bab 4

8 0 0
                                        

Tasya yang sedang asik berbaring di atas sofa seketika menghentikan aktivitasnya dan melihat kearah pintu. Tak berselang lama ia akhirnya memutuskan untuk membuka pintu tersebut.

Cklek

Deg

"anjir gua kira siapa" tasya menghembuskan nafasnya lega. Ia kira itu adalah mommy nya.

"emang dikira siapa?" tanya Nadra dengan sorot mata yang mengintimidasi Tasya.

"ah lama lo berdua, masuk tinggal masuk ae elah pegel gua bawa nih makanan" keluh Reyhan dari belakang dan nyelonong masuk kedalam tanpa permisi.

"wah wah wah tau aje lo gua suka nyemil. Azek nih kita party sampai pagi" dengan senang Tasya menghampiri Reyhan yang tengah duduk di sofa sambil mengatur nafasnya lelah. Lebih tepatnya menghampiri snak yang dibawa Rayhan si.

Nadra yang melihat kelakuan Tasya hanya mengeleng gelengkan kepalanya. " YUHU... NATHAN OH NATHANNN... DIMANA LO. GABUNG GAK!? TAR ABIS LOH.." teriak nadra sambil berjalan menghampiri Tasya.

Tak berselang lama cowok yang disebut sudah ada di bawah tangga. Membuat Nadra tersentak kaget "anjir gercep juga lo"

"gimana gk cepet orang ada makanan gratis siapa yang nolak" sindir Tasya.

"enak aja lo Sya, duit gua ini yang mereka borong!" balas Nathan, membuat tasya membeo.

"really? Gua kira lo dah boke!"

"otw boke" balas Nathan dan ikut bergabung bersama ketiga sahabatnya.

Mereka semua pun bercanda dan menghabiskan waktu bersama sampai larut malam.

Di tempat lain Dianda (mommy Tasya) sedang risau, hatinya tak tenang melihat Tasya pergi dengan cowok yang gak tau asal usulnya.

"duh Tasya ada ada aja tuh anak, kalau sampe Diva tau.. Ah jangan sampe... Dimana kamu sya jam segini belum pulang." Dianda berjalan bolak balik diruang tamu menunggu Tasya sedari tadi.

"nyonya" panggil mbo ira yang tak tega melihat majikannya yang bertingkah seperti setrikaan, ditambah raut wajah khawatir dari nyonya nya.

Merasa di panggil mbo Ira, Dianda pun menoleh " iya mbo ada apa?"

"ini sudah larut nyonya, sebaiknya nyonya istirahat"

"aduh mbo, mana bisa saya istirahat. Tasya belum pulang mbo dari tadi. Saya capek ngadepin anak itu, susah diatur" keluh Dianda.

"anak muda jaman sekarang emang gitu Nya, sama kaya anak saya dulu. Susah diatur, keras kepala juga. Akhirnya saya langsung nikahin aja sama anaknya temen suami saya. Dan untungnya sampai sekarang sudah berubah, jadi wanita dewasa terlebih setelah punya anak jadi lebih mandiri dan pengertian."

"makanya ini mbo saya pengen Tasya langsung nikah sama Kavin sesegera mungkin. Tapi ya gitu mbo anaknya susah, banyak milih juga. Saya takutnya dia malah salah pilih pasangan. Jadi, saya yang jodohin dia sama kavin."

"saya punya caranya nyonya kalau nyonya berminat" kata mbk Ira membuat Dianda tertarik.

"apaan mbo?"

***

Bulan sudah tergantikan oleh cerahnya matahari pagi. Kini empat anak muda masih terlelap di sebuah ruang tamu dengan makanan dan minuman yang berceceran dimana mana. Tv yang semalem mereka tonton pun masih menyala.

Dertt... Dert...dert..

Suara ponsel salah satunya berdering membuat mereka terganggu "hp siapa si berisik woi!" keluh Nadra yang berada tepat di samping handphone Tasya, terlihat Nadra masih menutup matanya. Karena memang ngantuk berat setelah begadang sampai jam 5 subuh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tasya VS Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang