17. Manis dan pahit

9 4 0
                                    

Di dalam sebuah dendam, Menang ataupun kalah kehancuran tetap milikmu
-valen vennuar agrasa.
~•~

Pagi yang sangat cerah menyinari sebuah kaca mobil hitam tersebut, di dalam nya terdapat kedua pria yang sedang tertidur lelah, dan sedikit terganggung oleh sinar matahari.

Lalu salah satu dari mereka menarik selimut yang tengah di kenakan oleh seseorang di sampingnya.

"Yuan... aku terpapar." Kata valen dengan kembali menarik selimut pria itu.

Yuan pun merasa sudah saat nya untuk bangun, ia membuka matanya dengan perlahan-lahan, menyesuaikan matahari yang sedang menyinari mereka.

Lalu yuan menatap kesamping, tersenyum dengan manis pada valen yang masih bergelut dengan selimut dirinya.

"Valen... ayo bangun sudah pagi." Ujar yuan dengan lembut.

Eummm

Pria itu hanya bergumam untuk menjawab ucapan yuan, lalu yuan pun membiarkan nya, ia melipat selimut yang dirinya kenakan.

Mengapa mereka tidur di mobil?

Itu semua karena kesalahan waktu, dan rencana yang begitu mendadak.

Bagaimana bisa? Kemarin siang mereka berada di las vegas dan sekarang sudah berada di negara thailand, tentu saja semua tidak akan berjalan dengan cepat seperti yang mereka lakukan saat ini, mereka tidak mendapatkan kamar di malam hari.

Menyadari sudah berada di pinggiran pantai dan tidak ingin membuang-buang waktu pun, yuan tersenyum dan membuka pintu bagasi mengambil baju ganti dirinya dan juga valen serta perlengkapan lainnya.

"Val..." Panggil yuan dengan lembut.

"Val ayo bangun, kita harus mencari kamar mandi terlebih dahulu."

Mendengar suara yuan pun, valen kembali berdehem, namun kali ini ia membuka matanya dan melihat kedepan matahari sudah cerah menyinari dirinya, dan melihat kesamping, di luar yuan sudah membawa dua pasang baju dan memperlihatkan kepadanya.

"Ayo ganti, dan pergi ke pinggir pantai."

"Kau, tidak ingin membersihkan badan dulu? Atau pun bergosok gigi?" Tanya valen dengan suara serak khas bangun tidur.

"Iya untuk itu, mari kita cari kamar mandi terlebih dahulu."

"Iya oke baiklah."

Beberapa menit kemudian.

Mereka sudah keluar dari tempat mandi umum, lihat lah dua manusia yang tidak terlalu akrab dengan lingkungan, mereka seperti ingin muntah ketika sudah keluar dari tempat mandi umum tersebut.

"Sebaiknya kita cari hotel terlebih dahulu." Kata valen dan dapat anggukan dari yuan.

Mereka berjalan dengan santai layak nya orang normal, wajah yang terlihat begitu cerah dan damai jika di pandang, tentu saja mereka memiliki wajah tersebut karena beberapa hal terlepas dari mereka.

Urusan bisnis, para pengawal di sekitar, tekanan orang tua, dan masalah masa lalu.

Kedua nya melepaskan semuanya, dan hidup selayak nya orang normal.

About Hwangji For Hwangji (on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang