3.Come

33 3 0
                                    

HARGAI DENGAN VOTE ATAU KOMEN, GRATIS KO HHI
°
°
°
°
°

Happy Reading


Masion kini terasa mencekam, siang tadi Reksa mengajak Nara dengan dalih sebagai pendekatan, sedangkan Nara yang merasa penasaran hanya mengiyakan.

Suara langkah kaki terdengar, pintu terbuka memperlihatkan Reksa berjalan dengan gagah diikuti oleh Nara dibelakang nya.

"Siang mom, "ucap reksa pada wanita paruh baya itu.

Nara memperlihatkan senyumannya pada wanita yang sudah berada didepannya ini, wanita itu juga membalas senyuman Nara.Terlihat dari sorot matanya dia terlihat bahagia.

"Hai Nara, kau gadis yang sangat cantik."Pujian itu sontak membuat Nara tersipu, wanita didepannya ini terlihat sangat ramah.

Nara membalas senyuman itu, "Terimakasih, anda juga sangat cantik."Ucap Nara membalas pujian itu.

Wanita itu lalu meletakkan tangan kanan nya di pipi Nara, Nara merasakannya.Tangan wanita itu terasa lembut.

"Saya Raina, "

"Kau boleh memanggil ku mom seperti Reksa."Ujar nya lalu sedikit mengusap pipi itu, dan menjauhkannya lagi.

Raina Dwi Viana, wanita yang telah mewariskan seluruh warisan dari alm suaminya pada sang putra.Suaminya meninggal saat peristiwa penghianat an oleh seorang mata-mata dari organisasi lain.

Mempunyai pewaris satu-satunya yaitu Reksa Dee Mahesa, putra dari Raina mempunyai paras yang tampan, banyak wanita yang mengagumi nya.Beruntungnya hanya Nara yang mampu memikat hati Reksa.

Nara mengangguk, "Baiklah."

oOo

Taman belakang menjadi tempat yang dituju oleh Reksa, pria itu tak henti-hentinya tersenyum saat melihat Nara begitu antusias menyirami bunga bunga yang ada di taman nya ini.

"Om, sini deh."

Pria bertubuh kekar itu hanya berdehem.

"Nara masih heran deh, kenapa om mau nerima permintaan alm papah?"

"Karna memang kamu yang saya inginkan Nara."

"Om mapan, sukses, pintar, pasti banyak yang lebih dari Nara."

"Saya hanya menginginkan kamu Nara, tidak wanita lain."

"T-tapi-- "

"Sttt babe, you are only mine."

Nara membeku saat tiba-tiba Reksa menarik pinggang nya, hingga membuat jarak antara mereka hanya beberapa senti.

Pandangan Nara hanya terfokus pada dada bidang Reksa, rasanya tidak punya nyali untuk menatap mata pria didepannya ini.

"Maaf sudah membuat anda tidak nyaman."Maaf dari Nara membuat Reksa terseyum kecil, gadis didepannya ini sangat polos pikirnya.

cup

Untuk kedua kalinya Nara membeku, hingga suara serak Reksa terdengar dari sudut telinga nya.

"Aku mencintaimu."Ungkap nya.

Jantung Nara berdetak lebih kencang dari biasanya, darah menggelisir lebih cepat.Tubuh nya membeku mendengar penuturan dari pria didepannya.

"Nara malu, "

"Why?"

"Ibu anda sedang memperhatikan kita."

Sontak jawaban Nara membuat Reksa paham, pria itu menengok ibu nya sedang berdiri disebuah balkon dan sang ibu hanya tersenyum melihat tingkah laku putranya itu.

Queen of FelixWhere stories live. Discover now