ャ ࣪ ˖ ࣪𖥔﹆ JEYA GUGUG MEONG

14 11 0
                                    

Happy reading~ 🐸💅



©®

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©®. Pinterest
















*Pukul 13.36

*Kamar Zeya

"Tapi kalo gue jahilin dia lagi, nanti yang ada dislepet bunda gue".
"Gak ah jangan, mending gue bikin sesuatu yang manis buat dia".
"Gue pesen makanan aja, dia juga bilang kalo dapet job dari tante Mona, pasti capek".

Tumben... Jadi, daripada Zeya ngotorin tangannya buat masak dan malah yang ada dapur hancur lagi, mending pesen aja di yofood.

"Pesen apa ya gue?". Zeya menggerutu kebingungan, ingin lesan apa dia untuk kembarannya?

"Ini aja nih, kesukaannya Zada, semoga suka dah".
"Ini, ini, ini, ini. Nah, udah selesai, bayarnya pake duit Zada aja, kan gue gak ada duit".

Zeya lalu pergi kekamar Zada dengan mengendap-endap, Zeya berjalan perlahan agar Zada tak bangun dari tidurnya. Kepentingan Zeya kekamar Zada adalah mengambil dompet Zada yang ada dilemarinya, untuk membayar pesanannya tadi tentunya.

"(Krriiieettt) wah, untung banget dia tidur. Kesempatan bagus buat ambil dompetnya nih".
"Pelan pelan je, jangan bikin Zada bangun".
"Uh anjir, ini dilemari mana coba dompetnya dia".
"(Srak srak srak) nah, ketemu".

Setelah itu, Zeya keluar dari kamar Zada, syukur Zada gak bangun, karena Zada kalo capek tidurnya ngebo.
"Wih dapet".

Zeya lalu kembali kekamarnya, sembari menunggu yofoodnya datang, Zeya memainkan ponselnya. Main apalagi kalo gak game, game kesukaannya "chrome dino". Zeya suka memecahkan rekor dalam memainkan game itu.

"Main lah, gabut gue nungguin yofood, moga nanti abangnya gak bel keras-keras, kan gak enak kalo ketahuan".

*Pukul 14.10 WBW

20 menitan berlalu, Zeya belum juga menyelesaikan rekornya. Tak lama terdengar bunyi "ting tung", Zeya mendengarnya, dia melempar ponselnya dan langsung berlari keluar.

*Klak - cklek (pintu depan - ruang tamu)

"Pesanan saya bang?".
"Iya, atas nama Zeya Adichandra?".
"Itu saya".
"Ini ya, totalnya 232ribu mas".
"Nih bang, 250ribu, kembaliannya ambil aja bang".
"Beneran mas? Makasih ya".
"Iya bang sama-sama".
Abang yofood yang sudah menyelesaikan pekerjaannya itu langsung pergi, Zeya juga langsung menutup pintu dan membawa semua makanan yang dipesannya kekamarnya.

"Enak nih kayaknya, gue siapin dulu lah, habis itu gue bawa kekamarnya Zada".

Sungguh saudara yang baik.

Zeya lalu menyiapkan makanan itu dengan sedemikian rupa, menatanya dengan rapih.

"Oke siap, tinggal bawa kekamarnya Zada, eh tapi dompetnya. Oh, sekalian aja buat kejutan".
"Hihihi".

Ternyata tidak begitu baik juga, sabar ya Zada, saudaramu Zeya..

*Kamar Zada

"(Tok tok) ZADA!". Zeya berteriak dari luar pintu kamar Zada
"Anjir, gue gak nyalain alarm kok perasaan. Ini suara siapa coba?", "Ganggu mimpi indah gue ah". Zada menggerutu, tidak tahu bahwa yang berteriak adalah kembarannya
"Siapa?!". Zada bertanya dari dalam kamarnya
"Ini gue Da".
"Masuk aja sih, lagian pintu gak gue kunci kok".
"Oh, ok".
Dengan pura-pura tidak tahunya, Zeya lalu masuk kekamar Zada, dia menepuk pundak Zada yang kembali tidur dengan kepala dibawah guling.

"Da, Da, bangun dong. Makan nih, gue udah pesenin makanan kesukaan lu".
"Ngantuk gue Je".
"Yakin gak mau lu? Enak nih, tempat biasa".
Dengan segala bujuk rayu, Zada lalu bangun dan melihat banyak makanan yang dibawakan Zeya untuknya. Zeya yang melihat reaksi Zada membuatnya senang.

"Wah, banyak banget. Lo ikut makan ini?".
"Kalo boleh".
"Ya boleh lah, kan lo yang pesen, kita makan berdua".
"Beneran? Makasih".
"Kek sama siapa aja lo, kita kan saudara".
"Iya hehe".
Zada lalu mengajak Zeya makan bersamanya, namun sebelum itu. Seperti biasa, Zada akan memotret makanannya dulu, lalu menyimpannya dan setelah makan dia akan memposting fotonya di semua sosmednya.

"Kapan makannya Da?".
"Oh, lu nungguin? Makan aja duluan", "udah selesai kok fotonya".
"Ngogey".
Zeya lalu membuka box sushi dan mulai memakannya, Zada yang melihatnya lalu menaruh ponselnya dan ikut makan bersama.

Mereka berdua makan dengan senang, Zada juga menyalakan televisi agar tidak sepi, dimana televisi itu menayangkan animasi kegemarannya.

Mereka juga bercanda gurau, saling jahil sama lain. Dari Zeya yang mengambilkan snack untuk Zada, tapi malah dia yang makan. Zada yang menyuapi Zeya sushi, tapi malah tangannya yang di ngap. Begitulah..

"Makasih ya Je, tumben banget tapi lo kek gini".
"Sama-sama. Gue kasian aja liat lo dapet job dari tante Mona, kayaknya lo capek. Jadi, gue mutusin buat beli makanan ini semua".
"Banyak juga duit lu, meskipun gue kadang kesel sama lu, tapi kalo udah kayak gini, sesayang itu gue sama lo Je".
"Sweet banget kembaran gue satu ini".
"Kalo lo mau snacknya, ambil aja buat lu. Kita berbagi".
"Beneran?, Thanks Da".
"Iya".

Mereka lalu melanjutkan makanannya sebentar, 15 menit setelah selesai makan. Zada membersihkan bekas makannya tadi, dia memasukkan sampah bekas wadah makannya kekantong kresek hitam, dia juga membagi snacknya dengan Zeya. Karena Zeya juga membantu membersihkannya.

> 10 menit setelah membersihkan kamar..

Pukul 16.08 WBW

"Da, gue mau ngomong sesuatu".
"Apaan? Ngomong tinggal ngomong, ribet lu".
"Ini.. gue.. tadi belanjanya pake dompet lo, MAKASIH SNACKNYA DADAH (blam!)".

Zada tersentak saat Zeya kabur dan menutup pintu dengan sangat keras. Zeya mengatakannya, ucapannya itu berhasil membuat Zada terdiam dan mencerna apa yang terjadi.

"Dompet gue?, Uang gue?, Makanannya..".
"JEEEEYYYAAAAAAAA!!!!!!".
Setelah sadar, Zada berteriak. Mungkin Zada kesal.

Zada lalu tak ambil pusing dengan kejadian itu, dia lalu menaruh dompetnya ditempat teraman, dibawah kasurnya.

Karena Zada masih kesal dengan Zeya, dia memutuskan untuk mandi saja, sekalian siap-siap untuk pergi ke mall.

"Sialan Jeya gugug!".
"Liat lo nanti".
"Mending gue mandi, siap-siap juga mau pergi ke mall, daripada pusing mikirin Zeya".

*Kamar bunda

Dikamarnya, Bunda sedang asik menonton acara televisi, acara kesukaan bunda. Sinetron Ajal yang tayang setiap hari, mau itu pagi, sore ataupun malam, sinetron Ajal selalu ada.

Dari kamarnya, bunda bisa merasakan hawa kejahilan anak-anaknya, bunda juga mendengar suara anaknya yang seperti suara monyet dikebun binatang itu.

"Lagi-lagi, pusing baget tiap hari harus dengerin anak-anak teriak".
"Telfon ayah aja ah".

Bunda mengambil ponselnya dan mencari nomor ayah. Bunda lalu menekan tombol telfon.

- in call -

Ayahnya anak-anak

Ringing

︿

⫸ ⍄ ❚ ☎

"Halo".
"Halo ayah".
"Kenapa bunda?".
"Bunda ada rencana yah", "jadi..".
"Hah?".

Z-BLINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang