12. M E N I K A H

5.9K 235 2
                                    

Ares menyeka air matanya sambil melirik sang adik yang juga menangis haru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ares menyeka air matanya sambil melirik sang adik yang juga menangis haru. Dua remaja dengan balutan jas yang membuat penampilan mereka terlihat lebih dewasa dan tampan itu, tengah menyaksikan daddynya yang sedang memasangkan cincin pernikahan pada Elona, wanita yang mereka sebut buna dan kini sudah resmi menjadi istri dari Dion serta ibu bagi dua putranya itu.

Usai kejadian yang sedikit mengharukan seminggu yang lalu, dimana Arlan yang jatuh sakit dan ketiga pria bermarga Horizon itu harus menghadapi tingkah protektif dan galak dari Elona, mereka benar-benar dibuat kaget dengan keputusan gadis itu yang ternyata sudah menerima perjodohan dan bahkan meminta agar pernikahan dilaksanakan secepatnya.

"Mas ga nyangka kamu bisa segila itu dengan majuin pernikahan kita. Mas kira, kamu benci sama Mas yang bawel dan suka nyusahin kamu di kantor," ucap Dion, sambil memperhatikan Elona yang kini tengah tersenyum ramah dan duduk di sampingnya di atas panggung.

"Elona juga sedikit heran sih. Mungkin Elona ga bisa secepat itu untuk cinta sama Mas. Tapi, yang perlu Mas tau, Elona sudah sayang banget sama kalian bertiga dan ga mau sampai kehilangan kalian. Jadi, Mas bisa kan bantu Elona buat cinta sama Mas?"

Dion terkekeh sebentar mendengar jawaban istrinya. Orang lain mungkin mengira bahwa Elona tengah membual tentang rasa sayangnya yang baru saja bertemu dengan Dion serta kedua anaknya dua minggu yang lalu, tapi, Dion sangat percaya pada istrinya. Karena, siapapun yang melihat tingkah gadis itu selama dua minggu ini pasti akan setuju.

"Gini-gini Mas jago ngerayu lho, kamu siap-siap aja sayang. Oh ya, malam ini jangan lupa ya!"

"Iya tau, ngerayu ala bapak-bapak kan maksudnya? Emang malam ini ada apa?"

"Jangan pura-pura lupa sayang! Sesuai keputusan kita kemarin, Mas tetap dapat jatah malam pertama"

Pipi Elona sontak bersemu merah usai mendengar ucapan sang suami. Dasar, tidak tahu saja pria itu kalau Elona sudah gugup sejak ciuman mereka setelah resmi menjadi suami istri tadi.

Malam semakin larut, resepsi pernikahan Dion dan Elona yang diadakan sejak siang hari kini sudah selesai. Para tamu undangan sudah meninggalkan lokasi resepsi sejak lima belas menit yang lalu, begitu pula dengan sepasang suami istri serta kedua putra mereka yang kini tengah berbincang di ranjang king size milik Dion.

"Adek sama abang ngapain kesini?" tanya Dion dengan muka yang ditekuk sempurna. Elona sedikit terkekeh melihat tingkah suaminya yang sepertinya sedang kesal itu. Dalam hatinya ia berterima kasih atas kehadiran dua putranya yang menyelamatkan Elona dari malam pertama.

Bukannya tidak mau memberikan hak suaminya, hanya saja Elona belum begitu siap untuk kegiatan itu.

"Karna Buna Elona sekarang udah resmi jadi buna abang dan adek, kami  mau ngerayain dengan tidur bareng daddy sama buna malam ini. Kita kan ga pernah pillow talk selama ini, adek pengen tau ngobrol bareng berempat trus tidur kayak gini," jelas Arlan yang hanya diangguki oleh sang kakak.

"Tapi kan, buna sama daddy masih capek dek. Tadi acaranya lama banget, kami butuh istirahat. Ngobrolnya kan masih bisa besok. Besok aja yah ngobrolnya? Ini waktu daddy buat bareng buna dulu," jelas Dion, mencoba memberikan kode pada Elona dan Ares untuk turut membantu.

"Tapi kan mulai besok juga buna bakal tetap tidur di sini bareng daddy jadi tetap bisa ada waktu bareng. Kalau abang sama adek kan lusa harus masuk sekolah lagi, jadi ga bisa begadang buat ngobrol," ucap Arlan, masih keukeh dengan permintaannya.

"Begadang? Siapa yang ngizinin kamu begadang dek? Kan aturannya ga boleh, ini sudah larut, ngobrolnya nanti saja ya? Kasihan Buna kamu mau istirahat juga," pinta Dion, kali ini dengan puppy eyesnya.

Elona dan Ares hanya terkekeh melihat perdebatan ayah dan anak itu. Elona sangat menikmati permintaan Arlan malam ini, karena itu bisa menyelamatkannya, sampai...

"Dek, bener kata daddy. Kita balik kamar aja yuk, kasihan lho buna harus istirahat. Boleh ya?" ucap Ares, turut membantu sang ayah yang terlihat sudah frustasi itu.

Arlan mendengus kesal, cowok dengan piyama biru langit itu akhirnya mengangguk pasrah kemudian mencium pipi daddy dan bunanya sebelum menghilang di balik pintu.

"Jangan pura-pura tidur sayang!"

"A-aku ngantuk mas!"

"Not now, malam kita masih panjang," ucap Dion, sebelum mencium lembut bibir istrinya dan memulai malam panjang yang ia maksudkan.

***

Yuhu

Author ga tau part ini bakal ngefeel atau nggak, jujurly scene nikah itu paling susah dan author nyelipin dikit aja disini.

Semoga suka yaa
Jgn lupa vomen

AU seperti biasa menyusul

CU

*Yuhuu happy wedding and malam panjang Dion & Elona🌚

MY MAN (HWARANG'S SERIES)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang