Prolog

2 2 0
                                    

Di sebuah sekolah madrasah Tsanawiyah negeri lebih tepatnya di depan gerbang Mts negeri 20 Majalengka terlihat seorang gadis berada dalam mobil yang di naikinya, dengan seorang pria paruh baya sebagai pengemudinya.

" Ayah, ay pamit dulu ya." Ucap gadis tersebut menyalimi tangan pria paruh baya itu yang ternyata ayah dari gadis tersebut.

" Iya nak hati-hati, nanti kalau sudah mau pulang telpon ayah ya." Ucap Ayah dari gadis itu menatap putrinya dengan penuh kasih sayang.

" Gak papa yah, nanti ay naik taksi aja." Ucap gadis tersebut dengan senyum terpatri di wajahnya lalu membuka pintu mobil dan turun dari mobil itu.

Sang ayah pun mengiyakan dan pergi dari sana meninggalkan kan anaknya yang sedang ada urusan dengan sekolahnya.

Gadis tersebut masuk kedalam gerbang sekolah itu dan langsung menuju kantor yang terletak tak jauh dari gerbang, hanya terhalang sebuah mushola dan ruangan Tata Usaha.

" Huh gak nyangka sebentar lagi akhirnya masuk SMK juga." Gumam gadis tersebut dengan senyum mengembang. Di tangannya terdapat sebuah map berwarna merah, di dekap nya erat Map itu, seakan benda berharga dalam hidupnya.

Tak lama kemudian gadis itu sampai di kantor yang ternyata sudah lumayan terdapat banyak orang, baik siswa maupun siswi.

" Hey ay, lama banget kamu, yang lain udah pada masukin data nih." Ucap salah satu orang yang ada di sana yang tampaknya teman dari gadis itu.

" Hehe iya nih, tadi bapak ku lagi makan dulu, jadi telat deh." Ucap gadis itu terkekeh sembari duduk di pinggir salah satunya teman yang lainnya.

Satu persatu siswa baik siswi pun di panggil untuk menghadap guru guna memasukan data untuk mendaftar ke sekolah tempat mereka melanjutkan pendidikannya masing-masing.

Tiba lah saatnya gadis itu di panggil namanya.

Gadis itupun berdiri dari duduknya dan melangkahkan kaki menuju guru yang mengurus kelanjutan pendidikannya.

Duduklah dia di hadapan guru tersebut berbatasan sebuah meja yang di atasnya terdapat satu buah laptop dan map merah yang menumpuk.

" Lanjutan ke SMK, benar?" Tanya guru tersebut.

" Benar pak." Jawab gadis itu.

" Okey, mana data dirinya." Ucap guru tersebut meminta persyaratan masuk ke jenjang sekolah selanjutnya.

" Ini pak." Gadis itupun menyerahkan map merah yang sedari tadi di bawanya Kepada guru itu dan langsung di terima olehnya.

Dan sang guru pun langsung memasukkan data-data persyaratan yang tercantum di forum pendaftaran SMK yang dituju gadis itu.

Lama gadis itu menunggu, akhirnya pendaftaran pun selesai.
" Selesai, kamu tinggal menunggu dan berdoa semoga kamu lulus seleksi dan bisa masuk ke sekolah yang kamu inginkan ini." Ucap guru tersebut tersenyum menyemangati dan memberikan map merah tadi kepada gadis itu.

" Hehe aamiin pak, semoga saja keterima." Jawab gadis tersebut sembari menerima map yang di berikan kepadanya.

" Oh iya pak, ini map nya saya bawa ke rumah atau bagaimana pak?" Tanya gadis tersebut.

" Kamu taruh saja di sanggar, buat jaga-jaga saja takutnya ada kesalahan dan butuh data lagi yang perlu di masukan." Jawab guru tersebut kembali memfokuskan ekstensinya kembali ke laptop dan mengetik sesuatu di sana.

" Siap pak." Jawab gadis itu bangkit dari duduknya dan berjalan pergi dari sana.

***

Sekarang gadis tersebut sudah berada di depan sanggar Pramuka, sanggar tersebut sangatlah bersih dan rapi.

Akan tetapi gadis tersebut heran, mengapa terdapat sendal di depan sanggar tersebut. tidak ingin mengambil pusing akhirnya gadis itupun melangkahkan kaki masuk ke dalam.

Saat membuka pintu dan dia pun mengucapkan salam.
" Assalamualaikum." Ucapnya.

" Waalaikumsalam."

Jantungnya berdebar kencang, tubuhnya menegang kaku mendengar suara yang sangat amat dia kenal, akan tetapi dengan cepat dia sekuat tenaga berusaha mengendalikan dirinya sendiri agar terlihat biasa saja.

Hanya melihat sekilas orang yang ada di dalam, gadis itupun segera mengedarkan pandangannya mencari tumpukan map yang ada di ruangan itu. Akan tetapi dia tidak menemukannya.

Tidak ada pilihan lain, gadis itupun memberanikan diri menanyakannya kepada orang yang sekarang satu ruangan dengannya.

" Ki, ini map di taru di mana." Tanya gadis itu mencoba berusaha biasa saja.

" Oh, di sini." Jawab lelaki itu menunjuk arah ke tempat sebelahnya yang terdapat setumpuk Map merah.

Tanpa menunggu lagi, gadis itu pun segera melangkahkan kaki menuju tempat lelaki itu berada dan meletakkan Map tersebut di atas tumpukan map-map lainnya.

Setelah meletakkan Map itu, gadis tersebut pun langsung pergi dari sana tanpa mengucapkan apa-apa lagi.

Di depan gerbang sekolah, gadis tersebut sedang mengusap dadanya yang sedari dari tidak berhenti berdetak kencang.

" Huh, ini jantung baperan amat. Baru segitu doang juga." Ucap gadis tersebut menggerutu kesal akibat jantungnya yang sedari tadi tidak mau berhenti berdetak kencang.

" Baru segitu ya." Gumam gadis tersebut lirih.

" Ya, kalau di pikir-pikir, tiga tahun aku sekolah di sini emang gak pernah tuh sekalipun ngobrol." Ucap gadis tersebut dengan nada pelan sembari mendudukan dirinya di sebuah tembok kecil di pinggir jembatan di depan gerbang sekolah.

" Jangankan ngobrol, tanya jawab pun gak pernah!!"


BERSAMBUNG

______________________________________

30/01/2023

Assalamualaikum teman-teman, selamat datang di karya kedua saya, karya saya yang satu ini sangat berbeda dengan karya saya sebelumnya, dan karya saya yang ini termasuk karya spesial bagi saya karena alasan tertentu hehe, hayoo tebak apa coba😌

Dan untuk karya pertama saya yang berjudul "Transmigrasi Penyihir Agung", itu saya lanjutkan akan tetapi tidak di sini, saya pindahkan ke Platform yang lain karena alasan tertentu, yang pastinya karya tersebut sudah saya revisi agar menjadi lebih baik lagi.

Semoga kalian menikmati karya saya ini ya dadah ....








Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang