4. terngiang-ngiang

379 29 2
                                    

Bantu ramein guys. Ini cerita pertama ku semoga langgeng Sampek tamat ya.

Kalo rame aku usahain di novel kan. Di nikmati jangan buru buru bacanya oke..

Jangan lupa bintang dan komennya yaa. Penyemangat author kalo lupa wkwk

Selamat membaca

🍂🍂🍂🍂

Sedangkan anak-anak yang lain sedang bercanda di depan markas mereka. Tiba-tiba ada ibu-ibu mendatangi mereka ya dia bik Nina dan dia satu-satunya wanita yang keluar masuk markas as dengan mudah

Dia yang melayani anak-anak as ketika haus atau lapar. "Non cantik ini mau minum atau makan apa biar bibi siapin" ucap bibi Nina "nggak usah repot-repot bi" tolak Karin dengan sopan.

"Udah buatin nasgor sama teh  anget aja bi" ucap Arsa yang di Saudi cie cie oleh anak-anak as yang lain "2 semua ya bi" lanjut Arsa tak menghiraukan ejek an anak-anak.

"Non pacarnya non Arsa ya?" Tanya bibi Nina. "Nggak bi" jawab Karin. "Padahal cocok banget loh" ucap bi Nina.

"Cantik dan sopan ya kalo di perhatiin" batin Arsa "astaghfirullah" ucap Arsa yang spontan itu.

"Nanti lo pulang naik apa?" Tanya Arsa. "Masih belum tahu" jawab Karin yang masih bad mood tersebut. "Ya udah nanti gue antar sebagai permintaan maaf gue" lanjut Arsa

"Cie pak bos tumben mau nggoncengin cewek biasanya juga nggak mau" ucap Kevin yang disoraki anak-anak yang lain

Hari sudah mulai gelap tiba-tiba Arsa mengajak Karin "Rin ayo kalau mau pulang ini udah mau gelap" ajak Arsa. Dan di jawab anggukan oleh Karin.

Sepanjang perjalanan hanya keheningan yang terjadi tak ada salah satu di antara mereka yang memulai pembicaraan hingga sampai di rumah karin

"Rin gue langsung pulang ya" pamit Arsa "hati-hati di jalan, BTW makasih ya udah nganterin" ucap terima kasih Karin pada Arsa

Arsa pun pulang bukannya pulang ke rumah Arsa pulang ke markas sesampainya di markas "udah ngumpul semua ini anak-anak?" Tanya Arsa pada anak-anak "udah" teriak anak-anak yang berada di situ "ya udah kita mulai ngajinya biar nggak malam-malam" ucap Arsa

Ya meski ini sebuah geng namun meski begitu suasana seperti ngumpul akan seperti anak pondok setiap minggu dua kali Arsa selalu mengadakan ngaji bersama

Ngaji pun selesai dan waktu sudah menunjukkan pukul 23.30.  meski sudah selesai masih terdapat anak-anak yang tidak pulang karena markas sudah seperti rumah mereka dan terkadang ada juga yang menginap di markas jika Arsa selalu pulang takut mengkhawatirkan sang ayah

"assalamu'alaikum" salam Arsa sudah bisa di tebak bahwa suasana ndalem (rumah orang yang terhormat) sudah sepi.

Arsa yang sudah lelah pun memasuki gambarnya dan merabakan tubuhnya yang sudah lelah tersebut

Arsa ingin tidur namun matanya tak mau terpejam bukannya tidur asal malah terpikir kejadian tadi sore yang tanpa sengaja dia telah memegang Karim yang bukan mahramnya

Dia terpaksa begitu jika tidak perempuan itu bisa babak belur. Arsa berpikir sejenak apakah dia jatuh cinta dengan perempuan tersebut?. Dan tak bisa tidur sebab itu Arsa mengambil wudhu untuk sholat istikharah

Dalam keadaan yang sepi tersebut tiba-tiba terdapat suara "Abang...takut..." Suara yang lirih terdengar.

The Hidden MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang