42

9 2 0
                                    

Happy reading






Katanya sih yunji siap menerima konsekuensi akibat kesalahan nya kemarin, tapi 2 hari setelah ulang tahun nya itu dia tidak berani menemui yunho karena orang itu kembali sibuk. Hari ini lah ia baru dipanggil oleh yunho, bersamaan dengan para penghuni rumah tetap ini yang ikut berkumpul juga.

"Kakak capek ngurusin kamu, hampir tiap hari bikin masalah, kamu nggak mikir kah sebelum bertindak?"

Yunji terkejut dengan suara yunho yang membuka percakapan diantara semua orang, dan apa kata kakaknya tadi? Dia capek ngurusin yunji? Yunji tidak pernah memikirkan kalimat itu akan keluar dari mulut kakaknya.

Dia cukup shock mendengarnya, apakah dia benar benar salah saat ini? Kakaknya saja mengatakan kalau dia lelah mengurus dirinya, jadi... Apakah selama ini kak yunho terpaksa mengurus yunji?

Tapi kan yunji juga tidak ingin terus bergantung pada yunho, kakaknya itu saja yang memanjakan dirinya. Buktinya, saat yunji ingin pergi menggunakan motornya. Yunho melarangnya, biar kakaknya saja yang mengantarkan.

Saat ingin membayar makanan atau barang, yunho selalu membayarkan semua yang dibeli yunji. Yunho lah yang membuat yunji terbiasa untuk bergantung pada kakaknya, mungkin kalau yunho tidak begitu. Yunji bisa saja bebas dan kakaknya tidak perlu mengurus dirinya.

Selama itu yunji termenung memikirkan itu semua, apakah dia atau yunho yang bersalah?

"Dengar nggak?" Ucap yunho

"Hah?" Tentu saja yunji tidak dengar, dia sedang sibuk dengan pikirannya.

Helaan nafas keluar dari mulut yunho, yunho memejamkan matanya menahan emosi. Yunho benar benar lelah menghadapi yunji akhir akhir ini.

"Kamu minta maaf sama darren dan jelasin kenapa kamu mukul dia ke kakak"

"Kalau aku jelasin kakak percaya nggak?"

"YUNJI! Tinggal jelasin aja sesusah itu? Udah lah buang buang waktu aja kakak nyuruh kamu jelasin, kakak mau ke kampus, kakak harap kamu sadar atas kesalahan kamu. Jangan lupa minta maaf sama darren"

Yunho pergi meninggalkan semua orang yang terdiam itu, yunho sangat jarang memarahi yunji. Makanya mereka semua terdiam melihat hal itu.

Sedangkan yunji sendiri, dia ikut terdiam. Dia salah apa lagi? Dia kan cuma ingin bertanya, takutnya yunji kecewa diakhir. Capek capek saja dirinya menjelaskan kalau ujung ujung nya yunho tidak percaya, makanya yunji bertanya terlebih dahulu.

"Lo nggak apa apa?" Tanya mingi

"Nggak apa apa, udah biasa kok. Gue ke kamar dulu ya kak igi 😉"

Bohong sebenarnya kalau yunji tidak apa apa dan tentu saja yang lain tau kalau yunji sedang tidak baik, cuman hongjoong menyuruh mereka untuk membiarkan yunji sendiri dulu.

Tidak lama, san menyusul yunji yang ada dikamar nya itu.










Saat sampai dikamar yunji, san mendapati yunji yang sedang vc? Soalnya yunji sedang menatap layar handphone sambil berbicara kepada seseorang.

Serasa ada seseorang yang masuk, yunji melihat kearah pintu.

"Eh udah dulu ya, gue ada urusan bye bye sanhaa" suatu kebetulan tadi sanha mengvideocall yunji saat yunji baru sampai dikamar.

Ok, nanti hubungi gue lagi kalau urusannya udah selesai ya ji. Bye bye

Sambungan telepon yunji dengan sanha sudah terputus, yunji meletakkan handphone nya di meja sebelah sofa tempat dia duduk.

PLEASE DON'T GO | YOON SANHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang