20.hwang ji

4 3 1
                                    

Jika hidup hanya lah pilihan, maka kau harus siap terjerat di dalam pilihan mu.

Lelah sudah dengan semua ini, hans memilih untuk berjalan dan meluruskan semuanya, tapi kalian jangan pernah lupa, hans adalah seorang mafia, ia selalu memikirkan rencana lika-liku untuk dirinya tidak dalam bahaya.

Seperti yang sudah di ketahui yohan masih hidup, itu membuat dirinya merasa lega untuk semua masalah, bahkan saat ini ia sudah memiliki rencana untuk yohan.

"Bagaimana? Dimana yuan saat ini?" Tanya hans pada bima di hadapan nya.

"Tuan yuan dan tuan valen hanya berliburan di negara thailand, valen mengabari saya dua hari lagi mereka akan pulang dan langsung menemui mu tuan."

"Baik bagus, dan bagaimana dengan yohan?"

"Untuk pemulihan akta keluarga, apa masih belom bisa di lakukan?"

Mendengar kata yohan membuat pria itu sedikit merinding, sebab yohan adalah satu makhluk yang tidak ia ketahui wujud nya namun selalu menjadi perbincangan.

"Untuk saat ini tidak bisa, kecuali ada persetujuan dari yohan tersendiri, kesalahan masalalu menghambatnya dan membingungkan kepolisian, saya tidak dapat memberikan alasan tepat dan-"

"Oke cukup, kita tetap cari yohan, dan desak yuan untuk bicara saat ia sudah kembali."

"Baik tuan."

"Tuan... bagaimana dengan na zhou yu?"

Dug

Hans menyandarkan bahunya ke kursi ia memijat kepalanya yang terasa sakit, dia pun menatap pada bima dengan menghelai nafas panjang, dengan sedikit ketawa.

"Kau urus saja ya? Lakukan apa yang ingin kau lakukan, saya sudah tidak peduli, bahkan orang tua mereka membuangnya padaku."

"Mengapa tuan?" Bingung bima setelah sekian lama ia heran na zhou yu hilang tanpa ada yang mencari dan malah menjadikan nya berita duka, bahwa pria itu mati.

"Nanti saya jelaskan ketika bertemu dengan anak itu, agar ia juga mengetahuinya mengapa keluarga nya selalu membuang dirinya pada keluarga kami."

"Baik tuan, eumm... sebaiknya kau beristirahat terlebih dahulu, sepertinya kau kelelahan."

Benar kata bima ia kelelahan dengan pekerjaan dan fikiran, sedangkan yuan salah satu anak yang membuat dirinya pusing malah bersenang senang berlibur di pantai.

"Eum... aku akan beristirahat."

Kembali pada tempat semula, na zhou yu menghelai nafas dengan sangat panjang, ketika harus terkurung dalam satu ruangan, memang mewah dan bersih, namun tetap saja, ia terkunci dan terpenjara.

Na zhou yu menatap kedepan pada seorang pria di hadapan nya, bima berdiri dengan membawakan nampan makanan.

"Setelah selesai makan, kabari saya."

Na zhou yu mengerutkan dahinya dengan bingung, biasanya setelah makanan tiba itu adalah terakhir kali pintu di buka dan akan terus terkunci. "Untuk apa? Kau akan memandikanku? Mengajak ku jalan-jalan atau bermain seperti anak anjing hah?" Ucap nya dengan sedikit berteriak.

"Iya." Jawab singkat bima dan kembali mengunci pintu kamar tersebut.

"Aishh pria itu kasar dan arogan."

~•~

Yohan sudah dua hari dirinya luntang lantung tidak jelas, bahkan saat ini di setiap ia berjalan selalau menjadi pusat perhatian, pria itu bertingkah kebingungan kemana ia harus pergi jika keluar negeri tidak memungkinkan dirinya dengan uang sisa-sisa yuan, bahkan dirinya selalu kaget di setiap baju yang yuan miliki selalu memiliki uang tiga atau lima lembar.

About Hwangji For Hwangji (on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang