun tidak ingin banyak bertanya apapun lagi.

" Mon ", panggil sam.

" Iya khun sam.. Apa kamu butuh sesuatu? ", tanya mon.

" Ayo kita menikah ".

BUTTERFLY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang