HARGAI DENGAN VOTE ATAU KOMEN, GRATIS KO HHI
°
°
°
°
°Happy Reading
"Gue udah bilang, gue sibuk. Lo ngertiin dong. "Jelas nya tak mau kalah.
"Gue udah ngertiin lo Arkaa!"
"Tapi gue juga butuh Lo."
"Keluarga gue ngekang gue, dan Lo nyuruh gue buat jauhin sahabat gue sendiri? Mending kalo Lo bisa ngertiin posisi gue Arka!!"
"Lo cuma sibuk sama urusan Lo yang gajelas itu. "
"Waktu buat gue nya mana Arka?!"Emosi Laurent meningkat.
oOo
Arka kembali memikirkan ucapan Laurent, jujur saja dirinya memang tidak begitu memperhatikan Laurent akhir-akhir ini.
"Gak mungkin kalo gue jujur sama dia."Batin Arka.
Arka kini sedang berada di belakang area sekolah. Pria itu mengacak-acak rambut nya.
Telpon berdering, terdengar suara yang tak asing dari telinga Arka.
"Bagaimana? Masih belum dapat Arka?"
"Waktumu hanya 3 bulan, "
"Lebih dari itu, perjanjian kita batal."
"Anda terlalu tergesa-gesa tuan, 3 bulan bahkan lebih dari cukup untuk saya menyelesaikan nya. "
"Hha baiklah, last see."
Telpon terputus, Arka sedikit berfikir sejenak. Rencananya jelas tidak boleh batal. Baru saja ingin melangkahkan kakinya, Arka mendengar suara yang tidak asing di telinganya.
"Tolonggggg...." Rintihan itu sangat begitu kecil.
Arka melirik sekitar, lalu melihat lihat gudang yang berada di samping nya. Arka mencoba menyipitkan matanya pada jendela untuk melihat siapa yang ada di dalam.
Tunggu, bukankah itu Nara?
"Bodoh, "celetuk Arma langsung mendobrak pintu gudang yang memang terkunci.
Brukk
Dobrakan pintu terdengar, Nara mendongkrak kepalanya dan melihat Arka yang mendekat. Nara sangat lega akhirnya ada yang menemukan nya.
Sendari tadi Nara terus meminta tolong, namun tidak ada yang mendengar nya. Sedangkan kunci gudang itu terkunci.
"Hiks tolongin gue, "lirih nya memohon.
"Gue takut."
Dengan cepat Arka langsung menarik tubuh wanita itu dan langsung mendekapnya.
"Kenapa bisa disini hah?!"
Nara tidak menjawab dan terus terisak dengan memeluk erat serangan Arka.
"Ngomong sama gue, siapa yang bikin Lo kaya gini?!"
Nara melepas pelukan itu, dan langsung menatap mata Arka. "Angel. " Jawab Nara dengan mata yang sembab.
"Bangsat beraninya main kotor, cih. " Batin Arka.
"Gak usah nangis, mulai sekarang gue yang bakal jagain Lo. "
oOo
"ANGLE!!" Teriakan Arka bahkan terdengar sampai ke kelas sebelah.
YOU ARE READING
Queen of Felix
Teen FictionHARGAI DENGAN MENG VOTE ⚠ MURNI PEMIKIRAN SAYA ⚠ FELIX, sang mafia Rusia yang amat tertutupi jati diri nya. Siapapun tau FELIX namun hebat nya biodata sang pemimpin justru tidak ada yang mengetahui nya. Membongkar kebohongan besar, adalah misi yang...