15. R U M A H S A K I T

4.9K 208 0
                                    

"Mas? Aku dimana?" ucap Elona, usai menyesuaikan penglihatannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mas? Aku dimana?" ucap Elona, usai menyesuaikan penglihatannya.

Wanita dengan baju pasien itu tengah terbaring di ranjang rumah sakit, lengkap dengan infus di tangan kirinya serta perban di pelipis.

Dion yang berada di samping Elona pun, beralih menatap istrinya dengan tangan yang sibuk mengecek suhu tubuh sang istri.

"Kamu di rumah sakit sayang, aku panggil dokter dulu ya?" balas Dion, lantas menekan tombol darurat yang ada di sisi ranjang Elona.

Tidak mau bertanya lebih banyak, Elona memilih menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh dokter yang baru saja masuk dan memeriksanya.

"Kondisi pasien sudah mulai membaik. Luka di pelipisnya sebaiknya tidak kena air selama satu minggu dulu, selain itu jika kalian masih dalam masa bulan madu, tolong jangan biarkan pasien melakukan hal tersebut dulu apalagi mengerjakan pekerjaan rumah yang berat. Itu saja, selebihnya tolong ganti perban dengan teratur dan obatnya diminum sampai habis," jelas dokter Bela, sambil menatap serius ke arah Dion.

"Oh iya, berhubung saya sudah kenal Dion dan si kembar. Sekalian mau kenalan sama kamu hehe. Saya Bela, istrinya Satya. Kemarin ga bisa hadir di nikahan kalian soalnya saya kena sift di rumah sakit. Selamat yah, salam kenal juga," ucap wanita berjas putih ala dokter itu sambil tersenyum ke arah Elona.

Elona yang sedikit malu usai mendengar teguran dari sang dokter, menyambut uluran tangan Bela dengan senyuman canggung.

"Saya Elona, Mbak. Salam kenal," balasnya, lantas beralih menatap Bela dengan tatapan teduh khasnya.

"Dion, lain kali istrinya dijaga yah! Awas aja kalo sampe masuk rumah sakit lagi, lagian kamu punya maid di rumah, kok bisa sampe dia sendirian gitu?"

Dion menunduk dengan tangan yang terus menggaruk belakang kepalanya, ia benar-benar mati kutu jika sudah berhadapan dengan para Hwarang' girls atau istri dari para sahabatnya. Karena tumbuh dengan seorang adik perempuan, ia jadi takut menghadapi omelan para wanita. Apalagi, kalau sudah bersangkutan dengan kesehatan.

Usai kepergian Bela, Ares dan Arlan terkikik karena melihat tingkah ketakutan sang ayah. Kedua remaja itu tidak lupa untuk mendekati ranjang Elona.

"Buna kenapa bisa pingsan di ruang tamu? Kenapa juga bisa sampe kepentok meja?" tanya Ares, membuka suara. Pasalnya, cowok itu adalah orang pertama yang melihat sang buna tergeletak tak sadarkan  dengan pelipis berdarah di ruang tamu rumahnya.

Arlan dan Dion memilih menyimak saja, karena memang mereka masih berada di luar ketika Ares menggendong Elona untuk dibawa ke rumah sakit.

Elon nampak menggeleng sebagai jawaban, tidak ingin melukai kedua putranya itu. Sekalipun ia sangat ingin menumpahkan semuanya pada Dion, tetap saja ia tidak mau membuat Arlan dan Ares semakin membenci ibu kandungnya.

"Buna kecapean aja, soalnya tadi sempat nyicil laporan buat magang. Buna juga sempat ngelamun di ruang tamu buat mikirin skripsi, makanya ga sadar dan jatuh. Soal kepentok meja, buna udah ga sadar. Kayaknya itu pas pingsan jatohnya di dekat meja jadi bisa luka. Kalia ga perlu khawatir, buna bakal lebih hati-hati mulai sekarang," jelas Elona dengan suara yang lebih lembut.

Ares dan Arlan nampak mengangguk paham, berbeda dengan Dion yang diam-diam menahan amarah karena kejadian sebenarnya sudah ia ketahui lewat CCTV yang sengaja dipasangnya di teras serta ruang tamu.

"Mulai besok, kamu ga boleh masak, bersihin rumah bahkan masuk kantor. Cukup bed rest sampai benar-benar pulih di rumah. Yang ngurus rumah dan masak, Mas udah manggil maid yang kemarin. Oh ya, kamu ga boleh kemana-mana sendiri kecuali diantar Mas atau supir," kata Dion, sambil mempererat genggamannya pada jemari Elona.

"Tap—"

"Ga ada tapi-tapian sayang. Ini demi kebaikan kamu dan juga keputusan Mas sama si kembar. Tolong jangan dibantah yah?" sambung Dion, membungkam Elona yang hendak protes.

'Mas pastikan kamu bakal cerita semuanya Sayang. Tentang apapun yang dilakuin sama perempuan ini, ga akan ada maaf untuk dia' batin Dion, sebelum melanjutkan kegiatan menyuapi Elona buah.

***

Allo!!!

Hehehe lumayan awal upnya biar ga begadang terus hihi

Kalian suka ga sama cerita ini?
Klo suka, jgn lupa vote sama komen yaa

Oh ya, AU lagi author siapin. Rencananya bakal author up semua eps sampai eps 16 hari ini. Jadi, maaf kalau agak lama ya

CU

MY MAN (HWARANG'S SERIES)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang